pesona indonesia

pesona indonesia (547)

13
November

Tradisi Neres

Written by
Published in pesona indonesia

VOI PESONA INDONESIA 5 November lalu, ratusan ibu-ibu turun ke sungai Cimadur yang berada di sisi utara Kampung Ciusul, Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Lebak, Banten. Mereka melakukan mandi bersama untuk menjalankan tradisi Seren Taun Kasepuhan Ciusul, Citorek yang dilaksanakan satu tahun sekali. Mandi bersama yang dilakukan oleh kaum perempuan tersebut disebut tradisi Neres. Tradisi ini sudah berlangsung ratusan tahun dan terus dilestarikan hingga saat ini. Tidak hanya sebagai ritual semata, Tradisi ini juga menjadi daya tarik wisata di Kasepuhan Ciusul.

Tradisi Neres merupakan bagian dari rangkaian upacara Seren Taun yang digelar sebagai bentuk syukur setelah panen raya selesai. Neres adalah ritual yang dilakukan untuk menghilangkan penyakit yang merugikan, seperti menyebarnya wabah penyakit, paceklik, setiap menanam padi atau pepohonan yang hasilnya tidak bagus. Selain mandi, dalam Tradisi Neres, para perempuan juga membawa perkakas yang biasa dipakai sehari-hari untuk dibersihkan.  Mereka berasal dari kampung di dalam Kasepuhan Ciusul. Dalam tradisi Neres, tidak semua perempuan boleh ikut, ada syarat tertentu yang harus dipenuhi, di antaranya sedang tidak dalam masa haid. Menariknya, Tradisi Neres juga memakai unsur alam untuk mandi, misalnya, shampo menggunakan batang padi atau jerami yang dibakar.

Selain tradisi Neres, masyarakat Kasepuhan Ciusul punya beragam daya tarik wisata lainnya. Untuk wisata alam, ada pesona negeri di atas awan Gunung Luhur. Wisata budayanya pun sangat beragam. Untuk mengenal budaya setempat, anda bisa berkeliling kasepuhan. Waktu yang tepat untuk berkunjung ke Ciusul Citorek, adalah saat kasepuhan tengah menggelar panen raya dan seren taun. Saat itu wisatawan akan disuguhi berbagai atraksi budaya dan tradisi.

11
November

VOI PESONA INDONESIA Pesona batuan berlubang dengan pantai yang memiliki keindahan alam yang unik ini wajib anda kunjungi saat memilih berlibur ke daerah Sukabumi. Pantai Karang Hawu yang terletak di daerah Sukabumi Jawa Barat ini memiliki keindahan khas panorama alam yang unik dan eksotis. Pantai ini menjadi salah satu pantai yang terkenal di daerah Sukabumi dengan keindahan khas tebing yang menjorok ke laut. Selain itu pantai ini memiliki cerita mistis yang telah terkenal dan diakui oleh warga sekitar. Jika anda datang dan berlibur ke lokasi ini, anda akan disuguhkan pemandangan yang indah, berupa hamparan pasir yang lembut dengan warna kecoklatan, udara yang sejuk serta deburan ombak besar yang menghantam tebing semakin menambah pesona keindahan Pantai Karang Hawu ini.

Menurut cerita masyarakat sekitar, pantai ini diberi nama Karang Hawu karena terdapat lubang-lubang pada tebing atau batu karang sehingga akan tampak seperti tungku. “Hawu” yang dalam bahasa sunda berarti tungku. Karena itulah pantai ini dinamai dengan Karang Hawu. Selain itu, pantai ini juga terkenal dengan mitosnya yang konon katanya tebing yang menjorok ke laut itu merupakan singgah sana Nyai Roro Kidul sang Penguasa Laut Selatan. Konon masyarakat sekitar percaya bahwa pantai ini menjadi tempat favorit Sang Penguasa Laut Selatan. Panjang garis pantai ini mencapai 4 kilometer. Apabila anda berada pada puncak bukit, anda dapat menikmati pemandangan Pantai Karang Hawu dengan jelas. Panorama laut lepas hingga ombak besar yang menghantam batu karang menjadi pemandangan yang sangat indah disini. Anda juga dapat menyaksikan lubang-lubang yang terbentuk di pantai ini yang sekilas terlihat seperti tungku. Uniknya lagi di lokasi ini terdapat sebuah jembatan sederhana yang terbuat dari bambu, sehingga anda dapat berjalan melewati aliran air laut menuju ke bagian ujung karang yang satunya.

Berjalan-jalan menyusuri pantai dengan sesekali bermain dengan hantaman ombak. Atau bahkan duduk-duduk dengan santai sambil menikmati deburan ombak serta menikmati sinar matahari menjadi aktivitas yang menyenang di pantai ini. Walaupun terlihat jelas ombak di pantai ini cukup besar, namun anda jangan khawatir karena pada sisi yang berpasir ombak yang terbentuk akan semakin mengecil. Bagi anda yang suka berselancar tidak ada salahnya untuk mencobanya di lokasi ini. Kawasan ini juga menyediakan penyewaan surfing. Pantai ini terletak di Desa Cikakak Kecamatan Cisolok Kbupaten Sukabumi, Jawa Barat dan dekat dengan kawasan wisata Pelabuhan Ratu kurang lebih sekitar 16 kilometer dari Pasar Ikan Pelabuhan Ratu. Akses untuk menuju lokasi ini cukuplah mudah karena anda dapat menggunakan kendaraan umum maupun pribadi. Bagi anda yang menggunakan kendaraan umum, anda dapat naik bus atau anggkutan umum dari Terminal Pelabuhan Ratu dengan jarak tempuh kurang lebih 20 menit. Apabila anda menggunakan kendaraan pribadi, anda dapat menyesuaikan dengan rute kendaraan umum untuk menuju lokasi ini.


28
October

Dilema yang sering dihadapi oleh wisatawan adalah memilih destinasi wisata yang sempurna untuk berlibur. Pilihannya antara gunung atau pantai, tapi adakah destinasi wisata yang mencakup keduanya?

Jawabannya ada. Di Pulau Lombok terdapat destinasi bernama Taman Wisata Alam Gunung Tunak. Tempat ini merupakan paket komplit bagi penyuka gunung sekaligus pantai. Lokasinya berada di Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Taman Wisata Alam Gunung Tunak atau biasa disebut TWA Gunung Tunak merupakan sebuah tanjung seluas 1.200 hektare menjorok langsung ke Samudera Hindia yang memiliki dataran perbukitan dan pulau-pulau tebing di sekitarnya. Tanjung ini diapit oleh Teluk Bumbang di sebelab Barat-Utara dan Teluk Awang di sebelah timur. Jika dilihat sekilas, TWA Gunung Tunak mirip dengan Twelve Apostles yang berada di Victoria, Australia. Namun, gugusan pulau tebing di kawasan ini tidak sampai berjumlah 12. Meski begitu, destinasi ini tetap memiliki keindahan yang luar biasa. 


Memasuki kawasan wisata Gunung Tunak, Anda akan melalui sejumlah kawasan hutan lindung dengan satwa langka di dalamnya seperti, burung gosong, rusa timor dan banyak sekali jenis kupu-kupu dalam taman penangkaran. Setelah melewati kawasan hutan, barulah Anda akan menemukan pantai tersembunyi. Namanya Pantai Bilayasak, merupakan pantai perawan dengan pasir putih yang langsung menghadapSamudera Hindia. Air lautnya yang berwarna biru tua terlihat sangat indah saat langit sedang cerah dengan gumpalan awan tipis-tipis di atasnya. Pantai ini juga dikelilingi tebing kapur melingkar, dari kejauhan terlihat berwarna keemasan. Di atas tebing terdapat bukit-bukit berwarna hijau yang bisa didaki, dan dari atasnya Anda dapat melihat panorama alam TWA Gunung Tunak yang memiliki pulau-pulau tebing berjejer di lautan. Sesekali deburan ombak besar menyapu tebing-tebing sehingga menimbulkan suara khas lautan. Di dalam area TWA Gunung Tunak juga terdapat sebuah mercusuar setinggi 20 meter. Dari atas mercusuar Anda dapat menyaksikan secara keseluruhan area TWA Gunung Tunak yang membentang luas tanpa penghalang apapun. Birunya laut, tebing, pantai, bukit dan langit, semua pemandangan ini membuat siapapun akan merinding dengan keindahannya. Apalagi TWA ini termasuk kawasan sepi dan belum banyak diketahui wisatawan, sehingga siapapun yang datang akan merasa termanjakan seperti berada di pulau pribadi.


Lokasi TWA Gunung Tunak berjarak sekitar 85 kilometer dari Kota Mataram dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam perjalanan. Kondisi jalannya tidak ekstrim dan sudah menggunakan aspal sampai ke lokasi wisata. Namun belum ada transportasi umum yang bisa digunakan. Anda dapat menyewa mobil atau sebaiknya menggunakan jasa travel dari Kota Mataram dengan kisaran harga Rp300.000. Hotel terdekat dari TWA Gunung Tunak adalah Endless Summer Lombok yang berjarak sekitar 2,8 kilometer dari lokasi wisata. Beralamat di Desa Mertak, Pujut, Lombok Tengah. TWA Gunung Tunak buka setiap hari dari jam 07.00-16.00 waktu setempat. Harga tiket masuk sebesar Rp5.000 untuk wisatawan lokal, dan Rp10.000 untuk wisatawan asing. Fasilitas di dalam wisata ini sangat minim karena masih dalam proses pembangunan, hanya terdapat area parkir, hutan lindung dan penangkaran kupu-kupu. Belum terdapat pedagang, pujasera atau pusat oleh-oleh di sekitar lokasi. 



27
October

VOI NEWS Dengan banyaknya suku bangsa di Indonesia, tentu Indonesia punya beragam budaya yang unik. Seperti masyarakat Lampung Tulang Bawang misalnya punya Tradisi Mosok yang merupakan salah satu bagian dari upacara pernikahan. Dalam Bahasa setempat, mosok berarti suapan. Tradisi mosok masuk kedalam bagian Bejuluk beadok. Bejuluk Beadok merupakanpemberian gelar(Juluk-Adok) kepada seseorang atas kesepakatan keluarga . Pada masyarakatLampung Tiyuh Gunungterang Kabupaten Tulang Bawang Barat tradisi mosok masih dilaksanakan dalamrangka pemberian gelar adat kepada seseorang yang baru saja menikah.

Tradisi Mosok digelar oleh Masyarakat Lampung Tulang Bawang karena dahulu masyarakat Lampung mengenal perkawinan sebambangan atau kawin lari. Ada berbagai penyebab, mengapa perkawinan sebambangan sering terjadi kala itu. Misalnya karena tidak direstui orang tua, pihak laki-laki tidak dapat memenuhi permintaan pihak perempuan atau karena hubungan yang sudah melanggar batas atau norma agama. Oleh karena itu untuk menghindari mempelai wanita dipaksa kembali oleh orang tuanya maka segera dipasangkan gelar, sehingga wanita sudah sah menjadi bagian dari keluarga laki- laki dan tidak boleh diambil kembali.

Tradisi Mosok diawali dengan pembacaan Basmallah dan pujian untuk Nabi Muhammad. Pada acara ini dihidangkan nasi kuning dengan ayam dan aneka sayuran, air putih serta kopi pahit. Air putih punya makna seorang suami atau istri harus senantiasa berpikiran jernih dan menjaga kesucian diri. Sedang kopi pahit berarti suami atau istri jangan saling cemburuan. Setelah kedua mempelai disuapi, dahi kedua mempelai kemudian diketuk menggunakan kunci rumah sebanyak tujuh kali hitungan. Diucapkan dalam Bahasa lampung, Sai, Khua, tigo, pak, limo, enom, pitu, kemudian secara serentak para tamu, khususnya wanita meneriakkan “Sorak e”. Prosesi berikutnya, Bejuluk Buadek (Bejuluk Buadok), yang merupakan prosesi pemberian gelar. Mempelai wanita diberi gelar adok/adek, sedang memperlai pria diberi gelar pangeran dermawan. Setelah itu kedua pengantin melemparkan kacang dan permen ke hadapan tamu dan undangan. Prosesi ini pun mengakhiri tradisi Mosok.

23
October

VOI NEWS Masyarakat penganut kepercayaan Merapu di Desa Welibo, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) punya tradisi unik yang digelar pada bulan Oktober setiap tahunya. Mereka menggelar ritual Magowo Libu Watu. Dalama Bahasa setempat, Magowo berarti penangkapan ikan secara massal, sedang Libu Batu merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Welibo, Desa Welibo. Jadi sebenarnya ritual ini merupakan kegiatan penangkapan ikan secara massal yang dilakukan warga di Libu Batu.
penangkapan ikan secara massal (Magowo) di Libu Watu hanya berlangsung sekali dalam satu tahun, yaitu pada Oktober. Purnama pertama pada Oktober merupakan awal bulan suci dalam budaya Marapu di Lamboya. Para rato (ketua adat) menentukan waktu pelaksanaan magowo. Ada pun warga yang terlibat di dalam kegiatan itu adalah gabungan dari delapan suku besar di Kecamatan Lamboya. Delapan suku tersebut adalah Anamalangta, Ubbu Teda, Marapati, Kabba, Ubbu Maleha, Welowa, Kadengara, dan Wehola.

Setelah waktu yang ditentukan tiba, mengawali ritual, tiga orang laki-laki melemparkan irisan daging buah kelapa yang berbentuk dadu ke dalam sungai. Daging kelapa tersebut merupakan umpanan untuk ikan dalam kepercayaan adat Marapu di Kecamatan Lamboya. Setelah itu, ketiga orang tersebut  menebarkan jala secara berurutan ke dalam air. Hal itu sebagai ritus pembukaan upacara penangkapan ikan secara massal di Libu Watu. Sementara ratusan warga lain tampak berjejer. Sebagian besar warga bersiaga sambil memegang alat penangkap ikan tradisional. Laki-laki memegang jala dan wanita menenteng auta. Auta merupakan jala yang punyai pegangan berbentuk bulat. Pegangan itu terbuat dari bahan rotan dan kayu. Setelah itu mereka menebar jala dan auta. Bagi warga yang tidak punya alat menangkap ikan. Mereka menangkap ikan dengan cara hajame (meraba-raba) Uniknya, hampir semua orang mendapatkan ikan. Meskipun dilakukan secara serempak di tempat yang sama. Setiap warga yang mendapatkan ikan besar diarak dengan menuju pinggir kolam. Ikan hasil tangkapan disimpan di dalam tempat khusus yang disebut kaleku. Setiap warga akan pulang apabila hasil tangkapannya sudah mencukupi, sesuai ketentuan adat Marapu.

22
October

VOI PESONA INDONESIA Dalam sidang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada 6 hingga 9 Oktober kemarin, Tiga warisan budaya Kota Denpasar, Bali ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia 2020. Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, IGN Bagus Mataram mengatakan, tiga karya budaya ini yakni tradisi Nanda, kesenian Genggong, dan kesenian Gambuh Pedungan. Edisi pesona Indonesia kali ini akan memperkenalkan kepada anda salah satu dari tiga warisan budaya kota Depansar tersebut, yakni kesenian Genggong.

Genggong merupakan seni musik tradisional di Banjar Pegok Sesetan, Denpasar. Kesenian ini sudah ada  sekitar tahun 1930an, dimainkan oleh I Ketut Regen (Pekak Danjur). Genggong memiliki bunyi dan teknik yang khas dalam memainkannya, yaitu dengan cara menempelkan pada mulut sambil menggetarkan melalui tarikan (ngedet) tali serta menggunakan metode resonansi tenggorokan untuk menghasilkan nada. Genggong pada awalnya terbuat dari pelepah daun enau  (nguyung) yang sudah kering, dibentuk sedemikian rupa dengan ukuran panjang sekitar 18 hingga 20 centimeter dan  lebar sekitar 1,5  hingga 2 centimeter. Karena kini sulit mendapatkan pelepah daun enau, sehingga saat ini diganti menggunakan bambu. 

Genggong di Banjar Pegok Sesetan dahulu dimainkan untuk  menghibur diri sebagai pengisi waktu beristirahat ketika selesai beraktivitas di sawah, karena memang masyarakat setempat mayoritas beprofesi sebagai petani. Selain itu juga sebagai ajang bersosialisasi, bertemu sapa, dan hingga menjalin cinta  kasih. Kini fungsinya sedikit bergeser. Gengong kini sering dimainkan sebagai pengiring tarian bersama instrument musik lainnya serta sebagai media hiburan masyarakat.

21
October

VOI PESONA INDONESIA Lembang adalah salah satu daerah wisata terkenal di Jawa Barat yang terletak di sebelah utara kota Bandung. Di daerah Lembang, banyak terdapat tujuan wisata yang dapat dikunjungi para wisatawan dalam negeri dan manca negara. Salah satu tujuan wisata di Lembang yang menarik adalah Lembang Wonderland. Lembang Wonderland berada di Jalan raya Lembang No. 177, Jayagiri, Kabupaten Bandung Barat.  Lokasinya cukup dekat dengan ibukota propinsi atau sekitar 17 km arah utara dari Kota Bandung dan bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 46 menit dengan kendaraan darat. Lembang Wonderland bisa menjadi alternatif tujuan wisata di akhir pekan bersama keluarga karena mudah untuk diakses

Lembang Wonderland punya konsep wisata taman rekreasi yang unik. Di lokasi wisata tersebut, anda akan diajak berkelana ke negeri fantasi seperti dalam cerita Alice in Wonderland. Ada tiga area di tempat ini, mulai dari Sweet Field, Rumah Pohon dan Ice Cream Area. Semua area tersebut memiliki keunikannya masing-masing. Di Ice Cream Area, anda dapat berfoto di antara deretan es krim dan permen raksasa. Di area tersebut juga terdapat kolam mainan khusus anak anak. Di lokasi tersebut anak anak bisa menjaring ikan mainan di sekeliling kolam sepuasnya. Di area belakang Ice Cream Area, Anda juga dapat merasakan sensasi diguyur hujan salju. Lokasi ini menjadi lokasi favorit pengunjung untuk berswafoto. Sementara itu jika kita menjelajah ke Sweet Field, area ini berada di dalam ruangan, Kita akan merasakan atmosfer petualangan kurcaci seperti dalam dongeng. Di lokasi ini, Kita akan melihat balon udara dan perahu yang berada di tengah kolam bola. Anak anak pun bisa bermain di kolam bola tersebut. Terakhir, Rumah Pohon. Di area ini kita dapat memasuki rumah-rumah pohon yang memiliki tema yang berbeda-beda. Ada yang bertema Tarzan, hingga bawah laut. Waktu terbaik untuk mengunjungi Lembang Wonderland adalah sore menjelang malam. Pasalnya, kerlap-kerlip lampu akan memanjakan mata dan asyik untuk diabadikan lewat kamera. Lokasi Lembang Wonderland sangat strategis dan berdekatan dengan destinasi wisata lainnya yang tersebar di wilayah Lembang. Sehingga kita dapat juga dapat mengunjunginya. Setiap harinya Lembang Wonderland mulai buka dari jam 11.00 siang dan tutup pukul 20.00 WIB. Setiap pengunjung yang datang dan masuk untuk bermain di sini, akan dikenakan biaya tiket masuk lembang wonderland sebesar Rp 25.000 per orang atau sekitar 2 dollar atau 1,5 Euro.

Sebagai Wahana Wisata Baru di Lembang Bandung Barat, fasilitas dan sarana untuk kenyamanan pengunjung sudah cukup baik di sini. Untuk fasilitas penunjang umum di lembang wonderland, pengelola sudah menyediakan mushola, toilet dan kamar mandi yang bersih dan tempat parkir kendaraan. Destinasi wisata ini juga tersedia area kuliner atau food court yang menjual aneka menu makanan dari yang berat hingga cemilan atau jajanan. Harga makanan dan minuman di sini juga sangat terjangkau sehingga pas jika dijadikan tempat makan murah di lembang Bandung. Jadi siapkan gaya unik Anda untuk berfoto di Lembang Wonderland.


20
October

VOI PESONA INDONESIA Terletak di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta, terdapat sebuah bangunan yang merupakan Museum Tertua di Indonesia. Museum Radya Pustaka didirikan oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pada 18 Oktober 1890. Bangunan ini sebelumnya merupakan kediaman seorang warga negara Belanda yang bernama Johannes Busselaar. Secara etimologi, “radya” berarti pemerintah, sementarAa “pustaka” berarti surat. Tempat ini dulunya merupakan tempat penyimpanan surat-surat kerajaan. Seiring berjalannya waktu, yang disimpan di dalam tempat ini tidak hanya surat, namun juga berbagai benda penting yang berhubungan dengan kerajaan. Seiring berjalannya waktu, koleksinya semakin bertambah, tempat ini pun menjadi museum.

Memasuki halaman gedung, anda akan langsung melihat patung dada Rangga Warsita, seorang pujangga besar di Surakarta pada abad 19. Masuk ke dalam bangunan, ruang pertama yang dijumpai adalah ruang penyimpanan berbagai jenis wayang dalam negeri dan luar negeri. Wayang dari dalam negeri, seperti wayang purwa, wayang gadog, wayang madya, wayang klithik, wayang sukat, dan wayang beber dan berbagai wayang dari luar negeri, misalnya saja wayang nang dari Thailand. Beralih ke ruang berikutnya, yaitu Ruang Tosan Aji atau ruang logam berharga. Di ruang ini, dipamerkan berbagai senjata yang terbuat dari logam, arca, serta miniatur-miniatur rumah joglo, rumah asli Jawa Tengah. Lalu ada ruang yang menyimpan berbagai jenis keramik. Namun, sebelum masuk ke ruang ketiga, di antara ruang kedua dan ketiga, disana dapat dilihat sebuah orgel atau kotak music yang merupakan hadiah Napoleon Bonaparte kepada Paku Buwana IV (1788-1820).

Ruang keempat adalah perpustakaan. Buku-buku yang menjadi koleksi perpustakaan di sini mayoritas berbahasa Belanda dan Jawa. Di depan ruang keempat, terdapat patung Johannes Albertus Wilkens. Dia merupakan seorang ahli bahasa yang membuat kamus Jawa-Belanda. Ruang kelima merupakan ruang yang menyimpan berbagai koleksi yang dibuat dari bahan perunggu, seperti patung dan gamelan. Sementara, ruang keenam merupakan ruang etno. Disini, tersimpan gamelan agung  milik Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV. Selain itu, ada pula alat tenun tradisional dan gamelan genderan yakni satu set gamelan yang dirangkai menjadi seperti meja dan dapat dimainkan oleh satu orang. Ruang ketujuh adalah Ruang Rojomolo. Rojomolo adalah sosok raksasa penguasa laut. Patung ini merupakan karya Pakubuwono V. Patung Rajamala merupakan hiasan bagian depan perahu yang digunakan untuk menjemput permaisuri Pakubuwono IV. Ruang terakhir, yang terdapat di bagian belakang museum, terdapat maket makam raja-raja Imogiri serta berbagai arca.

bagi anda yang teratrik bekunjung, Museum Radya Pusataka buka dari hari selasa hingga Minggu, dari pukul 8.30 pagi hingga 13.00 siang. Demikianlah edisi Pesona Indonesia kali ini, dengan topik Museum Radya Pustaka Surakarta, kita akan berjumpa kembali dengan topik menarik lainnya. 

19
October

VOI PESONA INDONESIA Pantai Bosnik merupakan bukti lain dari kecantikan tanah Papua. Pantai ini memiliki pemandangan eksotik yang bisa dinikmati kapan pun. Pantai Segara Indah atau yang lebih dikenal dengan nama Pantai Bosnik ini terletak di Desa Woniki, Biak Timur, kabupaten Numfor, propinsi Papua.

Di depan pantainya terdapat pulau-pulau kecil, terlihat banyak kapal kecil berlalu-lalang dari pasar. Pantai ini selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun dari luar Biak. Ini karena memang Pantai Bosnik memiliki keindahan alam yang sangat indah.

di Pantai Bosnik wisatawan akan dimanjakan dengan pasir putih dan air laut yang jernih serta terumbu karang yang indah. Pengunjung bisa berenang maupun snorkeling di pantai ini. Namun harap berhati-hati jika ingin snorkeling di Pantai Bosnik ini karena pantai ini memiliki arus yang deras.

Jika anda hanya ingin menikmati kesegaran dan keindahan pemandangan Pantai Bosnik ini saja, anda bisa menyewa saung yang banyak didirikan di pinggir pantai ini dengan tarif Rp 50.000.

Pengunjung tidak diberikan batas waktu untuk penyewaan saung ini, jadi pengunjung dapat menikmati pemandangan dari saung ini sampai sepuasnya sambil menikmati kesegaran kelapa muda yang dijual oleh pemilik saung.

pantai ini dapat diakses dengan mudah menggunakan ojek motor dengan tarif sekitar Rp. 20.000 - 30.000 untuk sekali jalan. Atau bisa menyewa mobil yang dapat mengangkut 5 penumpang dengan tarif Rp. 350.000/hari untuk satu mobil. Untuk masuk ke pantai yang sangat indah ini, Anda hanya di kenakan tiket masuk sebesar 10 ribu saja setiap orangnya.

Pantai Bosnik menjadi tempat wisata andalan warga Biak sebagai objek wisata setiap akhir pekan dikarenakan letak pantai yang tidak begitu jauh dari kota dan juga transportasi ke pantai tersebut mudah. Pengunjung dari luar Biak pun juga tidak akan kesulitan untuk menemukan penginapan karena penginapan di Biak sudah banyak tersedia.

16
October

VOI PESONA INDONESIA Bubur Jamu Coro merupakan salah satu kuliner khas Kabupaten Demak, provinsi Jawa Tengah. Bubur Jamu Coro terdiri dari dua jenis kuliner, yakni bubur dan jamu coro. Bubur terbuat dari tepung beras. Dan Jamu coro terbuat dari santan kelapa, gula merah, garam halus, kayu manis, cengkeh, jahe, lengkuas dan daun pandan. Santan direbus bersama daun pandan, diaduk hingga mendidih. Kemudian semua bahan lainnya dimasukkan kedalam rebusan santan hingga tercium aroma harum. Kuliner ini bisa dinikmati sekaligus atau terpisah.

Bubur Jamu coro akan terasa nikmat jika saat dihidangkan ditambah santan, kinca atau air rebusan gula merah dan merica bubuk. Rasanya begitu menggugah selera. Bubur coro yang berisi bubur tepung dan jamu coro itu juga bisa dijual dan dinikmati terpisah. Anda bisa membeli bubur saja dengan variasi kinca dan santan, atau jamu coro saja ditambah merica. Tentu pedasnya merica akan langsung terasa. Jamu coro ini dipercaya bisa mengobati perut kembung dan masuk angin, serta terasa hangat di perut.

masyarakat biasanya membeli bubur jamu coro untuk kebugaran tubuh. Biasanya setelah mengkonsumsi bubur jamu coro, para penikmatnya merasa tubuhnya langsung segar. Bubur Jamu Coro biasanya dinikmati sebagai sarapan pagi atau dinikmati saat sore hari. Kuliner ini sangat nikmat jika disantap selagi hangat. Para pedagangnya biasanya menjual kuliner ini diatas sepeda. Mereka berkeliling kampung menjajakan Bubur Jamu Coro. Harganya Relatif murah, Rp. 5000  hingga Rp. 10.000 per porsi.

Page 10 of 40