pesona indonesia

pesona indonesia (572)

11
January

VOI PESONA INDONESIA Taman Nasional Lore Lindu merupakan salah satu taman nasional di Indonesia yang terletak di provinsi Sulawesi Tengah dan salah satu lokasi perlindungan hayati Sulawesi. Taman Nasional Lore Lindu terletak sekitar 60 kilometer selatan kota Palu. Taman Nasional Lore Lindu yang terletak di selatan kabupaten Donggala dan bagian barat kabupaten Poso menjadi daerah tangkapan air bagi 3 sungai besar di Sulawesi Tengah, yakni sungai Lariang, sungai Gumbasa dan sungai Palu. Taman nasional ini terbagi atas tiga kawasan, yakni Suaka Margasatwa Lore Kalamanta, Hutan Wisata Danau Lindu, dan Suaka Margasatwa Sopu Gumbasa.

Taman Nasional Lore Lindu memiliki fauna dan flora endemik Sulawesi serta panorama alam yang menarik karena terletak di garis Wallace yang merupakan wilayah peralihan antara zona Asia dan Australia. Taman nasional ini juga merupakan habitat mamalia asli terbesar di Sulawesi. Anoa, babirusa, rusa, binatang hantu (tangkasi), kera tonkea, kuskus marsupial dan binatang pemakan daging terbesar di Sulawesi, musang Sulawesi hidup di taman ini.

Selain flora dan fauna endemiknya, patung-patung megalit yang usianya mencapai ratusan bahkan ribuan tahun juga tersebar di kawasan Taman Nasional Lore Lindu seperti Lembah Napu, Behoa dan Bada. Penelitian tahun 2013, di sana ada 1.466 temuan megalitik dari 83 situs yang telah diungkap. Patung megalit di Taman Nasional ini diklasifikasikan dalam 5 kategori seperti, patung-patung batu yang berupa manusia; kalamba yang berbentuk tempat penyimpanan air yang besar; tutu’na yang berupa piringan-piringan batu, batu dakon yang berupa batu-batu berbentuk rata sampai cembung yang menggambarkan saluran-saluran; dan bentuk-bentuk lain seperti mortar batu, tiang penyangga rumah, dan lain-lain. Taman Nasional Lore Lindu beroperasi selama 24 jam dengan biaya tiket masuk sebesar Rp 10.000 per orang.

10
January

VOI PESONA INDONESIA Telaga Bodas yang terletak di Desa Sukamenak, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut terbentuk dari bekas letusan gunung api yang masih aktif. Tidak seperti warna danau pada umumnya, danau Bodas berwarna putih kehijauan yang berasal dari kandungan belerang alami yang ada di dalam airnya. Hal ini membuat danau Bodas terlihat unik dan sekaligus menjadi daya tarik tersendiri. Di sisi kanan dari objek wisata ini terdapat beberapa kolam yang bisa digunakan untuk berendam. Kolam untuk berendam ini tidak hanya untuk orang dewasa, tetapi juga tersedia bagi anak-anak. Suhunyapun relatif hangat sehingga terasa nyaman .

dari kota Garut untuk mencapai Telaga Bodas tidak terlalu sulit dan hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu jam perjalanan. Selain dengan kendaraan pribadi, wisatawan bisa menggunakan kendaraan umum untuk menuju ke sana. Oleh sebab itu tidak heran bila destinasi ini tidak pernah sepi pengunjung. Setiba di area parkir untuk sampai ke Talaga Bodas, pengujung masih harus berjalan kaki sejauh 900 meter atau menyewa motor. Sepanjang perjalanan anda akan disuguhi pemandangan indah, seperti panorama cantik dari perbukitan yang mengelilingi objek wisata tersebut dan sejuknya udara khas pegunungan akan membuat pikiran anda menjadi lebih jernih Semakin dekat dengan Telaga Bodas, pengunjung akan melihat genangan air berwarna putih dengan kepulan asap yang membumbung tinggi di salah satu tepiannya.

sesampainya di tepi danau,   akan terlihat air yang jernih dan putih yang merupakan kilauan air telaga yang kena sinar matahari . Karena berwarna putih maka dinamakan telaga Bodas ; bodas dalam bahasa Sunda berarti putih. Telaga Bodas tampak seperti sebuah pantai dengan airnya yang mengalir tenang dan tanahnya seperti pasir pantai. Banyak bebatuan berukuran sedang yang bisa dipakai untuk duduk-duduk sambil mengabadikan keindahan telaga ini. Pengunjung bisa berjalan menyusuri tepian telaga sambil melihat beberapa sumber uap belerang dalam skala kecil yang muncul dari dalam tanah dan menimbulkan gelembung dan bunyi saat bercampur air.

objek wisata Telaga Bodas buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga pukul 17.00 sore. Pengunjung cukup membayar Rp. 10.000 perorang untuk bisa masuk dan menikmati keindahan di objek wisata ini. Setiap sudut di tempat wisata ini memiliki pesona instagenik untuk bisa menghasilkan foto yang kekinian. Selain itu berbagai fasilitas seperti tempat penginapan, restoran bahkan area perkemahan siap menanti kunjungan Anda

                      

08
January

Roti Samahani

Written by
Published in pesona indonesia

Pesona Indonesia kali ini, akan memperkenalkan kepada anda Roti Samahani, kuliner khas Aceh. Berwisata ke provinsi Aceh, cobalah nikmati beragam kuliner khasnya. Salah satunya Roti Samahani. Roti Samahani merupakan jenis roti selai yang memiliki tampilan sederhana. Bentuk rotinya seperti roti lapis pada umumnya, namun, lebih kecil. Tekstur rotinya sangat lembut dengan selai srikaya kental berwarna kuning. Rasa selainya sangat manis.

 

Nama Samahani diambil dari nama daerah asal roti selai tersebut. Samahani merupakan nama wilayah di Kecamatan Kuta Alam, Kabupaten Aceh Besar. Pusat penjualan roti selai tersebut ada di pasar Samahani, tepatnya di lintasan Banda Aceh - Medan. Penjual roti selai Samahani sangat mudah ditemukan di tempat itu. Kelezatan roti selai Samahani terletak pada selainya. Bahan utama selai tersebut adalah campuran kuning telur, santan, tepung dan ula. Hal yang menarik dari roti selai satu ini ialah prinsip pembuatnya yang tidak memakai bahan pengawet pada selainya. Karenanya, roti selai Samahani hanya mampu bertahan dalam hitungan hari saja.

 

Roti selai Samahani disajikan dalam bentuk potongan-potongan berlapis. Ukurannya sekitar segenggam untuk satu lapis roti. Tidak sulit menemukan jenis roti ini di kota-kota di Aceh. Harga roti ini bervariasi, jika dibeli di tempat usaha yang khusus menjual roti tersebut, satu bar memiliki lima lapis roti dihargai Rp 8 ribu. Namun, jika di warung-warung kopi satu lapisnya dihargai Rp 2 ribu saja. Roti Samahani biasanya disantap pagi dan sore hari, ditemani dengan segelas Kopi Robusta khas Aceh.

04
January

VOI PESONA INDONESIA Pasola merupakan bagian dari serangkaian upacara tradisional yang dilakukan oleh orang Sumba yang masih menganut agama asli yang disebut Marapu (agama lokal masyarakat sumba).

Permainan pasola diadakan di empat kampung di kabupaten Sumba Barat. Keempat kampung tersebut adalah Kodi, Lamboya, Wonokaka, dan Gaura. Pelaksanaan pasola di keempat kampung ini dilakukan secara bergiliran, yaitu antara bulan Februari hingga Maret setiap tahunnya.

Pasola tidak sekadar menjadi bentuk keramaian, tetapi menjadi salah satu bentuk pengabdian dan aklamasi ketaatan kepada sang leluhur. Pasola merupakan kultur religius yang mengungkapkan inti religiositas agama Marapu.

Pasola menjadi perekat jalinan persaudaraan antara dua kelompok yang turut serta dalam pasola dan bagi masyarakat umum. Pasola menggambarkan rasa syukur dan ekspresi kegembiraan masyarakat setempat, karena hasil panen yang melimpah.

Pasola berasal dari kata "sola" atau "hola", yang berarti sejenis lembing kayu yang dipakai untuk saling melempar dari atas kuda yang sedang dipacu kencang oleh dua kelompok yang berlawanan. Setelah mendapat imbuhan "pa" (pa-sola, pa-hola), artinya menjadi permainan.

Jadi pasola atau pahola berarti permainan ketangkasan saling melempar lembing kayu dari atas punggung kuda yang sedang dipacu kencang antara dua kelompok yang berlawanan.

Pasola diawali dengan pelaksanaan adat nyale. Tanpa mendapatkan nyale, Pasola tidak dapat dilaksanakan. Pasola dilaksanakan di bentangan padang luas, disaksikan oleh segenap warga dari kedua kelompok yang bertanding, masyarakat umum, dan wisatawan asing maupun lokal.

Setiap kelompok terdiri atas lebih dari 100 pemuda bersenjatakan tombak yang dibuat dari kayu berujung tumpul dan berdiameter kira-kira 1,5 cm. Walaupun berujung tumpul, permainan ini dapat memakan korban jiwa.

Kalau ada korban dalam pasola, menurut kepercayaan Marapu, korban tersebut mendapat hukuman dari para dewa karena telah melakukan suatu pelanggaran atau kesalahan.

03
January

VOI PESONA INDONESIA Air terjun Aling-aling berada di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada , Kabupaten Buleleng, Bali. Destinasi Wisata ini  berjarak sekitar 110 kilometer dari Bandara Internasional Ngurah Rai, atau memerlukan waktu tempuh sekitar 2 jam dari Denpasar, ibukota Provinsi Bali. Untuk Masuk ke lokasi obyek wisata air terjun Aling-aling ini tidak dipungut biaya, tetapi disediakan kotak untuk donasi sukarela untuk biaya parkir kendaraan. Karena lokasi tempat wisata ini masih belum ditata dengan sempurna dan letaknya jauh di pedalaman, maka disarankan untuk menggunakan jasa warga sekitar sebagai penunjuk jalan.

setelah anda memarkir kendaraan untuk menuju Air Terjun Aling-aling, anda masih harus berjalan kaki yang di mulai dengan mnyusuri jalan setapak dan pematang sawah, sambil menikmati pemandangan indah sepanjang perjalanan. Selanjutnya anda masih harus menyusuri ratusan anak tangga dan di tengah perjalanan, anda sudah bisa menyaksikan keberadaan air terjun tersebut, yang terlihat begitu unik dan eksotis sambil mengabadikan aktivitas anda di air terjun Aling-aling.

tiba di lokasi air terjun Aling-aling, anda akan disuguhi pemandangan air terjun yang spektakuler. Keindahahan air terjun Aling-aling yang mempunyai ketinggian sekitar 35 meter itu terlihat begitu sempurna. Air terjun yang jatuh dari atas tebing mempunyai aliran air terjun yang unik karena terbelah dua dari atas. Bagian pecahan sebelah kanan memiliki debit air yang lebih besar dan deras. Tebingnya yang curam dengan batu-batu besar sepanjang aliran sungai, alam sekitarnya hijau membuat pemdangan di sekitar air terjun Aling-aling ini asri dan juga instagramable.

Di bawah air terjun Aling-aling terdapat sebuah cekungan seperti sebuah kolam yang tercipta secara alami karena guyuran air terjun secara terus menerus. Pegunjung bisa merasakan sensasi mandi dan berenang-renang di kolam menikmati segarnya air pegunungan. Karena air terjunnya mempunyai jalur air yang licin dan deras, maka oleh mereka yang berani bisa memanfaatkannya sebagai prosotan untuk meluncur ke kolam. Bagi pengunjung yang ingin menguji adrenalin, bisa mencoba terjun bebas dari atas tebing.

Obyek wisata air terjun ini buka mulai jam 07.00 pagi sampai 17.00 Waktu Indonesia bagian tengah (WITA). Obyek wisata ini juga sudah dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap, mulai dari tempat wisata kuliner seperti kafe dan juga restaurant serta penginapan. Pendengar, apabila anda sedang mencari destinasi liburan, Air terjun Aling-Aling bisa menjadi pilihan anda, tentu saja dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Sekian pesona indonesia kali ini, kita berjumpa kembali besok. Inilah Voice of Indonesia di Jakarta.

                      

01
January

Kue Meuseukat

Written by
Published in pesona indonesia

VOI PESONA INDONESIA Pesona Indonesia kali ini, memperkenalkan kepada anda Kue Meuseukat, Dodol Khas Aceh. Dodol adalah kuliner khas Indonesia yang pada umumnya terbuat dari tepung ketan, santan kelapa, gula merah dan garam. Setiap daerah di Indonesia punya ciri khas dodolnya masing-masing. Di Aceh, terdapat kuliner dodol berwarna kuning yang dikenal dengan nama Meuseukat. Meuseukat berbentuk bundar besar, berwarna kuning keputihan. Sementara teksturnya halus dan kenyal. Berbeda dengan bentuk dodol pada umumnya, kuliner ini  diberi ukiran yang membuatnya makin menarik.

Meuseukat terbuat dari campuran tepung terigu, air, gula, mentega, nanas, dan air jeruk. Awalnya nanas dan jeruk akan disaring terlebih dahulu agar halus dan tidak berserat dalam adonan. Lalu, adonan tepung terigu dan mentega ditambahkan ke dalam air gula. Adonan dimasak dengan api kecil sambil terus diaduk dengan sendok kayu, selama minimal dua jam. Bila telah matang, meuseukat dibentuk dengan beragam bentuk hiasan, seperti bunga mawar, bunga melati dan pintu rumah Aceh. Kuliner khas Aceh ini punya cita rasa manis dan legit.

Bagi masyarakat Aceh, meuseukat memiliki kedudukan paling tinggi atau utama diantara kue tradisional lainnya. Meuseukat dikatakan sebagai "ulee" atau "kepala" kue dalam bahasa Aceh.
Karenanya, meuseukat lebih banyak disajikan dalam hari-hari besar untuk menyambut kedatangan tamu. Misalnya perayaan Idul Adha dan Idul Fitri.  Meuseukat juga menjadi kue hantaran dari pengantin wanita (dara baro) ke pengantin pria (linto baro) sebagai balasan seserahan pada upacara pernikahan masyarakat Aceh. Bagi masyarakat Aceh, Meuseukat punya makna filosofis yang mendalam
. Warna kuning keputian melambangkan kejernihan hati masyarakat Aceh yang sangat memuliakan tamu, baik dalam berperilaku maupun saat menyajikan makanan. Kini, di Aceh juga banyak yang menjual meuseukat berbentuk kotak kecil. Bahkan terdapat pula meuseukat tanpa hiasan dengan bentuk silinder panjang seperti umumnya dodol. Meuseukat dalam bentuk kecil ini sering dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Aceh.

28
December

VOI PESONA INDONESIA Pantai Karang Bolong Kebumen merupakan salah satu objek wisata yang cukup populer di kawasan Jawa Tengah. Hal ini disebabkan karena kawasan pantai ini  memiliki panorama pantai yang unik dengan batuan karang yang berlubang ditengahnya.

Di sisi lain, Pantai Karang Bolong Kebumen memiliki pasir hitam campuran, ada yang halus dan kasar. Pasir pantainya cukup luas untuk menutupi bagian tepi pantai sehingga kontur dari pantai ini menjadi landai. Batas pantai berupa perbukitan dan kelompok batuan unik, membuat keindahan yang ada semakin menawan.

ada begitu bayak aktivitas seru lainnya yang bisa dilakukan pengunjung pada saat berada di kawasan wisata pantai ini. Salah satunya  adalah bersepeda dan memancing.

Di pantai ini juga terdapat sebuah goa yang terkenal akan sarang burung waletnya. Goa tersebut dinamai Goa Karang Bolong yang letaknya berada di sisi timur pantai. Gua ini cukup luas dengan panjang mencapai 30 meter dan lebar sekitar 10 meter.

Ada sebuah ritual khusus yang perlu dilakukan bila hendak memanen sarang walet yang ada di goa ini.

Pantai Karang bolong Kebumen berada di Desa Karang bolong, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Bagi pengunjung yang memulai perjalan dari kota Yogyakarta dapat mengikuti Jalan Daendels hingga mendapati penujuk arah menuju pantai Suwuk. Selanjutnya ikutilah jalan ini hingga ke Alun Alun Karangbolong.

Dari alun alun lanjutkan perjalanan mengikuti jalan kemudian ambil jalur kanan pada saat menjumpai pertigaan. Ikuti jalan ini sampai menemukan lokasi pantai Karang Bolong Kebumen.

Harga tiket masuk pantai Karang Bolong Kebumen adalah sebesar Rp 5.000 saja. Kemudian, tarif parkir untuk motor sebesar Rp 5.000 dan untuk mobil sebesar Rp 10.000.

Fasilitas pantai ini juga sudah cukup lengkap mulai dari tempat parkir, tempat makan, gazebo untuk beristirahat, kamar mandi, hingga tempat beribadah.

27
December

VOI PESONA INDONESIA Di Belitung terdapat makanan lokal khas yang sangat populer di masyarakat lokal maupun para wisatawan, yaitu Berego. Tampak sekilas Berego memang seperti lontong, tetapi sebetulnya sangat berbeda. Jika lontong terbuat dari beras aron yang dibungkus daun pisang dan berbentuk lonjong, maka walaupun sama-sama berbentuk lonjong tetapi Berego terbuat dari campuran tepung beras dan tepung sagu. Kedua jenis tepung tersebut dicampur lalu dituang dalam wadah plastik atau anyaman, lalu dikukus hingga matang. Setelah matang, lembaran-lembaran campuran tepung digulung hingga berbentuk lonjong panjang berwarna putih. Setelah itu Berego di kukus hingga matang. Setelah matang tekstur Berego akan kenyal dan padat

 

Berego merupakan makanan khas Belitung yang selalu hadir pada saat perayaan atau acara besar. Tetapi sehari-hari, Berego biasanya disajikan dalam bentuk potongan bulat-bulat, sama dengan potongan lontong. Potongan itu kemudian disiram dengan kuah kari ikan yang sangat nikmat. Citarasa manis dan gurih ikan akan membuat Berego semakin nikmat.

 

Selain enak disantap bersama kuah kari ikan, Berego yang merupakan makanan pokok dan tidak bisa hadir sendiri tanpa lauk pendamping, juga nikmat disantap bersama laksa dan mie Belitung. Berego juga bisa dimakan bersama pilihan lainnya, yang banyak disukai adalah dengan gonggong atau bekicot, kuah santan dengan sayur atau kuah kacang.

 

walaupun terbuat dari bahan yang sederhana dan merupakan kuliner tradisional , tetapi Berego masih ada sampai sekarangBerego yang terkenal dengan rasa gurih dan tekstur kenyal dijamin membuat ketagihan. Bila Anda ke Belitung, anda wajib untuk mencicipi kuliner Berego ini, karena rasanya tidak akan lengkap, bila anda ke Belitung tanpa mencobanya.

25
December

Kue Poporcis

Written by
Published in pesona indonesia

VOI PESONA INDONESIA Untuk merayakan Natal, umat Kristiani di berbagai daerah di Indonesia jaug-jauh hari sudah memasang beragam hiasan natal, seperti pohon natal, lonceng, patung sinterklas dan berbagai hiasan natal lainnya. Selain menghias rumah dengan berbagai ornamen Natal, umat Kristiani di Indonesia juga menyiapkan beragam kuliner khas Natal. Seperti yang dilakukan umat Kristiani di ambon. Mereka membuat Kue poporcis. Bagi masyarakat Ambon, Natal terasa kurang lengkap, jika belum menghidangkan kue Poporcis.

 

kue Poporcis sebenarnya diadaptasi dari kue khas Belanda bernama kue poffertjes. Bentuknya seperti pancake namun berukuran lebih kecil, sehingga kerap disebut pancake mini. Kue ini terbuat dari tepung terigu, kuning telur, baking powder, susu cair, mentega, dan garam. Uniknya, labu kuning juga ditambahkan dalam adonan kue ini. Ketika akan disajikan, kue ini ditaburi gula halus. Selain gula halus, ada juga yang menambahkan seperti es krim, madu, atau parutan keju. Tesktur kuenya halus dan empuk, dengan cita rasanya manis. Meskipun bentuknya kecil, kue ini cukup mengenyangkan.

 

Bagi masyarakat Ambon, Kue poporcis merupakan kue wajib saat perayaan hari Natal. Kue ini biasa disantap di pagi hari bersama dengan keluarga. Selain itu, Kue ini juga biasanya dijadikan suguhan kepada para tamu ketika berkunjung. Tak heran jika hari Natal tiba, anda bisa menemukan kue poporcis di tiap rumah umat Kristiani di Ambon.

24
December

VOI PESONA INDONESIA  Museum Kota Batam Raja Ali Haji. Objek wisata di kota Batam ini baru dibuka 18 Desember lalu, bertepatan dengan peringatan Hari Jadi ke-191 kota Batam. Pembukaan ditandai dengan pembukaan  tirai sketsa wajah Raja Isa bin Raja Ali atau Nong Isa oleh Walikota Batam Muhammad Rudi. Nong Isa adalah penerima mandat Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah dari Kesultanan Lingga, untuk memerintah kawasan Nongsa dan sekitarnya pada 18 Desember 1829. Pemerintahan Nong Isa itu menjadi tonggak lahirnya Kota Batam.

Museum Batam Raja Ali Haji berlokasi  di sekitar alun-alun kota, Dataran Engku Putri. Tak jauh dari pusat kota Batam. Museum ini memuat berbagai benda bersejarah dan foto peradaban kota kepulauan itu sejak masa Kerajaan Riau Lingga. Terdapat juga benda bersejarah pada waktu penjajahan Belanda, masuknya Tumenggung Abdul Jamal, Jepang, Kemerdekaan Indonesia. Selain itu di Museum ini juga ada berbagai benda benda bersejarah dari pemerintah Kabupaten Kepulauan Riau, awal pengembangan Otorita Batam, kepemimpinan BJ Habibie, Kota Administratif hingga masuk sejarah Astaka, Khasanah Melayu, dan infrastruktur Batam sekarang.

Bekunjung ke Museum ini, anda juga akan melihat beragam benda koleksi budaya Melayu, sekaligus belajar budaya melayu. Ada Bangkeng yang menjadi wadah penyimpanan baju pengantin Melayu. Umurnya diperkirakan mencapai ratusan tahun. Ada pula Pahar. Biasanya, Pahar digunakan untuk menyajikan hidangan. Bentuknya khas, lengkap dengan kakinya. Lalu ada Semberit, yaitu tempat hidangan berkaki dengan ukuran kecil. Koleksi museum berupa peralatan makan ala Melayu juga lengkap. Ada koleksi SangganTalam, dan Sangku. Sangku adalah tempat mencuci tangan. Koleksi lainnya adalah Tepak Sirih lengkap dengan Kacipnya. Kacip ini digunakan untuk membelah pinang. Tepak Sirih semakin lengkap dengan Cembul tempat pinang, Gambir, Kapur, dan Tembakau. Ada juga Keto sebagai tempat membuang sisa makan sirih. Sebagai alasnya, Tepak Sirih dilengkapi dengan Puan. Ada pula Kaki Dian, tempat untuk meletakan lilin ini berasal dari zaman Riau-Lingga. Lalu, koleksi lainnya berupa Embat-Embat yang menjadi tempat air wangi. Ada juga Kupi yang notabene tempat penyimpanan peralatan menjahit. Tertarik melihat beragam koleksi ini, mari kunjungilah Museum Batam Raja Ali Haji.

Page 10 of 41