VOI PESONA INDONESIA Kabupaten Garut merupakan salah satu kabupaten yang memiliki banyak potensi wisata dari mulai objek wisata air panas, air terjun, pantai dan wisata alam lainnya. Salah satunya, yakni destinasi wisata alam yang menyuguhkan keindahan yang sangat menakjubkan, bahkan sebagian orang menyebutnya sebagai "Dieng"-nya Kabupaten Garut yaitu Piramid View Gunung Sadahurip yang terletak di Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut. Keindahan alam dataran tinggi Gunung Sadahurip yang berada diatas ketinggian 1300 mdpl (meter diatas permukaan laut) tak kalah menakjubkan dengan objek wisata Dieng yang berada di Kabupaten Wonosobo.
Gunung Piramida Sadahurip memiliki bentuk menyerupai Piramida di Mesir. Konon, gunung di Kampung Cicapar, Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan ini menyimpan misteri keberadaan harta karun di baliknya. Selain bentuknya yang unik, sekitar gunung tampak asri dengan hamparan pepohonan dan tumbuhan hijau. Sadar dengan potensi daerahnya itu, Helmi mengatakan Pemerintah Kabupaten Garut, akan mendukung penuh program pemerintah desa setempat dalam pengembangan destinasi wisata Piramid View. Helmi mengapresiasi masyarakat dan aparatur pemerintah desa setempat yang telah berhasil menggali potensi daerahnya yaitu wisata pemandangan alam Gunung Piramid.
Ia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memperbaiki infrastruktur jalan menuju wisata, kemudian menambah fasilitas yang nyaman, aman dan menarik di tempat wisata. Pemerintah harus hadir untuk menjadi pendorong wisata melalui peningkatan infrastruktur jalan wisata serta fasilitas objek wisata itu sendiri. Ia berharap setiap desa bisa menggali daerahnya masing-masing seperti mengembangkan potensi wisata agar tumbuh perekonomian masyarakat sekitar.
VOI PESONA INDONESIA Air terjun ini disebut-sebut air terjun terindah di pulau Jawa. Air Terjun Tumpak SewuatauCoban Sewuadalah sebuahair terjunberketinggian sekitar 120 meter. Lokasinya terletak di dusun Jagalan, desa Sidomulyo, kecamatan Pronojiwo, kabupaten Lumajang. Dari pusat kota Lumajang, jaraknya 1,5 jam berkendara. Setibanya di lokasi anda harus membayar tiket masuk sebesar Rp10.000,- per orang dan berjalan sejauh 200 meter untuk menikmati keindahan air terjun dari dekat. Air Terjun Tumpak Sewu memiliki formasi unik karena memiliki aliran air yang melebar seperti tirai.
berwisata ke Air Terjun Tumpak Sewu ada beragam aktivitas wisata yang bisa Anda lakukan. Disini Anda bisa menikmati pemandangan air terjun. Anda cukup berjalan kaki sejauh 400 meter untuk bisa sampai ke Pos atau Gardu Pandang Panorama.Pos Panorama adalah sebuah tempat yang didesain oleh pengelola untuk wisatawan dengan pelindung jurang dari bambu.Di sana terdapat area yang lebih tinggi untuk bisa menikmati pemandangan air terjun dan mengabadikan gambar dengan latar belakang Air Terjun Tumpak Sewu. Pemandangan air terjunnya sendiri cukup unik karena bentuknya setengah lingkaran. Air terjun Tumpak Sewu berasal dari mata air dan keluar dari tebing.
Pos Panorama Anda bisa melanjutkan perjalanan ke lembah air terjun. Anda akan melewati jalur tanah dengan kombinasi bambu yang cukup terjal dan menuruni aliran air terjun kecil. Untuk melakukan perjananan kesini sebaiknya Anda menggunakan jasa pemandu. Di lembah Air Terjun Tumpak Sewu, anda akan diajak berjalan melewati tebing-tebing yang mengapit dan menyeberang aliran sungai. Selain Air Terjun Tumpak Sewu, di sini juga terdapat banyak air terjun kecil. Meski tidak setinggi Tumpak Sewu, namun tak kalah indahnya. Alirannya pun begitu jernih dan dingin khas air pegunungan. Air terjun kecil ini bermuara di kolam kecil di bawahnya. Anda juga dapat menceburkan diri di kolam ini. Di tempat ini juga terdapat sebuah goa. Goa ini bernama Goa Bidadari. Anda juga dapat memasukinya. Objek wisata Tumpak Sewu sudah dilengkapi berbagai fasilitas, seperti lahan parkir, toilet, rumah makan dan musala.
VOI PESONA INDONESIA Donggala merupakan sebuah Kabupaten di Sulawesi Tengah. Ibukota kabupaten ini terletak di Banawa. Kabupaten ini terkenal dengan wisata baharinya karena Kabupaten Donggala berada dalam kawasan bukit bale dan lapaloang yang memanjang ke arah selatan dan dikelilingi dengan pesona pantai yang memukau. Wajar jika banyak wisatawan datang ke Donggala untuk menikmati keindahan pesona pantainya. Salah satu pantai baru yang kini sedang naik daun karena keindahannya adalah pantai Kaluku. Keindahan pantai ini dengan cepat tersebar berkat bantuan jejaring media sosial.
Sesuai dengan namanya, Kaluku dalam bahasa Kaili, suku mayoritas di Sulawesi Tengah, berarti kelapa. Di pantai tersebut memang kokoh menantang laut pohon kelapa milik warga setempat. Pohon kelapa menjulang tersebut terkumpul hanya di area masuk tempat wisata. Karena ditumbuhi banyak pohon kelapa itulah, orang-orang lokal menyebut pantai ini pantai Kaluku. Tanaman tahunan ini memang menjadi komoditi unggulan di Kabupaten Donggala. Dulu, Kelapa diolah menjadi kopra yang kemudian dikirim ke Makassar dan Surabaya. Setelah pelabuhan Donggala dipindahkan ke Pantoloan, aktifitas pengiriman kopra pun menjadi sepi.
Pantai ini memiliki air laut yang jernih dengan hamparan pasir putihnya nan elok. Di sepanjang pantai, pohon-pohon kelapa berdiri kokoh. Pasir putih membentang dari utara ke selatan sejauh 1 kilometer. Wisatawan pun berjemur, berlari, atau bermain bola di bentangan pasir tersebut. Di sana anda bisa berenang. Selain berenang, jangan lupa menyaksikan keindahan tenggelamnya matahari.
Pantai Kaluku berada sekitar 5 kilometer arah tenggara Desa Limboro. Tempat wisata ini berjarak sekitar 10 kilometer dari jalan nasional Poros Donggala-Mamuju. Pantai Kaluku letaknya berdekatan dengan objek wisata Pusat Laut. Pusat Laut adalah Sumur Raksasa yang terbentuk secara alami berdiameter 10 meter dan mempunyai kedalaman 7 meter.Masuk ke pantai ini anda pun tidak dikenakan biaya masuk maupun parkir.
Hari ini kami akan mengajak anda berwisata ke Yogyakarta untuk menikmati salah satu objek wisata yang terletak di Jalan Hutan Pinus Nganjir, kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, yaitu Seribu Batu Songgo Langit.
Nama Seribu Batu Songgo Langit yang berarti penyangga langit ini memiliki makna tersendiri. Karena di Seribu Batu Songgo Langit terdapat bukit yang seakan akan merupakan tiang dari langit. Sebelum menjadi tempat wisata, di lokasi ini terdapat ribuan batu dan hutan pinus. Untuk menuju tempat wisata Seribu Batu Songgo Langit dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua, roda empat atau bus. Objek wisata ini berjarak kurang lebih 21 Km dari pusat kota Jogja dan memerlukan waktu tempuh sekitar 40-45 menit ini. Untuk masuk ke objek wisata Seribu Batu Songgo Langit, pengunjung dikenai tiket masuk sebesar Rp. 3000 perorang, untuk biaya parkir motor Rp. 2000, untuk mobil Rp. 5000 dan untuk bus Rp. 20.000.
Memasuki gerbang Seribu Batu Songgo Langit pengunjung terlebih dulu harus menuruni tangga yang terbuat dari kayu untuk mencapai spot yang pertama. Spot ini menawarkan rumah dongeng seribu kayu dan berbentuk rumah kecil-kecil yang menyerupai rumah kurcaci dalam dongeng. Di sana anda bisa duduk santai di panggung yang terbuat dari kayu pohon pinus, berfoto dan menikmati udara segar khas hutan pinus. Setelah melewati spot rumah hobbit yang unik, pengunjung bisa melanjutkan ke spot puncak dari tempat wisata Seribu Batu Songgo Langit, yaitu Bukit Songgo Langit. Spot ini berjarak kurang lebih 1 Km dari rumah hobbit. Anda tidak perlu khawatir karena dalam perjalanan ke Bukit Songgo Langit ada beberapa tempat untuk melepas lelah sejenak. Sampai di puncak Songgo Langit anda akan disuguhi pemandangan yang sangat indah, di mana Anda akan merasa berada di puncak langit atau orang mengatakan lantai duanya Jogja.
Selain menikmati udara segar di atas bukit yang tinggi, melihat hamparan sawah yang luas dan pemukiman warga , tentu saja Anda bisa puas berswa foto.
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Seribu Batu Songgo Langit ini adalah pagi hari atau sore hari, karena pada waktu ini panas matahari tidak begitu terik. Selain memperhatikan waktu berkunjung, pengunjung diharapkan juga menyiapkan stamina yang cukup dan jangan lupa untuk membawa perbekalan. Tetapi bila tidak membawa, tidak usah khawatir karena di sini juga ada warung kuliner yang menyediakan makanan dan minuman. Pedengar, kita akhiri Pesona Indonesia kali ini, kita berjumpa kembali besok. Inilah Voice of Indonesia di Jakarta.
Pesona Indonesia kali ini, memperkenalkan kepada anda Air Terjun Jumog di Jawa Tengah. Karena keindahannya, air terjun ini dijuluki The Lost Paradise atau surga yang hilang. Air Terjun Jumog terletak di desa Berjo, Kecamatan Ngargoyosa, Kabupaten Karanganyar. Jaraknya sekitar 38 kilometer dari kota Solo. Menuju kesana, anda dapat menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Sesampainya di lokasi wisata ini, anda harus membayar tiket sebesar Rp. 10.000 untuk wisatawan lokal dan Rp. 25.000 untuk wisatawan mancanegara.
Dari tempat parkir, air terjun Jumog berjarak sekitar 400 meter. Untuk sampai kesana, anda harus berjalan kaki melewati jalan setapak berbentuk tangga turun. Sesampainya di bawah, anda akan terkagum-kagum dengan keindahan dan kejernihan air terjun Jumog. Air terjun Jumog memiliki ketinggian lebih kurang 25 meter. Air terjun ini terbagi menjadi 2, sehingga sebagian masyarakat menyebutnya sebagai Air Terjun Kembar. Disana, ada beragam aktivitas wisata menarik yang bisa anda lakukan. Anda bisa mandi di bawah air terjun, atau aliran sungai di bawahnya. Anda pun juga bisa berfoto-foto dengan latar belakang air terjun ini. Bagi yang ingin melakukan pijat refleksi, di sini juga disediakan jalur jalan khusus untuk refleksi.
Di tepi aliran sungai air terjun, anda bisa bersantai dengan membentang tikar, duduk santai, serta menikmati makanan yang anda bawa. Kalaupun anda tidak membawa makanan, di objek wisata ini tersedia berbagai rumah makan. Selain rumah makan, fasilitas lainnya di tempat wisata air ini antara lain arena permainan anak, kolam renang, gazebo, rest area, dan panggung hiburan. Disana juga terdapat sebuah cottage dan beberapa home stay yang letaknya sekitar 1 kilometer dari lokasi air terjun dengan harga sewa sekitar Rp 50.000 hingga Rp 200.000 per malam.
Pantai Cacalan yang terletak di ujung timur Pulau Jawa menyuguhkan pemandangan alam yang indah dengan hamparan pasir putih dan lautnya yang berwarna biru, uniknya ombak di Pantai Cacalan cukup kecil sehingga sangat aman untuk berwisata bersama keluarga. Salah satu ciri khas dari Pantai Cacalan ini ialah panorama terbitnya matahari atau sunrise yang mempesona dan eksotiknya. Ditambah lokasinya yang dekat dengan pusat perkotaan pasti sangat tersayangkan jika tidak mampir di wisata unggulan Banyuwangi ini, sebelum anda menyebrang ke Pulau Bali. Setiap nama Pantai biasanya ada cerita dan asal usulnya. Nama Cacalan berasal dari sebuah kata bahasa Jawa yang berarti pacul. Dahulu di sekitar Pesisir Pantai Bulusan, Dermaga Cinta - Cacalan hingga pantai Ancol sepanjang garis pantai, banyak ditumbuhi pohon Jajang atau bambu. Untuk memperindah suasana di pantai, kemudian masyarakat bersama aparat desa kemudian menebang dan membersihkan pohon - pohon tersebut dengan cara di pacul. Dari peristiwa inilah pantai ini dikenal dengan nama pantai cacalan.
Keberadaan pantai Cacalan yang begitu apik membawa wajah baru wisata di Banyuwangi. Tempat tempat di setiap sudut pantai Cacalan kini menjadi obyek foto para wisatawan. Khususnya spot ayunan di bibir pantai ini, yang di desain keren untuk mengabadikan momen bersama. Selain itu wisatawan dapat menyaksikan keindahan panorama selat Bali dari pantai Banyuwangi ini. Aktifitas yang biasa wisatawan lakukan di Pantai Cacalan ini seperti berenang, memancing, mencari hewan laut, menyaksikan panorama sunrise yang begitu indah, hingga menikmati kuliner khas Jawa Timur.. Bagi yang hobi berkuda Lokasi pantai Cacalan ini dapat dijadikan pilihan yang tepat. Pantai ini menyediakan persewaan kuda untuk berkeliling menyusuri bibir pantai. Di sana juga tersedia penyewaan perahu kano atau perahu karet untuk memenuhi hasrat petualangan Anda. Tidak ada Harga Tiket untuk masuk ke Pantai Cacalan Banyuwangi ini namun Anda harus membayar parkir kendaraan dengan harga yang terjangkau.
Fasilitas di Pantai Cacalan ini sudah cukup memadai, seperti area parkir, kamar mandi, tempat makan, ayunan kayu, payung berteduh, hingga tempat beribadah semua tersedia. Untuk warung makan menyediakan beragam menu sea food dan lainya dapat ditemukan di sekitar pantai ini. Menikmati kuliner Jawa Timur di atas Gazebo sambil menikmati pemandangan indah Pantai Cacalan ini tentu membuat liburan Anda semakin berkesan. Pantai Cacalan berada di Desa Sukowidi, Klatak, Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Untuk menuju pantai ini, kita harus ke kota Banyuwangi. Saat ini sudah ada penerbangan langsung dari Jakarta maupun Surabaya ke Bandara Belimbingsari. Bandara ini mulai beroperasi pada 29 Desember 2010. Bandara Belimbingsari Bandara yang terletak di ujung Timur pulau Jawa ini, diklaim sebagai bandara hijau pertama di Indonesia. Selanjutnya jika anda ingin menikmati pemandangan propinsi Jawa Timur, anda dapat menggunakan perjalanan darat. Anda bisa menggunakan transportasi umum, atau kendraan sewaan / pribadi melalui jalur utara atau selatan propinsi Jawa Timur. Jika melalui Jalur Utara melewati kota Surabaya, Situbondo sedangkan kota Jember dan Lumajang akan dilewati jika anda melalui arah Selatan. Pantai ini dibuka mulai pukul 05.00 pagi sampai dengan pukul 23.00 WIB setiap harinya. Dengan tetap melakukan dan menerapkan protokol kesehatan tentu liburan Anda bersama keluarga akan lebih sehat.
.
Pesona Indonesia kali ini, akan memperkenalkan kepada anda kuliner khas Bali yaitu Bubur Mengguh.Pulau Bali tidak hanya dikenal kaya akan wisata budaya dan wisata alamnya tapi juga kaya akan wisata kulinernya yang menggoda selera. Salah satu kuliner Bali yang wajib anda cicipi ketika berkunjung adalah Bubur Mengguh. Bubur Mengguh ini adalah bubur khas Bali yang berasal dari Desa Teja Kula, Buleleng, Bali Utara. Biasanya, kuliner ini disajikan saat upacara adat. Namun kini, bisa disantap setiap hari.
Bubur Mengguh atau yang disebut juga bubur Mangguh atau Mungguh, terbuat dari beras, daun salam, santan kental, dada ayam, sayur-sayuran, dan kacang tanah yang sudah digoreng. Selain bahan-bahan tersebut, bumbu yang harus dihaluskan adalah bawang putih dan bawang merah, cabai merah, kunyit yang dibakar, kemiri, merica, ketumbar, dan garam. Bumbu-bumbu tersebut dihaluskan dan dijadikan perasa juga sebagai penyedap dari bubur ini. Kemudian bubur disajikan dengan ayam suwir yang dibumbui lalu disiram kuah ayam kental dan urap sayur yang disajikan terpisah. Bubur khas Bali ini punya kekhasan yang berbeda dengan bubur lainnya, yaitu urap. Urap adalah campuran sayuran mentah yang dikombinasikan dengan kelapa parut dan citarasa dari bumbu-bumbu khasnya. Urap terdiri dari kelapa parut yang sudah setengah tua, kacang panjang, bawang putih, cabai merah, terasi, kencur, gula merah, dan daun jeruk.
saat disantap, Bubur Mengguh punya citara rasa yang komplit. Ada perpaduan rasa gurih dan sedikit pedas yang dikombinasikan dengan renyahnya sayur urap. Biasanya, masyarakat Bali menyantap bubur ini pada pagi hari untuk sarapan. Bubur ini juga sangat cocok jika disantap saat cuaca dingin. Anda bisa menemukan penjual Bubur Mengguh hampir di setiap sudut kota Bali. Harganya pun relatif terjangkau, sekitar Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000 per porsi.
VOI PESONA INDONESIA Uwi adalah sejenis umbi-umbian yang bisa dimakan. Warnanya putih dan berserabut. Tanaman ini begitu populer di Nusa Tenggara Timur. Sebelum mengenal tanaman padi, warga petani di seluruh Manggarai Raya, Nusa Tenggara Timur sudah mengenal tanaman uwi sebagai makanan pokok. Sebagai makanan pokok, awalnya masyarakat setempat mengolah tanaman uwi yang tumbuh di hutan. Kini, warga petani sudah menanam tanaman uwi yang tersebar di seluruh ladang di kampung di Manggarai Raya. Selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok, uwi juga dimanfaatkan sebagai bahan utama ritual Kewur uwi.
Ritual Kewur Uwi merupakan ritual tahunan yang diwariskan leluhur di seluruh warga kampung Paua, Mangarai Raya. Ritual Kewur Uwi merupakan tanda dimulainya panen padi ladang yang tersebar di lereng dan bukit di sekitar kampung. Padi di ladang tak bisa panen apabila belum dilaksanakan ritual Kewur Uwi. Seluruh petani di Kecamatan Elar Selatan taat terhadap ritual ini. Ritual Kewur Uwi dilaksanakan setiap April dalam kalender pertanian dari warga setempat. Ritual ini digelar secara massal di seluruh kampung di kecamatan Elar Selatan. Warga setempat menggelarnya satu hari saja dan digelar dari rumah ke rumah.
Saat Ritual Kewur Uwi, tanaman uwi dibakar untuk disajikan. Tidak hanya uwi saja yang disajikan, warga setempat juga menyajikan ghan rupang. Ghan Rupang merupakan makanan yang dibungkus dengan daun bambu muda. Rupang merupakan makanan tradisional dari berbagai suku di wilayah Kecamatan Elar Selatan. Rupang selalu dihidangkan saat dilangsungkan ritual kewur uwi. Sebelum uwi dan rupang dinikmati, tetua adat akan mendoakan makanan tersebut. Saat ritual kewur uwi berlangsung, perempuan dilarang makan. Selain itu, warga dilarang menabuh gendang dan gong di rumah adat setempat. Menabuh gendang dan gong bisa dilaksanakan apabila ritual tersebut sudah selesai. Selain tanda dimulainya panen padi, Ritual Kewur Uwi merupakan warisan leluhur warga Elar Selatan untuk menghormati alam semesta, nenek moyang maupun Sang Pencipta kehidupan yang memberikan makanan pokok bagi warga setempat sebelum mengenal nasi. Hingga kini ritual tersebut terus dilestarikan dan bahkan menjadi daya tarik wisata di Manggarai Raya.
Uwi adalah sejenis umbi-umbian yang bisa dimakan. Warnanya putih dan berserabut. Tanaman ini begitu populer di Nusa Tenggara Timur. Sebelum mengenal tanaman padi, warga petani di seluruh Manggarai Raya, Nusa Tenggara Timur sudah mengenal tanaman uwi sebagai makanan pokok. Sebagai makanan pokok, awalnya masyarakat setempat mengolah tanaman uwi yang tumbuh di hutan. Kini, warga petani sudah menanam tanaman uwi yang tersebar di seluruh ladang di kampung di Manggarai Raya. Selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok, uwi juga dimanfaatkan sebagai bahan utama ritual Kewur uwi.
Ritual Kewur Uwi merupakan ritual tahunan yang diwariskan leluhur di seluruh warga kampung Paua, Mangarai Raya. Ritual Kewur Uwi merupakan tanda dimulainya panen padi ladang yang tersebar di lereng dan bukit di sekitar kampung. Padi di ladang tak bisa panen apabila belum dilaksanakan ritual Kewur Uwi. Seluruh petani di Kecamatan Elar Selatan taat terhadap ritual ini. Ritual Kewur Uwi dilaksanakan setiap April dalam kalender pertanian dari warga setempat. Ritual ini digelar secara massal di seluruh kampung di kecamatan Elar Selatan. Warga setempat menggelarnya satu hari saja dan digelar dari rumah ke rumah.
Saat Ritual Kewur Uwi, tanaman uwi dibakar untuk disajikan. Tidak hanya uwi saja yang disajikan, warga setempat juga menyajikan ghan rupang. Ghan Rupang merupakan makanan yang dibungkus dengan daun bambu muda. Rupang merupakan makanan tradisional dari berbagai suku di wilayah Kecamatan Elar Selatan. Rupang selalu dihidangkan saat dilangsungkan ritual kewur uwi. Sebelum uwi dan rupang dinikmati, tetua adat akan mendoakan makanan tersebut. Saat ritual kewur uwi berlangsung, perempuan dilarang makan. Selain itu, warga dilarang menabuh gendang dan gong di rumah adat setempat. Menabuh gendang dan gong bisa dilaksanakan apabila ritual tersebut sudah selesai. Selain tanda dimulainya panen padi, Ritual Kewur Uwi merupakan warisan leluhur warga Elar Selatan untuk menghormati alam semesta, nenek moyang maupun Sang Pencipta kehidupan yang memberikan makanan pokok bagi warga setempat sebelum mengenal nasi. Hingga kini ritual tersebut terus dilestarikan dan bahkan menjadi daya tarik wisata di Manggarai Raya.
VOI PESONA INDONESIA Potensi wisata alam di Indonesia memang tidak ada habisnya. Salah satunya adalah danau Paisu Pok yang terletak di Desa Lup Panenteng, kecamatan Bulagi Utara, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Danau Paisu Pok tidak kalah mempesona dari danau lainnya yang berada di Sulawesi, bahkan danau ini membuat decak kagum bagi siapa yang mengunjunginya.
danau alami ini dinamakan Paisu Pok yang berarti air hitam. Masyarakat sekitar menyebutnya demikian karena warna air di sekitar danau ini hampir hitam kebiruan bila dilihat dari jauh. Warna itu merupakan pantulan dari rumput serta tumbuhan lainnya yang tumbuh di bagian dasar danau, sehingga air yang berwarna biru terlihat lebih gelap. Uniknya danau Paisu Pok ini mempunyai 2 rasa. Dahulu pada awalnya danau ini dipenuhi dengan airnya yang asin, karena berada di dekat laut, tetapi seiring waktu karena proses alam membuat danau Paisu Pok juga mempunyai air tawar.
Danau Paisu Pok yang indah ini dikelilingi oleh hutan dan letaknya jauh dari kawasan perkotaan. Di danau yang merupakan salah satu danau terjernih di Indonesia ini, selain pengunjung bisa berperahu mengelilingi objek wisata danau Paisu Pok, pegunjung juga bisa menyelam untuk menikmati pemandangan bawah danau. Karena airnya sangat jernih dan bersih, pengunjung bisa melihat aneka tumbuhan dari atas permukaan air dengan mata telanjang.
untuk sampai ke danau Paisu Pok ini, anda hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam 30 menit dari Salakan ke Desa Lukpanenteng, tempatj objek wiata ini berada. Dengan hanya membayar Rp. 5000 per orang, pengunjung sudah bisa menikmati keindahan danau Paisu Pok, dan itu sudah termasuk bila anda snorkeling. Di sarankan untuk datang pagi-pagi jika ingin menikmati suasana yang sepi , tenang dan nyaman. Tempat wisata Danau Paisu Pok ini buka setiap hari.
VO IPESONA INDONESIA Tawangmangu Wonder Park. Baru diresmikan 20 Desember 2020 silam, Tawangmangu Wonder Park merupakan tempat wisata keluarga berkonsep alam. Tempat wisata ini punya berbagai fasilitas dan aktivitas wisata yang cocok dinikmati pengunjung dari berbagai usia, dari anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia. Lokasinya di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Dari pusat Kabupaten Karangayar, Tawangmangu Wonder Park berjarak kurang lebih 28 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 50 menit. Tawangmangu Wonder Park buka setiap hari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Harga tiket masuknya Rp 20.000 per orang.
masuk ke dalam lokasi wisata Tawangmangu Wonder Park, anda akan disuguhi sejuknya alam Tawangmangu yang masih sangat asri. Deretan pepohonan yang hijau, dengan lapangan rumput yang cukup luas. Dari tempat wisata seluas kurang lebih 7 hektar ini, anda bisa menikmati pemandangan Gunung Lawu di sisi timur jika cuaca sedang cerah. Sementara di malam hari, anda akan disuguhi pemandangan kota Solo lengkap dengan kerlap-kerlip lampunya di sisi barat. Aktivtas wisata pavorit wisatawan ketika berkunjung ke sini adalah selfie. Di Tawangmangu Wonder Park, ada banyak spot foto yang instagramable. Satu yang menjadi primadona adalah spot foto Wonder Bridge. Wonder Bridge merupakan jembatan yang terbuat dari kayu. Jembatan tersebut melintang cukup panjang, dengan gardu pandang di ujungnya sebagai salah satu spot foto. Jika malam hari, jembatan akan terlihat berkerlap-kerlip dengan adanya lampu LED di sepanjang jembatan. Dari jembatan kayu itu terlihat pemandangan Gunung Laqu dan kota Solo di malam hari. Selain berfoto di Wonder Bridge, banyak pula spot berfoto lainnya, seperti di Taman Labirin, Catur Raksasa, Taman Bubble, dan instalasi-instalasi lainnya
Aktivitas wisata lainnya yang bisa anda lakukan di Tawangmangu Wonder Park adalah outbond. Permainan outbound yang bisa dicoba di antaranya seperti high rope dan flying fox. Harganya bervariasi, untuk flying fox harganya Rp 20.000 dan high rope Rp 40.000. Selain itu, banyak pula wahana permainan lainnya. Seperti Taman Air, Taman Bubble, kolam pasir, Catur Raksasa, Taman Labirin, playgorund, Wonder Bridge, hingga kolam renang. Anda tidak perlu lagi membayar karcis tambahan untuk wahana permainan tersebut karena sudah termasuk ke tiket masuk. Namun untuk beberapa permainan lain, ada yang berbayar. Di antaranya trail yakni Rp 30.000, ATV Rp 50.000, berkuda Rp 50.000, hingga jeep adventure Rp 200.000. Bagi anda yang ingin bermalam di objek wisata ini, anda bisa berkemah ataupun bermalam di Villa yang tersedia disana. Tawangmangu Wonder Park juga menyediakan lahan parkir yang luas, toilet dan rumah makan.