(voinews)Bersantai sambil menghirup udara segar ditengah hamparan bukit hijau merupakan salah satu cara untuk menyegarkan jiwa dan raga kita. Menghilang dari kepadatan kota dan menjauhi polusi udara yang pekat harus dilakukan setiap bulannya. Di Indonesia hal ini kerap disebut oleh generasi muda saat ini dengan kata "healing". Ada banyak tempat yang sangat cocok untuk melakukan itu semua, salah satunya adalah dusun Bambu yang berlokasi tidak jauh dari Kota Bandung Jawa Barat. Memiliki lokasi seluas 15 hektar, tempat ini menjadi area ekowisata yang memadukan keselarasan budaya tradisional Sunda dalam satu wilayah. Tak hanya berupa taman rekreasi saja, di Dusun Bambu Lembang Jawa Barat juga tersedia penginapan dengan suasana yang romantis. Pengunjung yang hendak bermalam bersama keluarga, dapat menyewa villa dengan beberapa pilihan tipe yang tersedia.
Dinamakan Dusun Bambu karena daerah ini juga tempat dilakukannya konservasi bambu. Kita bisa melihat bermacam-macam jenis bambu dari seluruh Indonesia. Dusun Bambu Lembang Bandung dikatakan sebagai tempat wisata yang tepat dikarenakan banyaknya kegiatan yang dapat dilakukan di area ini. Dimulai dari aktivitas bermain hingga kegiatan wisata kuliner. Bagi penyuka kegiatan yang dekat dengan alam, tempat wisata ini bisa menjadi pilihan tepat. Beragam aktivitas outdoor bisa dilakukan seperti berkemah, bersepeda, joging sampai naik perahu mengelilingi danau buatan. Lokasi wisata ini juga menyediakan shuttle gratis untuk mengitari wilayah Dusun Bambu Bandung yang berangkat setiap 5 menit sekali. Tersedia juga sejenis pujasera yang disebut sebagai Pasar Khatulistiwa yang menyediakan aneka makanan, minuman, souvenir, bahkan sayur-sayuran. Bagi orang tua yang ingin menghibur anak-anaknya, maka dapat mencoba fasilitas Bamboo Playground. Aktivitas yang bisa dilakukan di sini yaitu melukis kaus, menyusuri danau dengan perahu, dan segala kegiatan lainnya yang terdapat di beberapa booth. Playground ini juga menyediakan wahana menyerupai labirin yang dapat ditelusuri oleh anak-anak.
Tempat rekreasi ini dibuka setiap hari dari Senin hingga Minggu dan Hari libur nasional tetap beroperasi. Desa wisata ini terletak di Jalan Kolonel Masturi, Situ Lembang, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 40551. Dusun bambu baru dibuka kembali secara penuh untuk para pengunjung pada bulan Juli 2022. Sebelumnya dimasa pandemi tempat ini tetap buka namun jumlah pengunjung dibatasi secara ketat. Hal ini dilakukan menjaga dan menjamin keamanan dan kenyamanan. Selain itu seluruh manajemen dan staff nya melakukan protokol kesehatan ketat bagi setiap pengunjung yang datang. Tarif tiket masuk ke dusun Bambu sebesar 25 ribu sampai 150 ribu rupiah.
(voinews.id)Memasuki lembah yang subur ini, mata anda akan merasakan suasana alam pegunungan yang dihiasi jejeran air terjun indah setinggi sekitar 100 meter. Tempat ini dikelilingi batu granit terjal berwarna-warni dengan ketinggian 100 sampai 500 meter. Sungguh keindahan alam yang menawan.
Lembah Harau memiliki air terjun-air terjun yang indah dan eksotis. Diantaranya adalah Air Terjun Akar Berayun, Air Terjun Sarasa Bunta, Air Terjun Sarasa Murai dan Air Terjun Sarasah Aie Luluih. Keempat air terjun tersebut menawarkan pemandangan berbeda satu sama lain. Misalnya di Sarasah Aie Luluih airnya mengalir melewati dinding batu ke kolam tempat mandi alami di bawah air terjun. Untuk para pecinta olahraga panjat tebing, Lembah Harau juga siap menantang dengan tebing-tebing curam yang mengelilingi lembah dan bukit batu yang terjal. Aktivitas lain yang bisa dilakukan di Lembah Harau adalah trekking. Untuk melakukannya, pengunjung bisa menggunakan jasa pemandu wisata agar tidak tersesat.
Lembah Harau terletak di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Untuk mencapai Lembah Harau, anda bisa memulai perjalanan dari Bukittinggi ke arah barat, tepatnya ke arah Pekanbaru. Perjalanan akan memakan waktu sekitar 1.5 jam dengan jarak tempuh 44 kilometer. Sehari bisa jadi tidak cukup untuk menjelajahi Lembah Harau. Untuk itu, Anda bisa bermalam di penginapan tipe homestay atau resort di sekitar Lembah Harau.
(voinews.id)26 Juni lalu, warga lintas agama mengikuti upacara “Ngertakuen Bumi Lamba” di Gunung Tangkuban Perahu, kabupaten Bandung Barat. Ngertakeun Bumi Lamba adalah sebuah cara menjalankan pesan yang dititipkan leluhur untuk menjaga tiga gunung yang dianggap tempat suci (kabuyutan), salah satunya Gunung Tangkuban Parahu, gunung api sisa letusan Gunung Sunda purba 200 tahun lalu. Upacara ini juga merupakan sebuah bentuk ucapan terimakasih atas sumber daya alam yang ada di sekitar gunung.
Upacara ini biasanya diiringi oleh musik dan tarian dari suku Sunda, serta adanya doa-doa yang dipanjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena sudah memberikan berkat bagi masyarakat di sana. Biasanya upacara adat Ngertakeun Bumi Lamba diadakan pada tanggal 1 Kapitu di dalam kalender Suryakala Sunda. Bulan Kapitu ini merupakan bulan ketujuh ketika matahari baru tiba dari bumi yang paling utara menuju ke selatan bumi dalam kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Sunda. Peserta Ngertakeun Bumi Lamba tidak hanya dari penduduk tatar Sunda. Upacara tersebut selalu mengundang berbagai suku lain untuk hadir dan berpartisipasi dalam rangkaian ritual. Beberapa peserta percaya bahwa hal ini karena Gunung Tangkuban Perahu diyakini sebagai gunung agung dan purba yang wajib disucikan oleh sebagian besar kepercayaan asli Nusantara.
Upacara Ngertakuen Bumi Lamba dibuka dengan persiapan sajen, sesembahan dan pembacaan rajah. Sajen dan sesembahan ini adalah sebuah sastra atau cara untuk berkomunikasi dengan para sepuh dalam kepercayaan orang Sunda. Sajen diambil dari hasil alam yang telah memberikan manusia kehidupan. Orang Sunda percaya bahwa menjaga keseimbangan alam adalah cara mereka menjaga hubungan dengan Sang Hyang Karesa (Yang Maha Pencipta) dan Sang Hyang Widhi (Yang Maha Kuasa). Kemudian, para peserta menari diiringi karawitan (musik Sunda). Pada sesi ini, siapa pun boleh ikut berpartisipasi, termasuk para pendatang dari berbagai suku lain. Acara dilanjutkan dengan upacara Tarawangsa. Dibuka oleh seorang perempuan dengan selendang di leher yang menari diiringan alat musik Tarawangsa dan Jentreng. Setiap peserta boleh ikut menari sesuai tempo yang dimainkan. Tarawangsa biasanya juga dilakukan setiap bulan panen sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Sri (Ibu Padi) atau jika ada upacara adat tertentu. Sebuah rangkaian kegiatan makan bersama dengan seluruh peserta dan pengunjung menjadi acara pemungkasnya. Setelah itu, para peserta membawa sebagian Sajen dan sesembahan utama ritual tersebut ke Gunung Tangkuban Perahu.
Konawe Utara merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara. Konawe Utara dianugerahi wisata alam, budaya dan bahari yang banyak dikenal wisatawan. Misalnya pulau Labengki yang diklaim sebagai miniatur Raja Ampat, adalah salah satu tempat wisata di daerah ini yang sudah populer. Selain itu, wilayah ini juga memiliki tiga destinasi wisata favorit yang terdiri dari pemandian air panas Wawolesea, Pantai Taipa dan wisata Labengki yang disebut “Wisata Segitiga Berlian”. Kali ini kami akan membahas salah satu dari Wisata Segitiga Berlian, yaitu pemandian air panas Wawolesea.
Pemandian Air Panas Wawolesea terletak di Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Permandian yang lebih dikenal dengan nama Wales ini begitu mudah dijangkau. Dari Kota Kendari, Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara, jarak ke lokasi permandian sekitar 80 kilometer, dan 20 kilometer dari Kecamatan Wanggudu, ibukota Kabupaten Konawe Utara. Dari Kendari, objek wisata ini bisa ditempuh selama kurang lebih 2 jam menggunakan transportasi darat. Pemandian air panas ini berada di pegunungan kapur dengan ratusan mata air panas yang tak berhenti mengeluarkan air panas dari perut bumi. Keseluruhan kawasan wisata ini berwarna putih kapur dengan air sangat bening dan dikelilingi vegetasi pinus. Jika beruntung, anda bisa bertemu monyet, rusa, dan burung yang berkeliaran di hutan tersebut. Anda dapat memilih sendiri kadar air panas yang sesuai dengan keinginan anda. Tidak hanya berendam, anda juga bisa mendapat khasiat dari permandian ini, karena menurut kepercayaan masyarakat setempat, air permandian ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit, dikarenakan kandungan belerangnya yang cukup tinggi.
di bagian timur permandian, anda bisa menemukan batu menyerupai bagian belakang perahu yang terbalik. Menurut cerita rakyat sekitar, batu tersebut dikaitkan dengan sejarah kerajaan Wawolesea. Mitosnya Raja Wawolesea yang dikenal berani dan disegani, menikahi anaknya sendiri sehingga dikutuk menjadi batu berbentuk perahu. Dari atas batu ini, anda bisa memandang lautan lepas, dimana tampak Pulau Labengki dan pulau Bahulu. Objek wisata Pemandian Air Panas Wawolesea pun sudah dilengkapi berbagai fasilitas, seperti kamar mandi, anjungan untuk tempat istirahat, rumah makan dan lapangan parkir.
VOI PESONA INDONESIA Sulawesi Selatan memang terkenal sebagai salah satu wilayah yang menyimpan segudang pesona alam yang memanjakan mata. Salah satunya adalah Taman Batu Karst Balocci, yang terletak di Balle Anging, Balocci, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Berkunjung ke Taman Batu Karst Balocci, sekilas anda hanya akan melihat deretan bebatuan hitam yang tampak berkumpul di suatu lokasi. Tetapi apabila memandang lebih dekat, anda akan menyadari bahwa bebatuan berwarna hitam legam ini kaya akan unsur seni di dalamnya. Ukurannya yang sangat besar dan tersebar luas di beberapa titik, berhasil memberikan kesan tersendiri dan tidak akan ditemukan di tempat lainnya. Anda tidak perlu khawatir, karena di sini pengunjung tidak hanya akan melihat bebatuan hitam saja, tetapi anda juga akan disambut dengan hamparan sawah yang memanjakan mata. Pesona daerah wisata ini semakin kuat terpancar ketika anda melewati sebuah jembatan kecil. Karena dari sana anda bisa melihat dengan jelas keelokan Taman Batu Karst Balocci ini. Berbagai ukuran batu berwarna hitam mulai dari yang kecil hingga berukuran super besar tampak menghiasi perbukitan ini dengan indahnya.
Daerah wisata Taman Batu Karst Balocci ini tidak sulit untuk dicapai. Apabila bertolak dari luar Sulawesi Selatan, anda hanya perlu 1 jam perjalanan dari Bandara Udara Sultan Hasanuddin di Makasar, ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Sedangkan dari perbatasan Makassar Maros, hanya perlu waktu kurang lebih 45 menit. Selain menggunakan kendaraan pribadi, anda juga bisa naik angkutan kota yang disebut Pete Pete.
Selain menikmati semilir angin dan pemandangan sekitarnya, pesona Taman Batu Karst Balocci yang ditawarkan sungguh sangat indah, sehingga banyak pengunjung tertarik untuk mengabadikannya. Memanjat bebatuan dan menikmati keindahan dari sudut yang berbeda bisa menjadi aktivitas yang menguji adrenalin anda. Oleh karena itu jangan heran, jika sebagian pengunjung berlomba-lomba sampai di bagian puncaknya, demi melihat keindahan tersembunyi lainnya . Di taman Baru Karst Baloci ini anda juga bisa mendirikan tenda untuk bermalam, yang akan menjamin anda akan merasa lebih dekat dengan alam. Karena lokasinya jauh dari pusat keramaian, maka pengunjung disarankan untuk membawa perbekalan yang cukup. Sekian Pesona Indonesia hari ini, kita berjumpa lagi besok. Inilah Voice of Indonesia di Jakarta.
VOI PESONA INDONESIA Berwisata kuliner ke kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, ada beragam kuliner khas yang menggoda selera. Sebut saja salah satunya Sego atau Sega Penek atau Nasi Penek. Sega penek adalah makanan khas dari daerah Purworejo bagian selatan, utamanya di Kecamatan Purwodadi. Hingga saat ini, belum ada yang tahu persis kenapa makanan selezat itu dinamakan sego penek. Namun menurut cerita, kuliner khas itu sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Bahkan masyarakat percaya jika sego penek kala itu menjadi asupan utama tentara Indonesia yang berjuang di wilayah selatan Purworejo.
Sego penek terdiri dari nasi dengan berbagai sayuran, seperti oseng pare dan nangka muda. Sebagai pelengkap, pembeli bisa memilih lauk daging ayam kampung atau jeroannya, tahu, tempe, telur bacem dan kemudian disiram dengan bumbu opor putih super kental yang terasa gurih dan manis. Sego penek amat nikmat jika disantap dengan sepiring nasi hangat. di Purworejo, tak banyak pedagang yang menjajakan Sego penek, namun anda bisa menjumpainya di Pasar Purwodadi, Pasar Jenar, Pasar Gesing dan beberapa penjual saat Bulan Ramadhan. Biasanya Sego penek dijual dari pagi hingga sore hari. Namun jika saat Ramadhan, sego Penek, baru dijajakan sore hari, sekitar pukul 3 sore. Harganya pun relatif terjangkau, dari 5 Ribu Rupiah hingga 20 ribu rupiah tergantung lauknya.
1 Juni lalu, Presiden Joko Widodo memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2022. Upacara digelar di Lapangan Pancasila, Kota Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena kota Ende lekat dengan kelahiran Pancasila. Tempat pengasingan Presiden pertama RI, Soekarno, ini merupakan lokasi lahirnya pemikiran dan gagasan tentang Pancasila, dasar negara Indonesia. Dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila kemarin, Jokowi mengenakan pakaian adat Ende, yakni Ragi Lambu Luka Lesu.
Dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila kemarin, Jokowi memakai baju kemeja putih, kemudian terdapat kain tenun yang diselempangkan di bahunya. Kain tenun berwarna merah itu memiliki corak khas Ende, dilengkapi dengan pinggiran berwarna hitam. Untuk bawahannya, Jokowi memakai kain berwarna hitam dengan corak garis kuning. Sebagai pelengkap pakaian adat Ende itu, Jokowi mengenakan ikat kepala berbentuk runcing dengan warna oranye. Tergantung sebuah kalung berbentuk lingkaran besar sebagai hiasan pelengkap baju adat Ende tersebut.
Ragi Lambu-Luka Lesu merupakan baju adat pria di Ende, NTT, seperti yang dipakai Jokowi saat memimpin upacara Hari Pancasila. Mengutip berbagai sumber, ragi memiliki arti sarung, sedangkan lambu berarti baju. Ragi atau sarung sendiri terdiri dari dua tipe, yaitu ragi sura merupakan sarung dengan motif garis vertikal, dan ragi sura rembe atau mbao merupakan sarung bermotif garis horisontal. Ragi yang dipakai seseorang menunjukkan status dan kedudukan seseorang. Lambu atau baju, yang sering dikenakan oleh kaum pria, biasanya berwarnah putih polos. Dalam upacara dan tarian adat, para pria biasanya tidak mengenakan baju. Ada pula yang hanya mengenakan singlet atau baju kaos putih oblong. Sebagai pelengkap baju adat, ragi juga dilengkapi dengan luka atau selendang dan juga lesu (destar). Luka atau selendang itu dipakai menyilang dan dibuat dari bahan dari sarung yang dipakai wanita. Sedangkan lesu disebut juga ikat kepala.
(voinews.id)Kain endek Bali dijadikan suvenir khusus bagi delegasi Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022. GPDRR adalah pertemuan multi-stakeholders terbesar yang dikelola United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR). Dalam perhelatan tersebut, tercatat ada sekitar 6.000 peserta yang akan hadir dari 138 negara. Nantinya, inovasi kain endek sebagai buah tangan GPDRR ini akan hadir dalam bentuk tas gail khas Bali dan masker. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berharap melalui perhelatan GPDRR, kain Endek Bali bisa lebih mendunia dan terpromosikan secara luas.
Endek adalah kain tenun tradisional Bali yang sudah digunakan sejak zaman dahulu. Endek berasal dari kata gendekan atau ngendek yang berarti diam atau tetap atau tidak berubah warnanya. Bentuk kain endek terdiri dari sarung, kain panjang, dan selendang. Sarung endek biasanya digunakan oleh laki-laki. Sedangkan kain panjang dipakai oleh perempuan. Bentuk kain endek terdiri dari sarung, kain panjang, dan selendang. Sarung endek biasanya digunakan oleh laki-laki. Sedangkan kain panjang dipakai oleh perempuan. Kain endek memiliki ciri khas lewat corak, motif, warna yang digunakan. Setiap simbol dalam kain endek sarat akan makna tersendiri. Kain ini banyak digunakan dalam upacara adat dan keagamaan di Bali. Motif tertentu juga hanya boleh digunakan oleh raja atau bangsawan.
Beberapa motif yang dianggap sakral hanya boleh digunakan dalam acara keagamaan saja seperti motif patra dan encak saji. Motif ini menunjukkan rasa hormat kepada Sang Pencipta. Motif-motif yang bersumber dari alam seperti flora dan fauna biasanya digunakan dalam kegiatan sosial maupun aktivitas sehari-hari. Ada pula motif yang bersumber dari tokoh pewayangan mitologi Bali. Masyarakat Bali memproduksi kain endek dengan alat tenun bukan mesin (ATBM). Pengrajin kain endek bisa ditemui di kawasan Karangasem, Klungkung, Buleleng, dan Jembrana. Sejak Februari 2021 lalu, Masyarakat Bali mengenakan pakaian berbahan kain endek atau kain tenun tradisional itu setiap Selasa.Aturan tersebut diresmikan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster untuk melindungi dan melestarikan tenun endek sebagai warisan budaya kreatif masyarakat Pulau Dewata.
Keberadaan tanaman bakau sangatlah penting bagi lingkungan hidup karena mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai, penyerap gas karbondioksida (CO2) dan penghasil oksigen (O2). Di Bali ada hutan bakau atau mangrove yang istimewa. Namanya mangrove conservation forest. Tempat ini istimewa karena akan menjadi salah satu destinasi bagi delegasi G20 dan menjadi contoh hutan mangrove dengan fasilitas layaknya destinasi wisata alam lainnya. Hutan mangrove yang berada di JL. By Pass Ngurah Rai, Km. 21, Suwung Kauh, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, Indonesia ini memiliki luas 1.300 hektar dan dilengkapi jembatan kayu sepanjang 3 Km untuk berjalan. Jika Anda lelah jangan khawatir, karena di beberapa titik telah disediakan gazebu untuk beristirahat.
Di beberapa tempat di atas jembatan, di sediakan tempat khusus untuk pengunjung agar dapat menikmati suasana hutan bakau. Jika anda bersedia untuk jalan sampai tiba di ujung dari jembatan kayu, maka di sinilah pemandangan terbagus dapat anda lihat. Pemandangan jalan Tol dan birunya laut teluk Benoa sangat jelas terlihat dari ujung jembatan hutan bakau. Hutan bakau di Bali selain terkenal sebagai tempat rekreasi juga terkenal sebagai salah satu tempat favorit melakukan foto prewedding. Jika anda berencana mengunjungi kawasa hutan mangrove Bali, sebaiknya anda datang di pagi hari atau di sore hari agar terik matahari tidak terlalu panas dan jika anda beruntung dapat melihat gerombolan burung yang terbang di sekitar kawasan hutan bakau.
VOI PESONA INDONESIA Air terjun Kanto Lampo terletak di Banjar Kelod Kangin, Kelurahan Beng, Kabupaten Gianyar, Bali yang berjarak hanya 30 Km dari pusat kota Denpasar. Air terjun Kanto Lampo walaupun tingginya hanya sekitar 15 meter tetapi mempunyai penampilan yang cukup unik dan indah. Yang membuat Air Terjun Kanto Lampo ini menjadi istimewa adalah terdapatnya bebatuan hitam yang tersusun secara acak sehingga membentuk undakan. Ini menyebabkan air yang jatuh menghantam undakan bebatuan hitam tersebut tidak menimbulkan suara gemuruh dan menghasilkan cipratan air dari segala sisi sehingga membuat air terjun ini terlihat sangat cantik.
lokasi Air Terjun Kanto Lampo Bali dikelilingi oleh hutan yang sejuk dan pepohonan yang rindang. Selain itu airnya yang sangat jernih membuat suasana di sini semakin sejuk. Lekukan-lekukan atau undakan yang dibuat oleh tebing Air Terjun Kanto Lampo memang mampu membuat tampilannya menjadi semakin mempesona. Di kolam yang ada di bawah air terjun, anda dapat mandi dan merasakan langsung cipratan-cipratan yang mengalir dari Air Terjun Kanto Lampo. Setelah bermain air dan mandi anda tidak perlu takut kesulitan mencari tempat untuk ganti pakaian, karena di tempat wisata Air Terjun Kanto Lampo ini sudah tersedia fasilitas untuk berganti pakaian.
saat anda berkunjung ke Tempat Wisata Air Terjun Kanto Lampo, anda tidak perlu repot untuk membawa bekal makanan ataupun minuman. Karena di sekitar lokasi Air Terjun Kanto Lampo sudah banyak terdapat warung-warung yang menyediakan makanan dan minuman. Sehingga setelah anda puas bermain air dan mandi, serta lelah menjelajah tempat wisata Air Terjun Kanto Lampo sambil menikmati keindahannya, anda bisa melanjutkannya dengan mencicipi kuliner khas Bali dan makanan-makanan ringan yang disediakan di warung-warung di sekitar Air Terjun Kanto Lampo ini.