VOI PESONA INDONESIA Bubur, kuliner dengan ciri khas agak lengket dan kental ini terbuat dari beragam bahan, seperti beras, kacang hijau, ataupun tepung ketan. Rasanya tentu bermacam-macam, ada yang gurih ataupun manis, bergantung dari bahan-bahan pembuatnya. Namun uniknya, di kota Singkawang, Kalimantan Barat, anda akan menemukan jenis bubur yang tak seperti bubur pada umumnya. Namanya bubur gunting. Bubur ini terdiri dari potongan cakwe yang disajikan dalam mangkuk kecil dan disiriam dengan kuah kental berisi kacang hijau. Cakwe sendiri terbuat dari tepung ketan, garam, air kapur sirih dan air daun suji. Semua bahan-bahan ini diaduk rata hingga menjadi adonan yang kemudian dibentuk bulat memanjang.
Bubur gunting merupakan makanan turun-temurun dari warga keturunan Tionghoa di Singkawang. Namanya juga sering disebut liuk theu san, yang artinya bubur kacang hijau serasa intan. Diberi nama Bubur Gunting, karena salah satu bahan utamanya, yakni cakwe berukuran panjang, sehingga pedagang biasanya memotongnya dengan gunting. Kuah bubur gunting berasal dari rendaman biji kedelai atau kacang hijau yang kulitnya telah dikupas, dicampur dengan tepung kanji, air, daun pandan, dan gula. Setelah diolah, kuah menjadi kental dan berwarna bening. Saat disajikan, cakwe biasanya dipotong kecil-kecil dengan gunting.
Bubur Gunting sangat nikmat disantap selagi hangat. Rasa manisnya begitu terasa. Pada saat Ramadhan, bubur ini akan sangat mudah dijumpai, karena masyarakat Banjar hampir setiap hari menikmatinya sebagai makanan berbuka. Untuk mencicipinya, tak sulit menemukan Bubur Gunting di Singkawang, karena banyak penjual bubur gunting yang menjajakan dengan gerobak-gerobak di seluruh penjuru kota Singkawang. Namun karena biasanya dinikmati untuk sarapan pagi, pedagang bubur gunting hanya menjual dagangannya pada pagi hari. Harganya sangat murah, sekitar Rp. 5.000 hingga Rp. 10.000 per porsi.
VOI PESONA INDONESIA Bagi Anda yang senang dengan destinasi wisata alam yang eksotis, ada sebuah danau indah yang dapat Anda kunjungi di Bandung, Danau Sanghyang Heuleut namanya. Danau yang satu ini memiliki air jernih bernuansa kehijauan yang berpadu indah dengan tebing batu berukuran besar di sekelilingnya. Di sela-sela bebatuan, Anda dapat menemukan pepohonan dan rerumputan hijau yang menyegarkan mata. Bebatuannya yang tinggi itu bahkan kerap digunakan sebagai tempat wisatawan untuk meloncat indah menuju danau purba tersebut. Danau Sanghyang Heuleut memiliki kedalaman sekitar tiga meter.
Danau Sanghyang Heuleut diyakini berasal dari letusan gunung api purba yang bernama Gunung Sunda. Ketika Gunung Sunda meletus, letusannya tersebut menghasilkan bebatuan besar yang membentuk seperti tebing batu, sementara cekungan di tengahnya kemudian dialiri aliran sungai Citarum lama dan membentuk danau. Ketika menyambangi Danau Sanghyang Heuleut, Anda dapat berenang, berendam, sekadar bermain air, atau hanya menikmati eksotisme danau ini dan dua gua yang menyertainya. Di sekitar Sanghyang Heuleut, Anda bisa menemukan dua gua yakni Gua Sanghyang Tikoro dan Sanghyang Poek. Sanghyang Heuleut memiliki arti yang unik. "Sanghyang" berarti sesuatu yang dianggap suci, dan "Heuleut" berarti jeda, batas sesuatu atau waktu. Dalam bahasa Sunda kuno, sebutan "Sanghyang" ditujukan untuk menghormati seseorang atau sesuatu yang dianggap suci atau memiliki kekuatan supranatural. Tak heran, warga setempat percaya bahwa Danau Sanghyang Heulet kerap dijadikan sebagai tempat para bidadari menyucikan dirinya dan mandi. Bukan hanya karena namanya yang indah dan menunjukkan sisi magis saja, tetapi juga karena lokasinya yang tersembunyi dan terpencil.
Sanghyang Heuleut berlokasi di Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Letaknya tak begitu jauh dari PLTA Saguling. Namun untuk bisa sampai ke sana, Anda membutuhkan kondisi tubuh yang prima. Sebab medannya cukup curam dan didominasi bebatuan. Apabila hujan turun, bebatuan ini akan terasa sangat licin. Karena itu, akan lebih baik jika Anda datang pada musim kemarau. Bukan hanya karena medannya akan jadi lebih mudah karena tidak becek dan berair, tetapi juga karena air danau juga akan terlihat lebih jernih.Tidak lengkap rasanya jika Anda berkunjung ke suatu tempat tanpa berfoto ya. Untuk mendapatkan foto dengan pemandangan terbaik saat berada di Danau Sanghyang Heuleut, Anda harus naik ke puncak tertingginya. Untuk bisa mencapainya, Anda membutuhkan waktu sekitar 1,5-2 jam trekking. Jadi persiapkan diri Anda untuk bertualang tentunya dengan tetap melakukan protokol kesehatan ya.
Air Terjun Saluopa terletak di desa Tonusu, Pamona Puselemba, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, sekitar 54 kilometer arah tenggara dari Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Air Terjun Saluopa juga dijuluki dengan sebutan Air Luncur Saluopa. Karena air terjun Saluopa memiliki sumber mata air dari pegunungan setempat yang sangat jernih serta airnya meluncur deras dari puncak gunung. Ketinggian air terjun Saluopa ini kurang lebih 25 meter. Air terjun ini melewati batuan gunung sebanyak 12 tingkatan yang mengalir hingga ke tingkat paling bawah yang berakhir di sungai kecil di desa Leboni.
Air terjun Saluopa ini sangat jernih dan bersih sehingga batu-batuan yang dilewati oleh aliran air terjun akan terlihat dengan sangat jelas. Tangganya terbuat dari batu, tetapi walaupun sudah terkena air hujan dan sudah berlumut tetapi tangga tersebut tidaklah licin sehingga masih bisa dipergunakan para pengunjung sebagai akses untuk menuju tingkatan-tingkatan air terjun yang lain. Tangga yang terbuat dari batu tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk berfoto. Terkadang diantara air terjun muncul pelangi yang sangat indah. Di tempat objek wisata air terjun saluopa, wisatawan selain bisa menemukan beraneka ragam fauna juga bisa menikmati panorama alam berupa hutan tropis yang sangat indah dan masih asri dengan udara yang segar.
bila anda dari Kota Tentena ingin mengunjungi air terjun Saluopa, anda bisa menggunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi yang membutuhkan waktu setengah jam untuk menuju ke lokasi air terjun. Setelah itu anda bisa melanjutkan perjalanan menuju lokasi dengan berjalan kaki sekitar 500 meter. Memang perjalanan agak sedikit menghabiskan tenaga anda, tetapi percayalah begitu anda tiba di lokasi dan melihat keindahan air terjun Saluopa semua akan hilang dan berganti dengan kekaguman. Jika anda berencana berkunjung ke lokasi objek wisata Air Terjun Saluopa dan ingin menginap, disarankan untuk menginap di kota Tentena, karena di sekitar obyek wisata air terjun Saluopa ini belum ada fasilitas penginapan.
Seblak merupakan makanan khas masyarakat Sunda, khususnya Bandung dan sudah ada sejak lebih dari 60 tahun lalu. Camilan bercita rasa pedas dengan aroma kencur yang kuat itu, akhir-akhir ini memang menjadi primadona dan disukai banyak orang. Ada yang mengatakan bahwa Seblak itu berasal dari kata “Nyeblak” dalam bahasa Sunda yang berarti mengagetkan. Diberi nama demikian karena pada sendokan pertama orang dipastikan akan terkejut dengan rasanya yang pedas .
Seblak yang berbahan dasar kerupuk kuning atau kerupuk udang, akhir-akhir ini telah menjadi makanan yang populer. Rasa pedas dengan kerupuk basah dan aroma kencur ini memang membuat banyak orang ingin menikmatinya, terlebih bila dimakan ketika hujan. Awalnya Seblak tradisonal ini bercita rasa gurih dan pedas dan hanya dimasak dengan kerupuk kuning ditambah dengan sayuran, telur, ayam, olahan daging sapi serta kencur. Tetapi seiring dengan perkembangan tren jajanan di kaki lima, dan demi menarik perhatian anak-anak muda, seblak yang mulai populer sejak tahun 2016, disajikan dengan toping yang lebih bervariasi, seperti ceker ayam, makaroni, bakso, tahu, pangsit , sosis, jamur dan lainnya.
Bagi pecinta kuliner yang tidak suka makanan berkuah, masih tetap bisa merasakan lezatnya seblak tetapi dalam bentuk kering. Bumbu-bumbu seperti untuk seblak basah dihaluskan lalu disangrai hingga kering. Setelah itu bumbu ditaburkan pada kerupuk yang sudah digoreng. Seblak kering ini seperti kerupuk yang digoreng, maka bisa juga untuk teman saat menyantap nasi。
Untuk membuat camilan seblak ini tidak susah, hanya perlu menumis bawang merah, bawang putih serta kencur yang sudah dihancurkan menjadi satu kemudian diberi beragam toping, ditambah air dan cabai. Tetapi dengan perkembangan jaman, sudah tersedia juga seblak instan sehingga tinggal seduh dan siap untuk dinikmati.
PESONA INDONESIA Wilayah Maluku Utara mempunyai keindahan yang luar biasa, salah satunya adalah pulau Dodola, yang terletak di sebelah barat pulau Morotai, Maluku Utara. Tempat wisata ini merupakan wilayah yang luar biasa cantik. Pulau Dodola adalah pulau yang tidak berpenghuni, walaupun demikian, kecantikannya akan membuat siapa pun yang mengunjunginya tidak henti mengaguminya.
Pendengar, Pulau Dodola terdiri dari Pulau Dodola Besar dan Pulau Dodola Kecil. Kedua pulau ini hanya tersambung saat laut sedang surut dan membentuk jalan pasir, sehingga tampak seperti jembatan yang tersembunyi. Keindahan kedua pulau ini tidak jauh berbeda. Pasir pantainya sangat putih dan halus.
Pulau Dodola juga memiliki 13 spot menyelam dengan pemandangan bawah laut yang menawan. Karena itu kawasan ini disebut juga surga bagi para penyelam. Selain olah raga selam, anda juga bisa melakukan snorkeling di sini, di laut yang sangat bening seperti kaca. Kegiatan lain yang dapat juga anda lakukan di sini adalah berenang dan memancing. Terumbu karang yang indah, beragam jenis ikan juga menambah eloknya tempat ini.
Pendengar, Untuk pengunjung yang berwisata ke Pulau Dodola tidak ada pungutan biaya masuk. Wisatawan yang datang ke pulau ini kebanyakan memilih bermalam di tenda yang mereka bawa sendiri karena pengelola Pulau Dodola belum menyediakan jasa penyewaan tenda. Bagi wisatawan yang tidak menginap di tenda, pemerintah daerah sudah menyiapkan cottage dengan biaya penginapan yang terjangkau. Makanan di Morotai didominasi oleh sajian seafood. Oleh karena itu, bagi penyuka hidangan laut, tempat ini adalah surganya.
Untuk mencapai pulau Dodola, perjalanan yang kamu tempuh bakal cukup panjang. Usai tiba di Ternate, kamu diharuskan naik pesawat lagi ke pulau Morotai atau bisa juga menggunakan kapal dengan waktu tempuh 10-12 jam. Dari Morotai, kamu dapat melanjutkan perjalanan ke pulau Dodola dengan naik speedboat atau perahu nelayan.
Pendengar, demikianlah edisi Pesona Indonesia kali ini, dengan topik Pulau Dodola, di Maluku Utara. Apabila anda ingin menikmati pemandangan yang sangat indah di tempat yang tidak terlalu ramai pengunjung, pulau Dodola bisa menjadi pilihan anda . Besok, kita akan berjumpa kembali dengan topik- topik menarik lainnya.
Pendengar, Tari kabasaran merupakan tarian tradisional masyarakat Minahasa. Kata "Kabasaran" berasal dari kata "Wasal", yang berarti ayam jantan. Para penarinya disebut "Kawasalan", yang berarti menari dengan meniru gerakan dua ayam jantan yang sedang bertarung. Kata "Kawasalan" ini kemudian berkembang menjadi "Kabasaran" yang merupakan gabungan dua kata “Kawasal ni Sarian”. “Kawasal” berarti menemani dan mengikuti gerak tari, sedangkan “Sarian” adalah pemimpin perang yang memimpin tari keprajuritan tradisional Minahasa. Perkembangan bahasa melayu Manado kemudian mengubah huruf “W” menjadi “B” sehingga kata itu berubah menjadi "Kabasaran".
……. Musik……..
Pendengar, Gerakan tarian Kabasaran tergolong enerjik dan melambangkan semangat seorang prajurit perang, Gerak tari kabasaran dipimpin oleh seorang pemimpin pertunjukan yang disebut dengan "tombolu". Secara umum, struktur dasar tarian kabasaran terdiri dari sembilan jurus pedang (santi) atau sembilan jurus tombak (wengkouw). Mereka menari sambil membawa pedang warisan turun-temurun. Tarian ini umumnya terdiri dari tiga babak. Pertama, "Cakalele", yang berasal dari kata “saka” yang artinya berlaga, dan “lele” artinya berkejaran melompat – lompat. Babak kedua ini disebut "Kumoyak", yang berasal dari kata “koyak” artinya, mengayunkan senjata tajam pedang untuk menenteramkan diri dari rasa amarah ketika berperang. Dan terakhir "Lalaya’an". Pada bagian ini para penari menari bebas riang gembira. Dalam perkembangannya kini, tarian ini tak hanya dimainkan oleh lelaki dewasa saja, namun juga dilakukan oleh para wanita dan anak-anak.
…….Musik…….
Pendengar, Tarian Kabasaran diiringi oleh suara tambur atau gong kecil dan alat musik pukul lain seperti gong. Pakaian yang digunakan selain kemeja dan celana merah, juga menggunakan kain tenun Minahasa yang disebut, Kokerah, Pasolongan, Tinonton, dan Patola. Selain menggunakan kain, penari juga mengenakan topi kabasaran. Topi Kabasaran asli terbuat dari kain ikat kepala yang diberi hiasan bulu ayam jantan, bulu burung Taong dan burung Cendrawasih. Ada juga hiasan tangkai bunga kano-kano atau tiwoho. Hiasan ornamen lainnya yang digunakan adalah “lei-lei” atau kalung-kalung leher, “wongkur” penutup betis kaki, “rerenge’en” atau giring-giring lonceng terbuat dari bahan kuningan yang dikenakan dengan cara diikat di bagian tubuh yang mudah dan aktif bergerak, biasanya di bawah lutut atau di pergelangan kaki..
Pendengar, sekian Pesona Indonesia kali.
……….Tune Tutup Pesona Indonesia……
Desa Meat, yang terletak di Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, propinsi Sumatera Utara. Desa ini jadi salah satu dari 34 spot pengembangan wisata Danau Toba yang digagas oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Krestif. Terletak di bawah perbukitan dengan jumlah penduduk kurang lebih 900 jiwa dengan luas desa kurang lebih 300 hektar, penduduk Desa Meat bermatapencaharian sebagai nelayan dan perajin ulos. Desa Meat juga menjadi salah satu lokasi event kegiatan tahunan '1000 Tenda Kaldera'. Event ini adalah satu-satunya festival berbasis masyarakat desa yang bertujuan untuk mengembangkan wisata melalui pendekatan seni dan budaya.
Tak hanya itu saja, desa yang diperkirakan berusia 300 tahun ini juga memiliki beberapa rumah adat Batak yang salah satu di antaranya dihiasi ukiran khas Batak. Ada juga lukisan orang-orang yang mengenakan pakaian seragam VOC yang dikenakan ketika zaman kolonial Belanda. Desa yang masih menjunjung tinggi budaya mereka melalui tradisi yang masih di lakukan sampai saat ini menjadi keunggulan desa wisata ini. Fasilitas bagi wisatawan yang berkunjung ke desa ini cukup lengkap. Mulai dari homestay dengan arsitektur khas Batak, Camping Ground, restoran makanan khas masyarakat desa Meat sampai dengan toilet semua terjaga kebersihannya.
Desa Meat dapat dijangkau dalam jangka waktu sekitar 30 menit dari Bandara Internasional Sisimangaraja XII atau berjarak sekitar 8 km atau 20 menit perjalanan dari kota Balige. Desa Meat yang berada di kaki bukit ini, harus dicapai dengan jalan yang turun naik dan menukik namun menyuguhkan hamparan bukit hijau dari ketinggian dengan susunan dusun-dusun desa yang letaknya berjauhan sebagai latar belakangnya. Sekilas, pemandangan tersebut tampak seperti New Zealand atau persawahan yang ada di Bali. Pantai pinggir danau Toba di Desa Meat, merupakan pantai lembah yang dikelilingi hamparan sawah yang luas dan indah. Pantai Meat adalah salah teluk danau yang memiliki air yang sangat jernih.Hijaunya perbukitan, ditambah dengan sawah yang berundak-undak, plus pemandangan yang menghadap ke Danau Toba membuat siapapun yang datang terpesona.
Air terjun Niagara yang berada di Ontario, Kanada, menjadi air terjun paling terkenal di dunia karena keindahannya. Tapi Indonesia juga punya destinasi air terjun yang gak kalah cantiknya dengan Niagara, lho. Bahkan karena kemiripannya, tempat ini dijuluki sebagai air terjun "Mini Niagara" atau "Little Niagara Waterfall". Tempat ini terletak di Desa Kalianyar, Kecamatan Sempol, Bondowoso, Jawa Timur. Niagara Mini adalah satu dari tiga air terjun yang bisa Anda datangi ketika menuju wisata Kawah Ijen dan sebaliknya, melalui jalur Kota Bondowoso. Seperti namanya, ukuran air terjun ini memang mini dengan tinggi hanya sekitar 6 meter. Tapi justru itulah kelebihannya, karena Anda bisa melihat dari dekat dan cenderung aman kalau ingin bermain air. Untuk masuk ke sini, Anda hanya dikenakan retribusi parkir sekitar Rp 2.000 saja.
Dijuluki mirip Niagara karena susunan air terjunnya yang luas dan bertingkat. Di bawahnya mengalir sungai yang jernih dan sejuk, karena terletak di area pegunungan. Selain itu, air terjun ini dikelilingi bukit hijau dengan bunga bermekaran. Tempat ini jadi spot favorit fotografer atau pemburu feeds Instagram untuk mengambil gambar karena estetikanya. Terutama saat matahari terbit atau terbenam, semburat warna jingga langit sore akan berpadu dengan pepohonan hijau serta derasnya air terjun. Eksotis! Tidak hanya indah secara visual, suara air, dan serangga gunung yang saling bersahutan juga bikin hati tenang. Karena dikelilingi hutan dan bukit, otomatis udara yang ada di sini bersih dan sejuk.
hal lain yang bisa Anda lakukan di sana. Jika Anda sudah mulai kedinginan setelah basah-basahan di kaki air terjun, Anda bisa langsung menuju ke pemandian air panas yang tersedia di kawasan air terjun. Karena lokasinya ada di samping pabrik pengolahan kopi Arabica yang dikelola oleh PTP Nusantara XII, wangi semerbak kopi dijamin memanggil-manggil untuk diseduh. Anda bisa memesan secangkir kopi hangat dan menikmatinya sambil bercengkrama dengan orang tersayang. Liburan murah yang menyegarkan ini juga menerapkan protokol kesehatan ketat, jadi tidak perlu khawatir jika Anda mengikuti peraturannya dengan baik.
VOI PESONA INDONESIA Leuweung Geledegan atau hutan lebat atau belantara dapat menjadi tempat petualangan baru untuk berlibur bersama keluarga Anda tercinta. Namun jika Anda tidak ingin repot membawa semua peralatan berkemah, Anda dapat mengunjungi salah satu tempat yang menyediakan berkemah dengan fasilitas hotel atau biasa disebut juga dengan glamping - glamor camping. Glamoing di Leuweung Geledegan Ecolodge ini tidak seperti kampung pada umumnya karena disini tidak ada tenda untuk anda beristirahat. Lodge yang tersusun rapi sesuai kontur tanahnya merupakan tempat anda beristirahat sambil menikmati segarnya udara pegunungan karena Leuweung ini memang terletak di kaki Gunung Salak yang indah dan sejuk dengan pemandangan gunung. Tempat yang tenang dan nyaman untuk liburan dan rapat kerja. Tempat ini menghadirkan nuansa berbeda untuk masa menginap Anda.
Dilengkapi dengan fasilitas hotel berbintang untuk mendukung kegiatan Anda, Leuweung Geledegan Ecolodge hanya berjarak 7,6 Km atau sekitar 37 menit dari pusat kota Kota Bogor. Leuweung Geledegan Ecolodge menghadirkan akomodasi dengan konsep ramah lingkungan, dengan latar belakang hutan yang indah dan terletak di kaki Gunung Salak yang merupakan area Taman Nasional Gunung Halimun di Jawa Barat, itu membuat Leuweung Geledegan Ecolodge berpartisipasi dalam melestarikan hutan yang hampir semua wilayah diciptakan sebagai pendidikan alam. Disini akan lebih mengenal budaya lokal Sunda mulai dari makanan, permainan dan seni tradisional. Sore hari Anda dapat menikmati aneka sajian jajanan makanan dan minuman jadul tradisional priangan. Seperti, cuanki, kue balok, bandros, kue putu, bajigur, sekoteng dan lainnya. Para pedagang akan berkeliling melewati lodge demi lodge. Jadi seperti di rumah sendiri rasanya.
Leuweung Geledegan Ecolodge memiliki luas sekitar 3,1 hektar dengan total pondok efektif 82 unit dan luas outbound 1 hektar yang dapat menjadikan Leuweung Geledegan Ecolodge sebagai salah satu Lodge yang memiliki area outbound terbesar di kota Bogor. Sesuai dengan tag line “A Sanctuary for Natural & Cultural Experience” Leuweung Geledegan Ecolodge mencoba memberikan layanan dan mengemas semua fasilitas lengkap yang berisi daya tarik dan aktivitas yang menarik, seperti lima ruang pertemuan dengan konsep unik, tempat pernikahan outdoor dengan alam terbuka, berkonsep alam, area pemotretan tematik, coffee shop tematik, sungai tematik dan area menyenangkan untuk aktivitas anak-anak. Karena memiliki beragam fasilitas andalan unik, membuat Leuweung Geledegan Ecolodge menjadi tempat favorit yang sulit ditolak. Tentu berlibur yang nyaman dan aman akan lengkap dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ya.
VOI PESONA INDONESIA Ada beragam kuliner lezat yang hadir menyemarakkan bulan Ramadhan. Uniknya, rata-rata kuliner ini hanya ada di bulan istimewa ini. Jenisnya beraneka ragam, namun mayoritas masyarakat Indonesia menyukai kuliner bercita-rasa manis sebagai santapan berbuka. Salah satu yang selalu hadir dan dirindukan oleh masyarakat Indonesia sebagai santapan berbuka di kala Ramadhan tiba adalah kolak. Kuliner khas Indonesia ini punya jenis yang beragam dan diantaranya yang paling populer adalah kolak pisang. Edisi Pesona Indonesia Ramadhan kali ini, akan memperkenalkan kepada anda “Kolak Pisang”.
Pendengar, dari beberapa sumber, kolak diyakini berasal dari bahasa Arab, yaitu kul laka yang berarti makanlah, untukmu. Namun, ada yang berpendapat kata kolak berasal dari kata kholaqo yang biasa diturunkan menjadi kholiq (pencipta atau Allah SWT). Selain itu, kolak yang berbahan dasar pisang ini konon pada masa penyebaran Islam merupakan salah satu sarana dakwah. Kini, kolak mudah dijumpai di berbagai daerah dengan harga relatif murah sekitar Rp. 5.000,- hingga Rp. 10.000,- perbungkus.
Pendengar, Kolak Pisang berbahan utama pisang dengan tambahan ubi, kolang-kaling, pacar cina, santan dan gula merah. Unsur-unsur dalam santapan kolak ini pun punya kaitan dengan ajaran Islam. Misalnya saja pisang kepok yang paling umum digunakan, dikaitkan dengan kata kapok yang dalam bahasa Jawa berarti jera. Maknanya, manusia senantiasa diingatkan agar jera berbuat dosa dan segera bertobat kepada Allah SWT. Begitu pula dengan penggunaan ubi dalam kolak. Dalam bahasa Jawa, ubi disebut telo pendem. Filosofinya, manusia harus mengubur kesalahannya dalam-dalam. Unsur lainnya adalah santan atau dalam bahasa Jawa disebut santen. Kata Santen merupakan kependekan dari kata pangapunten yang berarti permohonan maaf. Oleh karena itu, kolak pun dapat dijadikan media pengingat agar manusia senantiasa meminta maaf atas kesalahannya.