Gunung Sewu merupakan kawasan karst tropik terluas di Asia tenggara. Daerah ini secara administrasi termasuk wilayah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta; Kabupaten Pacitan, JawaTimur; dan Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Deretan pegunungan Sewu terbentuk karena pengangkatan dasar laut ribuan tahun silam. Batuan kapur menjadi ciri khas pegunungan ini. Pegunungan ini memiliki bentang alam kawasan karst yang sangat unik, hal tersebut dicirikan dengan adanya fenomena di permukaan (eksokarst) dan bawah permukaan (endokarst). Karena keunikan ekosistemnya, maka tahun 1993 International Union of Speleology mengusulkan agar Kawasan Karst Pegunungan Sewu masuk ke dalam salah satu warisan alam dunia. Pada September 2015, UNESCO menetapkan kawasan Pegunungan Sewu sebagai kawasan geopark dunia.
Dikukuhkannya Geopark Gunung Sewu menjadi Gunung Sewu Unesco Global Geopark dalam simposium di Totton City, Jepang, 19 September 2015, membawa perubahan positif bagi dunia pariwisata dan penelitian di Indonesia, khususnya di kawasan Gunung Sewu. Geopark Gunung Sewu memiliki Gunung Api Purba Nglanggeran yang berlokasi di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, yang yang berada pada deretan Pegunungan Baturagung. Gunung ini merupakan suatu gunung api purba yang terbentuk sekitar 0,6-70 juta tahun yang lalu. Pendakian menuju puncak Gunung Api Purba Nglanggeran berdurasi kurang lebih dua jam, Jika berangkat sore, turis bisa menikmati matahari terbenam dari puncaknya. Ada dua hutan di Geopark Gunung Sewu, yakni Hutan Wanagama yang berlokasi di Desa Banaran, Kecamatan Playen, dan Hutan Wisata Turunan yang berlokasi di Desa Girisuko, Kecamatan Panggang. Keduanya berada di Kabupaten Gunungkidul.
Terdapat juga Lembah Kering Sadeng – atau Bengawan Solo Purba, berlokasi di Desa Pucung, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul. Medannya yang berbukit dan berkelok membuat area ini kerap dikunjungi para turis yang hobi bersepeda downhill. Lalu ada juga Lembah Karst Mulo yang berlokasi di Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Beragam wahana permainan di ketinggian bisa dijajal di sini. Air Terjun Sri Gethuk berlokasi di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Ada juga Air terjun yang berada di tepi Sungai Oyo. Untuk menikmati keindahannya Anda harus menyusuri sungai dengan rakit. Di musim kemarau, airnya terlihat jernih biru. Air yang jatuh dari Tebing Setinggi 25 meter ini berasal dari tiga sumber mata air, yaitu mata air Ngandong, Dong Poh, dan Ngumbul.
Disini juga terdapat Gua Jomblang, Gua Pindul, Gua Kali Suci, dan Gua Cokro masuk dalam area Geopark Gunung Sewu. Kegiatan wisata seperti caving dan tubing bisa dilakukan di sini. Pemandangan stalakmit dan stalaktit-nya juga sangat mempesona. Anda wajib masuk gua dengan bantuan pemandu wisata demi menjamin keselamatan. Keunikan lain pegunungan Sewu ini adalah letaknya yang tidak jauh dari pantai. Pantai Baron dikenal sebagai salah satu spot memancing yang paling menantang di Indonesia. Sementara Pantai Wediombo populer menjadi spot surfing karena gulungan ombaknya yang dahsyat. Bagi Anda yang ingin memiliki petualangan tentu destinasi wisata gunung Sewu ini adalah tempat yang tepat bagi Anda.
Bila pandemi telah usai dan Anda berencana berwisata ke Indonesia, cobalah berkunjung kekota Medan, di Sumatera Utara. Kota yang memiliki banyak objek wisata nan indah dan juga kaya akan kuliner khasnya. Salah satu kuliner khas yang perlu dicoba adalah Nasi Kentut. Namanya mungkin terdengar aneh, tapi makanan satu ini punya cita rasa yang enak dan menyehatkan. Kuliner khas Medan ini diberi nama Nasi Kentut, karena ada bumbu unik yang diberikan, yaitu daun Sembukan atau dikenal dengan daun Kentut oleh masyarakat setempat. Sembukan atau dalam bahasa latin bernama Paederia foetida. Tanaman ini merupakan tanaman liar di alam terbuka seperti semak belukar. Di sebut daun Kentut karena memang memiliki aroma yang tidak sedap mirip seperti bau kentut manusia.
selain menggunakan daun Sembukan, untuk membuat Nasi Kentut, nasi juga diolah dengan bumbu rempah-rempah lain seperti kunyit. Cara memasak nasi ini adalah dengan membungkus nasi yang sudah diberi bumbu dengan daun pisang dan selanjutnya di kukus atau dipanggang hingga matang. Setelah matang, aromanya begitu menggugah selera. Kuliner Nasi Kentut, sangat nikmat jika disantap bersama beragam lauk pauk. Ada beragam pilihan Lauk. Mulai dari ikan teri, kentang pedas, pepes oncom, tumis sayur, hingga ayam goreng. Dan jangan sampai ketinggalan sambal terasi atau sambal ijo sebagai pelengkap. Untuk menambah kenikmatan, Anda juga bisa menjadikan daun Kentut sebagai lalapan.
selain lezat, kuliner Nasi Kentut juga kaya manfaat, karena menggunakan daun Kentut sebagai salah satu bahan utamanya. Daun ini memiliki begitu banyak manfaat seperti mengobati segala keluhan yang berhubungan dengan lambung, sebagai obat herbal untuk menyembuhkan cacar ular (Herpes Zooster), juga terbukti meringankan gejala panas dalam seperti sariawan, sakit tenggorokan, bibir pecah-pecah dan bisa melancarkan peredaran darah. Bagi Anda yang tertarik menikmati kuliner Nasi Kentut, tidak sulit menemukannya di kota Medan, Sumatera Utara. Harganya juga cukup bersahabat, hanya sekitar Rp.10.000 hingga Rp. 15.000 per porsi, tergantung lauk yang Anda pilih. Jadi, jangan ragu menikmati Nasi Kentut, saat berkunjung ke Medan.
Propinsi Jawa Barat memiliki banyak obyek wisata alam yang indah dari gunung api, seperti objek wisata dari letusan gunung sunda purba yang terjadi beberapa juta tahun silam. Salah satunya adalah objek wisata alam Rengganis, namun warga sekitar lebih mengenalnya dengan nama Cibuni. Perubahan nama ini terjadi lantaran adanya perubahan pengelolaan wilayah di kawasan Ciwidey yang saat ini dikelola oleh Agrowisata Rancabali. Objek wisata Rengganis ini berada di wilayah PT Perkebunan Nusantara VIII yang membidangi perkebunan teh di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Kawah Rengganis memiliki suasana sangat asri. Dengan pemandangan pepohonan yang menjulang tinggi. Sehingga, menambah asrinya kawasan ini. selain itu di sini, anda tidak akan mencium bau belerang yang menyengat. Kolam kawah bisa digunakan untuk mandi dan sebagai sebuah terapi kesehatan, karena Kawah disini dilalui dan dialiri oleh arus air sungai yang cukup bersih. Sehingga, aman digunakan untuk berendam.
Rengganis sendiri tidak terlalu jauh dari kawasan wisata Kawah Putih, Objek wisata ini berada di tengah-tengah hamparan kebun teh yang sejuk membuat lokasi Kawah Rengganis mempunyai keistimewaan tersendiri. Kombinasi udara sejuk sekitaran kebun teh bercampur hangatnya air jika kita berendam seakan menjadi perpaduan istimewa dan sempurna. Selain itu, kadar belerangnya mampu menyembuhkan penyakit kulit. Karena banyak dimanfaatkan sebagai terapi pengobatan dan kesehatan oleh para pengunjung, arus air panas di Rengganis ditata oleh pengelola dengan membuat sebuah tempat pemandian. Lokasi pemandian dan berendam para pengunjung ini terletak di dalam area wisata. Alasan lain mengapa anda wajib mengunjungi tempat ini adalah hadirnya fasilitas spa. Disini ada dua geyser kecil atau mata air panas yang bisa menyembur ke atas. Hasil semburan ini menciptakan uap yang cukup besar. Sehingga, anda bisa menggunakan tempat ini untuk mandi sauna alami. Rasakan pengalaman berbeda, dalam menikmati sauna nan panas langsung di alam. Kawah Rengganis juga mempunyai lokasi berupa lumpur. Konon katanya lumpur ini mempunyai khasiat khusus yaitu, mampu mengencangkan serta menghaluskan kulit.
Untuk mengunjungi objek wisata ini. anda bisa datang pada pukul 8 pagi hingga pukul 5 sore. Dengan tenggang waktu buka yang cukup panjang kita dapat menikmati sepuasnya suasana air panas apalagi jika berkunjung untuk melakukan terapi. Menuju ke kawasan ini sebenarnya cukup mudah, dari Kota Bandung, ibukota Propinsi Jawa Barat, kita menuju Selatan ke arah Ciwidey tepatnya ke Situ Patenggang atau Glamping Lakeside Rancabali setelah sampai disitu silahkan lanjutkan lurus sejauh kurang lebih 2 ,5 KM dan kalianpun sudah sampai di kawasan pintu masuk Kawah Rengganis. Begitu juga bagi mereka yang ingin mengunjungi Kawah Rengganis dari wilayah Garut bagian Selatan. Harga tiket masuk kawasan ini adalah 5 ribu rupiah saja serta uang parkir sebesar 5 ribu rupiah untuk motor dan 10 ribu rupiah untuk mobil. Fasilitas disini pun cukup lengkap mulai dari kedai makanan, toilet dan penginapan.
VOI PESONA INDONESIA Bubur, kuliner dengan ciri khas agak lengket dan kental ini terbuat dari beragam bahan, seperti beras, kacang hijau, ataupun tepung ketan. Rasanya tentu bermacam-macam, ada yang gurih ataupun manis, bergantung dari bahan-bahan pembuatnya. Namun uniknya, di kota Singkawang, Kalimantan Barat, anda akan menemukan jenis bubur yang tak seperti bubur pada umumnya. Namanya bubur gunting. Bubur ini terdiri dari potongan cakwe yang disajikan dalam mangkuk kecil dan disiriam dengan kuah kental berisi kacang hijau. Cakwe sendiri terbuat dari tepung ketan, garam, air kapur sirih dan air daun suji. Semua bahan-bahan ini diaduk rata hingga menjadi adonan yang kemudian dibentuk bulat memanjang.
Bubur gunting merupakan makanan turun-temurun dari warga keturunan Tionghoa di Singkawang. Namanya juga sering disebut liuk theu san, yang artinya bubur kacang hijau serasa intan. Diberi nama Bubur Gunting, karena salah satu bahan utamanya, yakni cakwe berukuran panjang, sehingga pedagang biasanya memotongnya dengan gunting. Kuah bubur gunting berasal dari rendaman biji kedelai atau kacang hijau yang kulitnya telah dikupas, dicampur dengan tepung kanji, air, daun pandan, dan gula. Setelah diolah, kuah menjadi kental dan berwarna bening. Saat disajikan, cakwe biasanya dipotong kecil-kecil dengan gunting.
Bubur Gunting sangat nikmat disantap selagi hangat. Rasa manisnya begitu terasa. Pada saat Ramadhan, bubur ini akan sangat mudah dijumpai, karena masyarakat Banjar hampir setiap hari menikmatinya sebagai makanan berbuka. Untuk mencicipinya, tak sulit menemukan Bubur Gunting di Singkawang, karena banyak penjual bubur gunting yang menjajakan dengan gerobak-gerobak di seluruh penjuru kota Singkawang. Namun karena biasanya dinikmati untuk sarapan pagi, pedagang bubur gunting hanya menjual dagangannya pada pagi hari. Harganya sangat murah, sekitar Rp. 5.000 hingga Rp. 10.000 per porsi.
VOI PESONA INDONESIA Bagi Anda yang senang dengan destinasi wisata alam yang eksotis, ada sebuah danau indah yang dapat Anda kunjungi di Bandung, Danau Sanghyang Heuleut namanya. Danau yang satu ini memiliki air jernih bernuansa kehijauan yang berpadu indah dengan tebing batu berukuran besar di sekelilingnya. Di sela-sela bebatuan, Anda dapat menemukan pepohonan dan rerumputan hijau yang menyegarkan mata. Bebatuannya yang tinggi itu bahkan kerap digunakan sebagai tempat wisatawan untuk meloncat indah menuju danau purba tersebut. Danau Sanghyang Heuleut memiliki kedalaman sekitar tiga meter.
Danau Sanghyang Heuleut diyakini berasal dari letusan gunung api purba yang bernama Gunung Sunda. Ketika Gunung Sunda meletus, letusannya tersebut menghasilkan bebatuan besar yang membentuk seperti tebing batu, sementara cekungan di tengahnya kemudian dialiri aliran sungai Citarum lama dan membentuk danau. Ketika menyambangi Danau Sanghyang Heuleut, Anda dapat berenang, berendam, sekadar bermain air, atau hanya menikmati eksotisme danau ini dan dua gua yang menyertainya. Di sekitar Sanghyang Heuleut, Anda bisa menemukan dua gua yakni Gua Sanghyang Tikoro dan Sanghyang Poek. Sanghyang Heuleut memiliki arti yang unik. "Sanghyang" berarti sesuatu yang dianggap suci, dan "Heuleut" berarti jeda, batas sesuatu atau waktu. Dalam bahasa Sunda kuno, sebutan "Sanghyang" ditujukan untuk menghormati seseorang atau sesuatu yang dianggap suci atau memiliki kekuatan supranatural. Tak heran, warga setempat percaya bahwa Danau Sanghyang Heulet kerap dijadikan sebagai tempat para bidadari menyucikan dirinya dan mandi. Bukan hanya karena namanya yang indah dan menunjukkan sisi magis saja, tetapi juga karena lokasinya yang tersembunyi dan terpencil.
Sanghyang Heuleut berlokasi di Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Letaknya tak begitu jauh dari PLTA Saguling. Namun untuk bisa sampai ke sana, Anda membutuhkan kondisi tubuh yang prima. Sebab medannya cukup curam dan didominasi bebatuan. Apabila hujan turun, bebatuan ini akan terasa sangat licin. Karena itu, akan lebih baik jika Anda datang pada musim kemarau. Bukan hanya karena medannya akan jadi lebih mudah karena tidak becek dan berair, tetapi juga karena air danau juga akan terlihat lebih jernih.Tidak lengkap rasanya jika Anda berkunjung ke suatu tempat tanpa berfoto ya. Untuk mendapatkan foto dengan pemandangan terbaik saat berada di Danau Sanghyang Heuleut, Anda harus naik ke puncak tertingginya. Untuk bisa mencapainya, Anda membutuhkan waktu sekitar 1,5-2 jam trekking. Jadi persiapkan diri Anda untuk bertualang tentunya dengan tetap melakukan protokol kesehatan ya.
Air Terjun Saluopa terletak di desa Tonusu, Pamona Puselemba, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, sekitar 54 kilometer arah tenggara dari Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Air Terjun Saluopa juga dijuluki dengan sebutan Air Luncur Saluopa. Karena air terjun Saluopa memiliki sumber mata air dari pegunungan setempat yang sangat jernih serta airnya meluncur deras dari puncak gunung. Ketinggian air terjun Saluopa ini kurang lebih 25 meter. Air terjun ini melewati batuan gunung sebanyak 12 tingkatan yang mengalir hingga ke tingkat paling bawah yang berakhir di sungai kecil di desa Leboni.
Air terjun Saluopa ini sangat jernih dan bersih sehingga batu-batuan yang dilewati oleh aliran air terjun akan terlihat dengan sangat jelas. Tangganya terbuat dari batu, tetapi walaupun sudah terkena air hujan dan sudah berlumut tetapi tangga tersebut tidaklah licin sehingga masih bisa dipergunakan para pengunjung sebagai akses untuk menuju tingkatan-tingkatan air terjun yang lain. Tangga yang terbuat dari batu tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk berfoto. Terkadang diantara air terjun muncul pelangi yang sangat indah. Di tempat objek wisata air terjun saluopa, wisatawan selain bisa menemukan beraneka ragam fauna juga bisa menikmati panorama alam berupa hutan tropis yang sangat indah dan masih asri dengan udara yang segar.
bila anda dari Kota Tentena ingin mengunjungi air terjun Saluopa, anda bisa menggunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi yang membutuhkan waktu setengah jam untuk menuju ke lokasi air terjun. Setelah itu anda bisa melanjutkan perjalanan menuju lokasi dengan berjalan kaki sekitar 500 meter. Memang perjalanan agak sedikit menghabiskan tenaga anda, tetapi percayalah begitu anda tiba di lokasi dan melihat keindahan air terjun Saluopa semua akan hilang dan berganti dengan kekaguman. Jika anda berencana berkunjung ke lokasi objek wisata Air Terjun Saluopa dan ingin menginap, disarankan untuk menginap di kota Tentena, karena di sekitar obyek wisata air terjun Saluopa ini belum ada fasilitas penginapan.
Seblak merupakan makanan khas masyarakat Sunda, khususnya Bandung dan sudah ada sejak lebih dari 60 tahun lalu. Camilan bercita rasa pedas dengan aroma kencur yang kuat itu, akhir-akhir ini memang menjadi primadona dan disukai banyak orang. Ada yang mengatakan bahwa Seblak itu berasal dari kata “Nyeblak” dalam bahasa Sunda yang berarti mengagetkan. Diberi nama demikian karena pada sendokan pertama orang dipastikan akan terkejut dengan rasanya yang pedas .
Seblak yang berbahan dasar kerupuk kuning atau kerupuk udang, akhir-akhir ini telah menjadi makanan yang populer. Rasa pedas dengan kerupuk basah dan aroma kencur ini memang membuat banyak orang ingin menikmatinya, terlebih bila dimakan ketika hujan. Awalnya Seblak tradisonal ini bercita rasa gurih dan pedas dan hanya dimasak dengan kerupuk kuning ditambah dengan sayuran, telur, ayam, olahan daging sapi serta kencur. Tetapi seiring dengan perkembangan tren jajanan di kaki lima, dan demi menarik perhatian anak-anak muda, seblak yang mulai populer sejak tahun 2016, disajikan dengan toping yang lebih bervariasi, seperti ceker ayam, makaroni, bakso, tahu, pangsit , sosis, jamur dan lainnya.
Bagi pecinta kuliner yang tidak suka makanan berkuah, masih tetap bisa merasakan lezatnya seblak tetapi dalam bentuk kering. Bumbu-bumbu seperti untuk seblak basah dihaluskan lalu disangrai hingga kering. Setelah itu bumbu ditaburkan pada kerupuk yang sudah digoreng. Seblak kering ini seperti kerupuk yang digoreng, maka bisa juga untuk teman saat menyantap nasi。
Untuk membuat camilan seblak ini tidak susah, hanya perlu menumis bawang merah, bawang putih serta kencur yang sudah dihancurkan menjadi satu kemudian diberi beragam toping, ditambah air dan cabai. Tetapi dengan perkembangan jaman, sudah tersedia juga seblak instan sehingga tinggal seduh dan siap untuk dinikmati.
PESONA INDONESIA Wilayah Maluku Utara mempunyai keindahan yang luar biasa, salah satunya adalah pulau Dodola, yang terletak di sebelah barat pulau Morotai, Maluku Utara. Tempat wisata ini merupakan wilayah yang luar biasa cantik. Pulau Dodola adalah pulau yang tidak berpenghuni, walaupun demikian, kecantikannya akan membuat siapa pun yang mengunjunginya tidak henti mengaguminya.
Pendengar, Pulau Dodola terdiri dari Pulau Dodola Besar dan Pulau Dodola Kecil. Kedua pulau ini hanya tersambung saat laut sedang surut dan membentuk jalan pasir, sehingga tampak seperti jembatan yang tersembunyi. Keindahan kedua pulau ini tidak jauh berbeda. Pasir pantainya sangat putih dan halus.
Pulau Dodola juga memiliki 13 spot menyelam dengan pemandangan bawah laut yang menawan. Karena itu kawasan ini disebut juga surga bagi para penyelam. Selain olah raga selam, anda juga bisa melakukan snorkeling di sini, di laut yang sangat bening seperti kaca. Kegiatan lain yang dapat juga anda lakukan di sini adalah berenang dan memancing. Terumbu karang yang indah, beragam jenis ikan juga menambah eloknya tempat ini.
Pendengar, Untuk pengunjung yang berwisata ke Pulau Dodola tidak ada pungutan biaya masuk. Wisatawan yang datang ke pulau ini kebanyakan memilih bermalam di tenda yang mereka bawa sendiri karena pengelola Pulau Dodola belum menyediakan jasa penyewaan tenda. Bagi wisatawan yang tidak menginap di tenda, pemerintah daerah sudah menyiapkan cottage dengan biaya penginapan yang terjangkau. Makanan di Morotai didominasi oleh sajian seafood. Oleh karena itu, bagi penyuka hidangan laut, tempat ini adalah surganya.
Untuk mencapai pulau Dodola, perjalanan yang kamu tempuh bakal cukup panjang. Usai tiba di Ternate, kamu diharuskan naik pesawat lagi ke pulau Morotai atau bisa juga menggunakan kapal dengan waktu tempuh 10-12 jam. Dari Morotai, kamu dapat melanjutkan perjalanan ke pulau Dodola dengan naik speedboat atau perahu nelayan.
Pendengar, demikianlah edisi Pesona Indonesia kali ini, dengan topik Pulau Dodola, di Maluku Utara. Apabila anda ingin menikmati pemandangan yang sangat indah di tempat yang tidak terlalu ramai pengunjung, pulau Dodola bisa menjadi pilihan anda . Besok, kita akan berjumpa kembali dengan topik- topik menarik lainnya.
Pendengar, Tari kabasaran merupakan tarian tradisional masyarakat Minahasa. Kata "Kabasaran" berasal dari kata "Wasal", yang berarti ayam jantan. Para penarinya disebut "Kawasalan", yang berarti menari dengan meniru gerakan dua ayam jantan yang sedang bertarung. Kata "Kawasalan" ini kemudian berkembang menjadi "Kabasaran" yang merupakan gabungan dua kata “Kawasal ni Sarian”. “Kawasal” berarti menemani dan mengikuti gerak tari, sedangkan “Sarian” adalah pemimpin perang yang memimpin tari keprajuritan tradisional Minahasa. Perkembangan bahasa melayu Manado kemudian mengubah huruf “W” menjadi “B” sehingga kata itu berubah menjadi "Kabasaran".
……. Musik……..
Pendengar, Gerakan tarian Kabasaran tergolong enerjik dan melambangkan semangat seorang prajurit perang, Gerak tari kabasaran dipimpin oleh seorang pemimpin pertunjukan yang disebut dengan "tombolu". Secara umum, struktur dasar tarian kabasaran terdiri dari sembilan jurus pedang (santi) atau sembilan jurus tombak (wengkouw). Mereka menari sambil membawa pedang warisan turun-temurun. Tarian ini umumnya terdiri dari tiga babak. Pertama, "Cakalele", yang berasal dari kata “saka” yang artinya berlaga, dan “lele” artinya berkejaran melompat – lompat. Babak kedua ini disebut "Kumoyak", yang berasal dari kata “koyak” artinya, mengayunkan senjata tajam pedang untuk menenteramkan diri dari rasa amarah ketika berperang. Dan terakhir "Lalaya’an". Pada bagian ini para penari menari bebas riang gembira. Dalam perkembangannya kini, tarian ini tak hanya dimainkan oleh lelaki dewasa saja, namun juga dilakukan oleh para wanita dan anak-anak.
…….Musik…….
Pendengar, Tarian Kabasaran diiringi oleh suara tambur atau gong kecil dan alat musik pukul lain seperti gong. Pakaian yang digunakan selain kemeja dan celana merah, juga menggunakan kain tenun Minahasa yang disebut, Kokerah, Pasolongan, Tinonton, dan Patola. Selain menggunakan kain, penari juga mengenakan topi kabasaran. Topi Kabasaran asli terbuat dari kain ikat kepala yang diberi hiasan bulu ayam jantan, bulu burung Taong dan burung Cendrawasih. Ada juga hiasan tangkai bunga kano-kano atau tiwoho. Hiasan ornamen lainnya yang digunakan adalah “lei-lei” atau kalung-kalung leher, “wongkur” penutup betis kaki, “rerenge’en” atau giring-giring lonceng terbuat dari bahan kuningan yang dikenakan dengan cara diikat di bagian tubuh yang mudah dan aktif bergerak, biasanya di bawah lutut atau di pergelangan kaki..
Pendengar, sekian Pesona Indonesia kali.
……….Tune Tutup Pesona Indonesia……
Desa Meat, yang terletak di Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, propinsi Sumatera Utara. Desa ini jadi salah satu dari 34 spot pengembangan wisata Danau Toba yang digagas oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Krestif. Terletak di bawah perbukitan dengan jumlah penduduk kurang lebih 900 jiwa dengan luas desa kurang lebih 300 hektar, penduduk Desa Meat bermatapencaharian sebagai nelayan dan perajin ulos. Desa Meat juga menjadi salah satu lokasi event kegiatan tahunan '1000 Tenda Kaldera'. Event ini adalah satu-satunya festival berbasis masyarakat desa yang bertujuan untuk mengembangkan wisata melalui pendekatan seni dan budaya.
Tak hanya itu saja, desa yang diperkirakan berusia 300 tahun ini juga memiliki beberapa rumah adat Batak yang salah satu di antaranya dihiasi ukiran khas Batak. Ada juga lukisan orang-orang yang mengenakan pakaian seragam VOC yang dikenakan ketika zaman kolonial Belanda. Desa yang masih menjunjung tinggi budaya mereka melalui tradisi yang masih di lakukan sampai saat ini menjadi keunggulan desa wisata ini. Fasilitas bagi wisatawan yang berkunjung ke desa ini cukup lengkap. Mulai dari homestay dengan arsitektur khas Batak, Camping Ground, restoran makanan khas masyarakat desa Meat sampai dengan toilet semua terjaga kebersihannya.
Desa Meat dapat dijangkau dalam jangka waktu sekitar 30 menit dari Bandara Internasional Sisimangaraja XII atau berjarak sekitar 8 km atau 20 menit perjalanan dari kota Balige. Desa Meat yang berada di kaki bukit ini, harus dicapai dengan jalan yang turun naik dan menukik namun menyuguhkan hamparan bukit hijau dari ketinggian dengan susunan dusun-dusun desa yang letaknya berjauhan sebagai latar belakangnya. Sekilas, pemandangan tersebut tampak seperti New Zealand atau persawahan yang ada di Bali. Pantai pinggir danau Toba di Desa Meat, merupakan pantai lembah yang dikelilingi hamparan sawah yang luas dan indah. Pantai Meat adalah salah teluk danau yang memiliki air yang sangat jernih.Hijaunya perbukitan, ditambah dengan sawah yang berundak-undak, plus pemandangan yang menghadap ke Danau Toba membuat siapapun yang datang terpesona.