VOInews, Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan pertumbuhan industri game tanah air cukup fenomenal, dimana year on year masih triple digit. Dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (14/08) di Jakarta, Sandiaga Uno mengungkapkan total Gamer di Indonesia tercatat sudah di angka 100 juta lebih dan hampir melingkupi gen Z dan milenial dari semua lapisan. Dari segi ekonomi, industri game menghasilkan sekitar 2 miliar dollar, namun menurut Sandi, sayangnya masih didominasi game-game buatan luar negeri. Karena itu untuk menyikapi hal ini, pemerintah memberikan dukungan kepada lokal game dan membawa mereka ke gamescome 2023.
“Total jumlah ekosistem industri game ini dari segi ekonomi sekitar 2 miliar dolar dan game-game yang populer itu sayangnya masih di domain dominasi game-game Buatan luar negeri seperti mobile Legends seperti pubg dan lain sebagainya nah ini yang perlu kita segera sikapi dengan memberikan dukungan kepada local game yang sekarang kita coba bawa ke gamescom 2023”, ujar Sandiaga.
Sandiaga Uno lebih lanjut menyampaikan bahwa gamescome adalah event games bisnis dan konsumen teratas dunia yang tahun ini akan berlangsung 23 hingga 27 Agustus mendatang. Kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi dengan Kemenkominfo, Kemendag, Disparekraf DKI, KBRI Berlin, KJRI Frankfurt, ITPC Hamburg, Asosiasi Game Indonesia, dan Asosiasi Cakra. Pada event tahun lalu, Indonesia membukukan transaksi sebesar 1 juta US Dollar, dan pada tahun ini Sandiaga Uno berharap Indonesia dapat membukukan transaksi 3 kali lipat dari tahun sebelumnya, sebesar 3 juta US Dollar di gamescome 2023. Selain itu, terkait ekosistem game tanah air, Sandiaga pun berharap Perpres Game dapat segera dirampungkan dalam 1 bulan kedepan sehingga nantinya terjadi percepatan penciptaan ekosistem game Indonesia yang lebih kuat.
VOInews, Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan kualitas udara Jabotabek (Jakarta Bogor Depok dan Tanggerang) sudah semakin memprihatinkan terutama diakibatkan oleh beberapa fenomena yaitu pembuangan emisi dari transportasi, aktivitas industri di Jabodetabek dan musim kemarau panjang. Hal tersebut disampaikan Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (14/8) di Jakarta. Ia mengungkapkan Kemenparekraf akan gerak cepat untuk menangani permasalah ini dengan memberikan instruksi langsung kepada para pegawai di lingkungan kemenparekraf/baparekraf untuk mulai menerapkan work from home dan menggunakan transportasi public sehinga diharapkan mampu menurunkan polusi udara. Untuk jangka menengah dan Panjang, menurut sandi harus ada peningkatan ruang terbuka hijau, konversi dari industri yang tidak menggunakan energi ramah lingkungan dan beberapa destinasi superprioritas diarahkan untuk memanfaatkan elektrifikasi.
“Dan tentunya untuk jangka menengah dan jangka Panjang, akan harus peningkatan dari segi ruang terbuka hijau, konversi dari industri yang masih menggunakan energi yang tidak ramah lingkungan, dan beberapa destinasi super prioritas juga kita arahkan untuk elektrifikasi”, ujar Sandiaga.
Sandiaga Uno lebih lanjut menyatakan bahwa masalah polusi ini berdampak negatif terhadap pariwisata Indonesia, karena itu harus segera diatasi agar tidak berlarut-larut. Menurut Sandiaga, pemerintah harus mampu menghadirkan kualitas udara yang baik, karena itu juga menjadi perhatian wisatawan ketika berkunjung ke Indonesia.
Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menginstruksikan kepada seluruh kementerian/lembaga untuk melakukan langkah cepat dalam melakukan intervensi dalam meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek. Untuk langkah jangka pendek, yang bisa dilakukan adalah mendorong pelaksanaan work from home selain rekayasa cuaca dan ruang terbuka hijau yang terus diperbanyak.
VOinews.id- Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa potensi investasi pasar keuangan Indonesia ke depannya akan datang dari kalangan generasi muda yang sadar investasi. Namun, kesadaran investasi tersebut perlu diikuti dengan penguatan literasi keuangan dalam rangka mendukung pendalaman pasar keuangan. “Generasi muda yang well-literate dalam investasi keuangan dapat semakin meningkatkan hasil investasi melalui keputusan dan strategi keuangan yang tepat.
Sebaliknya, jika tingkat literasinya rendah maka besar kemungkinan tingkat pemanfaatan dari produk investasi keuangan menjadi kurang optimal, atau bahkan tidak memahami risiko yang mungkin muncul dari suatu produk investasi keuangan,” kata Purbaya dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) di Jakarta, Senin. Ia mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang memproyeksikan bahwa Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi, yakni penduduk usia produktif lebih besar ketimbang non produktif pada tahun 2020- 2030.
Jumlah penduduk usia produktif pada tahun 2030 diperkirakan mencapai 68,01 persen dari total jumlah penduduk. Lebih lanjut, Purbaya mengimbau para generasi muda untuk menginvestasikan sebagian dari hasil usaha untuk masa depan, sekaligus memperhatikan langkah-langkah yang dapat memberikan keamanan dan kebebasan finansial jangka panjang.
antara
VOInews.id- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia untuk bisa melakukan penetrasi ke pasar internasional. Setelah memiliki Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) sebagai salah satu instrumen pengembangan UMKM dari hulu hingga hilir, Kemenkeu memperkuat kerja sama kelembagaan dengan Kementerian Luar Negeri melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Kerja Sama di Bidang Keuangan Negara dan Hubungan Luar Negeri untuk Mendukung Diplomasi Ekonomi.
“Karena temanya hari ini UMKM, (kita bicara) bagaimana UMKM kita tidak hanya melihat market dalam negeri sebagai tempat mereka berkegiatan tetapi juga bisa masuk ke pasar internasional,” ujar Sri Mulyani usai acara penandatanganan MoU tersebut di Gedung Pancasila, Jakarta.
Menurut dia, UMKM Indonesia umumnya tidak memiliki modal yang cukup besar untuk melakukan penetrasi ke luar negeri, kecuali jika mereka dibukakan pasar dan difasilitasi.
Di situlah LDKPI berperan untuk membantu para UMKM secara teknis maupun permodalan “Jadi, secara umum saya ingin sampaikan bahwa kita punya banyak sekali instrumen kelembagaan, policy, maupun keuangan untuk bisa membuat diplomasi ekonomi kita makin kuat terutama untuk mendukung UMKM. Dari mulai permodalan dari KUR, membuka pasar, dan teknis sampai standardisasi dan menciptakan pasar pertama untuk hibah,” tutur Sri Mulyani, menjelaskan.
antara