Komentar

Komentar (893)

24
August

VOI KOEMENTAR Hari ini, 24 Agustus menjadi hari bersejarah dalam perjalanan siaran televisi di Indonesia. Televisi Republik Indonesia –TVRI secara resmi menayangkan siaran perdananya pada 24 Agustus 1962. Siaran pertama TVRI ditandai dengan tayangan perdana Asian Games ke-4 di Stadion Utama Gelanggang Olahraga Bung Karno. Selama seperempat abad,  lembaga penyiaran yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penerangan No.20/SK/VII/61 menayangkan program televisi tanpa saingan.

Pada tahun 1987, stasiun  televisi swasta pertama, RCTI secara resmi mengudara. Disusul kemudian oleh SCTV yang mengudara pada tahun 1990. Kedua stasiun siaran komersil ini lahir pada tanggal yang sama 24 Agustus. Setelah itu, dunia siaran televisi di Indonesia semakin marak dengan hadirnya stasiun televisi dengan target penonton masing-masing. Mengutip siaran digital.kominfo.go.id, pada tahun  2021, jumlah stasiun televisi yang bersiaran secara analog di Indonesia mencapai 701. Diharapkan pada November 2022, Indonesia sepenuhnya akan menerapkan sistem penyiaran TV Digital.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan modernisasi siaran televisi Indonesia dengan beralih dari siaran analog menjadi digital.  Rencana semula, tahap awal Analog Switch Off (ASO) atau penghentian siaran TV analog dimulai pada 17 Agustus 2021. Dengan beberapa pertimbangan, rencana itu diundur hingga April 2022. Pertimbangan yang mendasari  penundaan antara lain Indonesia  masih fokus pada penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi, serta tahapan persiapan lebih lanjut. Nantinya, masyarakat Indonesia bisa tetap menikmati siaran televisi digital gratis untuk mendapatkan kualitas gambar yang sangat jelas, suara jernih, dan teknologi canggih

Saat ini,  cara menonton program televisi, memang tidak lagi duduk di depan televisi. Dengan fasilitas siaran streaming  atau video on demand yang dipancarkan website resmi stasiun siaran televisi dan berbagai platform, program acara televisi Indonesia bisa dinikmati di mana dan kapan saja dengan sambungan internet. Ini juga menjadi tantangan bagi stasiun siaran televisi. Karena harus bersaing dengan tayangan kreasi individu atau kelompok yang memproduksi tayangan audio visual. Tetapi sekaligus menjadi kesempatan bagi penyelenggara siaran televisi Indonesia, untuk lebih  memancar-luaskan siarannya.

Dalam perjalanan hampir 60 tahun siaran televisi Indonesia, ada harapan program-program televisi Indonesia mengglobal. Indonesia punya kekuatan untuk itu. Keragaman seni, budaya, adat istiadat  dan pesona alam Indonesia bisa menjadi daya tarik program televisi bagi masyarakat dunia.  Jika hal itu terwujud, potensi sumber daya alam dan manusia, yang dipadu dengan teknologi digital, bukan tak mungkin, pada masanya, program televisi Indonesia yang disajikan dengan menarik akan dinikmati oleh masyarakat dunia.

23
August

VOI KOMENTAR Peringkat Daya Saing Indonesia di 2021 ini sedikit mengalami peningkatan dari posisi tahun 2020 yang berada di peringkat 40. Survei World Competitiveness Yearbook (WCY) 2021 yang dilakukan oleh Institute Management Development (IMD) menempatkan daya saing Indonesia pada peringkat 37 dari total 64 negara yang didata. Kegiatan survei di Indonesia dilakukan oleh Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang bertindak sebagai mitra IMD di Indonesia sekitar lima tahun terakhir.

Menurut Lembaga Manajemen tersebut, hasil penilaian peringkat itu didasarkan pada analisis data-data kinerja perekonomian Indonesia sampai tahun 2020 serta penilaian para pelaku usaha terkait persepsi kondisi lingkungan bisnis yang dihadapi. Sementara,  metode penilaian daya saing didasarkan dari penilaian 4 (empat) komponen utama meliputi, Kinerja Perekonomian, Efisiensi Pemerintahan, Efisiensi Bisnis, dan Infrastruktur.

Hasil survei yang dilakukan menunjukkan bahwa ada peningkatan peringkat Indonesia pada komponen efisiensi bisnis dan pemerintahan. Peringkat efisiensi pemerintahan mengalami kenaikan dari posisi 31 di tahun 2020 menjadi 26 di tahun 2021. Disebutkan, faktor kebijakan keuangan publik yang cukup efektif merespon kondisi pandemi menjadi komponen yang mendukung kenaikan peringkat ini.  

Sementara itu, komponen efisiensi bisnis mengalami peningkatan dari peringkat 31 di tahun 2020 menjadi 25 di tahun 2021 disebabkan oleh optimisme untuk transformasi bisnis ke depan.

Namun, tidak seperti efisiensi pemerintahan dan bisnis,  kinerja perekonomian dan infrastruktur mengalami penurunan.  Peringkat kinerja perekonomian Indonesia di tahun 2021 berada pada posisi 35, menurun dibandingkan tahun 2020 di posisi 26. Penurunan peringkat didorong oleh kondisi ketenagakerjaan, perdagangan internasional, dan tingkat harga domestik. Peringkat infrastruktur Indonesia juga bergeser dari posisi 55 di tahun 2020 menjadi posisi 57 di tahun 2021, disebabkan oleh faktor kesiapan infrastruktur kesehatan dan pendidikan dalam menghadapi pandemi.

Pandemi Covid-19 memiliki pengaruh yang signifikan pada penurun kinerja perekonomian dan infrastruktur yang menjadi komponen penting dalam penilaian peringkat daya saing. Semoga penanganan Covid-19, terutama percepatan vaksinasi, yang dilakukan pemerintah saat ini akan dapat membuat peringkat daya saing Indonesia yang sudah membaik di tahun ini menjadi lebih baik lagi di  tahun depan.

19
August


Pada tanggal 18 Agustusbangsa Indonesia memperingati hari Konstitusi. Peringatan ini diambil berdasarkan sehari usai menyatakan Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia mengumumkan kehadiran Undang Undang Dasar -UUD 1945 sebagai dasar hukum berdirinya negara Indonesia. UUD 1945 merupakan hukum tertinggi yang ada di Indonesia dimana hampir semua produk hukum selalu merujuk pada isi UUD 1945. Perjalanan UUD 1945 cukup panjang dalam sejarah negara Indonesia. UUD 45 diamandemen pertama kali pada masa reformasi  usai jatuhnya Orde Baru 1999. Kini memang UUD 1945 sudah berubah namun perubahan itu juga menimbulkan banyak pandangan agar UUD 45 kembali ke asal lahir seperti yang pernah terjadi pada kisah dekrit 1950.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, MPR RI Bambang Soesatyo, dalam acara peringatan Hari Konstitusi, Rabu di Jakarta  mengatakan bahwa meskipun kedudukan dan wewenang MPR sudah banyak berubah, ruh lembaga tertinggi negara ini yang disematkan para pendiri bangsa tidak boleh hilang. Oleh karena itu, lembaganya harus senantiasa mampu menjembatani aspirasi masyarakat dari seluruh daerah dan mengedepankan etika politik kebangsaan, dengan selalu berupaya menciptakan suasana harmonis antar-kekuatan sosial politik dan antar-kelompok kepentingan untuk mencapai kemajuan bangsa dan negara secara adil.

Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani menilai UUD 1945 adalah dasar hukum tertinggi dan menjadi rujukan utama serta pedoman semua penyelenggara negara dalam mengambil kebijakan yang di dalamnya ada jaminan hak-hak konstitusional setiapwarga negara, termasuk hak pemenuhan ekonomi dan kesehatan pada masa pandemi Covid-19.

Sejak kelahirannya pada 1945, UUD 1945 sudah 4 kali mengalami perubahan terutama dalam isi dari pasal pasal berupa penambahan dan perbaikan pasal yang ada.  Perubahan itu dibuat untuk menyemangati perubahan isi yang dianggap tidak sesuai dengan situasi dan kondisi. Salah satu perubahan mendasar adalah kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat kini hanya sebatas mengukuhkan dan melantik Presiden dan Wakil presiden. Karena Presiden dan Wakilnya dipilih secara langsung oleh rakyat. Sebelumnya, Presiden dan Wakil presiden dipilih oleh wakil-wakil rakyat dan wakil-wakil golongan yang ada di Majelis tertinggi negara dan DPR. Namun yang terpenting walau terjadi amandemen UUD,  empat pilar kenegaraan yang tidak dapat ditawar-tawar: Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan ruh utama dalam setiap jiwa bangsa Indonesia. Selain itu,  UUD 1945  adalah bagian yang tak terpisahkan dari identitas bangsa dan negara Indonesia.Bangsa Indonesia harus ingat bahwa salah satu tujuan kemerdekaan Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan keadilan sosial. Oleh karena itu, UUD 1945 memberikan kewenangan kepada negara/pemerintah untuk melakukan tindakan demi terwujudnya tujuan tersebut.

Sekian Komentar!

 

17
August

Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh

Hari ini, 17 Agustus, bangsa Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia. Judul Komentar hari ini adalah tema peringatan untuk tahun 2021.

Dalam pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI di Jakarta, Senin (16/8), Presiden Joko Widodo mengaitkan frasa 'Indonesia Tangguh' dengan perjuangan bangsa ini, dalam menghadapi pandemi Covid-19. Menurut Presiden, pandemi ini seperti kawah candradimuka yang menguji, yang mengajarkan, dan sekaligus mengasah. Semua pilar kehidupan diuji, semua pilar kekuatan diasah. Ketabahan, kesabaran, ketahanan, kebersamaan, kepandaian, dan kecepatan, semuanya diuji dan sekaligus diasah.

Pandemi disebut oleh Presiden juga telah memacu masyarakat untuk berubah, mengembangkan cara-cara baru, meninggalkan kebiasaan lama yang tidak relevan, dan menerobos ketidakmungkinan. Bahkan, dia meyakini, kapasitas kelembagaan negara dalam merespons pandemi juga semakin terkonsolidasi dan bekerja semakin responsif.

Penerapan frasa 'Indonesia Tumbuh' dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua 2021, yang mencapai 7,07% dengan tingkat inflasi yang terkendali di angka 1,52%. Padahal dalam kurun waktu tersebut, pembatasan kegiatan masyarakat diterapkan di sana-sini, akibat meluasnya penularan Covid-19. Optimisme pemerintah akan pertumbuhan Indonesia juga terbaca dari Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 yang disampaikan oleh Presiden pada kesempatan yang sama. Pada tahun 2022, Pemerintah merencanakan kebijakan fiskal yang tetap ekspansif guna mendukung percepatan pemulihan sosial-ekonomi, namun juga konsolidatif untuk menyehatkan APBN dengan penguatan reformasi struktural.

Presiden Joko Widodo menyampaikan, ada enam fokus utama dalam kebijakan APBN 2022: Pertama, melanjutkan upaya pengendalian Covid-19 dengan tetap memprioritaskan sektor kesehatan. Kedua, menjaga keberlanjutan program perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan. Ketiga, memperkuat agenda peningkatan SDM yang unggul, berintegritas, dan berdaya saing. Keempat, melanjutkan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kemampuan adaptasi teknologi. Kelima, penguatan desentralisasi fiskal untuk peningkatan dan pemerataan kesejahteraan antardaerah. Keenam, melanjutkan reformasi penganggaran dengan menerapkan zero-based budgeting untuk mendorong agar belanja lebih efisien, memperkuat sinergi pusat dan daerah, fokus terhadap program prioritas dan berbasis hasil, serta antisipatif terhadap kondisi ketidakpastian.

Apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam dua pidato tersebut menumbuhkan harapan akan Indonesia yang lebih baik. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan kedisiplinan agar rencana dijalankan tepat waktu sesuai target. Semoga semua pihak dapat bergerak dengan kecepatan yang sama, mewujudkan “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh.”

Sekian Komentar!

12
August

Mampukah PT Pertamina Mengelola Blok Rokan ?

PT Pertamina resmi mengambil-alih pengelolaan Blok Rokan dari operator sebelumnya, PT Chevron Pacific Indonesia, anak usaha Chevron Corp, perusahaan energi multinasional. Sejak Senin (9/8), pengelolaan lapangan minyak bumi di Blok Rokan, Provinsi Riau, Sumatera ada di pangkuan PT Pertamina Hulu Rokan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif menyebut, peralihan Blok Rokan dari dari PT Chevron Pacific Indonesia ke PT Pertamina menjadi tonggak sejarah industri hulu migas di Indonesia. (Source?)

Kini pemerintah menyerahkan pengelolaan Blok Rokan ke PT Pertamina. Pertanyaan adalah apakah PT Pertamina Hulu Rokan mampu mengelola Blok Rokan dan mempertahankan produksi minyak atau bahkan melebihi total produksi minyak selama ini.

Berdasarkan data dari SKK Migas, per Juni 2021 saat masih dikelola PT Chevron Pacific Indonesia,  Blok Rokan  menghasilkan sekitar 165.000 barel minyak per hari atau sekitar 24 persen produksi minyak nasional.

Tantangan terbesar PT Pertamina adalah mempertahankan angka produksi minyak yang selama ini dicapai, atau bahkan bisa menaikkan angka produksi ke depan. Tentu saja untuk mempertahankan  angka produksi selama ini tidak mudah. Karena itu, dalam akun instagram resmi @pertamina, Rabu (11/8), Presiden Joko Widodo meminta PT Pertamina untuk bekerja keras menjaga keberlanjutan Blok Rokan.

PT Pertamina perlu bekerja keras jangan sampai pengalaman PT Pertamina saat mengambil alih Blok Mahakam terulang kembali dimana saat PT Pertamina ambil-alih produksi minyak justru turun drastis. Kalau terjadi penurunan produksi, maka akan menjadi preseden buruk.

Untuk meningkatkan produksi pasca-alih kelola,  PT Pertamina menargetkan mengebor sebanyak 161 sumur baru pada periode Agustus-Desember 2021, sehingga diharapkan Blok Rokan tetap mempertahankan angka produksi yang dicapai selama ini dan menjadi salah satu penghasil utama minyak nasional.

Untuk merealisasikan atau mencapai target, PT Pertamina perlu merekrut sumber daya manusia -SDM mumpuni yang memahami pengelolaan blok minyak. Selain itu,  PT Pertamina perlu menggunakan teknologi canggih atau minimal kapasitasnya setingkat dengan teknologi yang digunakan Chevron dalam pengelolaan sumur minyak.

PT Pertamina Hulu Rokan harus mampu menunjukkan kepada dunia bahwa pihaknya mampu mengelola Blok Rokan, bahkan melebih angka produksi yang dihasilkan oleh PT Chevron Pacific Indonesia selama ini. Dengan demikian, PT Pertamina akan mampu menunjang ketahanan energi nasional.

 
Sekian Komentar

10
August

 

11 Agustus 2021, umat Islam merayakan tahun baru Hijriah 1443. Bagi Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Tahun Baru Hijriah menjadi momentum penting. Tahun Baru Islam tahun ini menjadi lebih istimewa, karena jatuh satu minggu menjelang Peringatan Hari Ulang Tahun ke-76 Kemerdekan Republik Indonesia  dan masih dalam masa berjuang  mengatasi pandemi Covid-19.

Presiden Joko Widodo dalam sambutan Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriah menyampaikan harapannya  agar momentum  tahun baru 1 Muharam ini dapat dimanfaatkan untuk melipatgandakan ikhtiar melawan Covid-19. Dalam sambutan yang disiarkan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/8), Kepala negara juga menyampaikan Proklamasi 17 Agustus 76 tahun yang lalu merupakan wujud hijrah bangsa Indonesia melepaskan diri dari kolonialisme untuk menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat. Presiden Joko Widodo menekankan bahwa momentum ini harus dimanfaatkan untuk melipatgandakan ikhtiar lahiriah dan batiniah dalam melawan pandemi Covid-19.

Harapan Presiden Joko Widodo tentunya harus didukung oleh seluruh rakyat Indonesia. Memang pandemi Covid-19 telah lebih menguatkan semangat gotong royong bangsa Indonesia. Tetapi itu saja tidak cukup. Kesadaran, kepatuhan dan kedisiplinan setiap orang di bumi Indonesia melaksanakan protokol kesehatan adalah hal utama. Ikhtiarnya itu justru yang akan membawa bangsa Indonesia bisa segera keluar dari pandemi Covid-19. Kedisiplinan dan kepatuhan  dalam  melaksanakan  protokol kesehatan saat ini bisa menjadi dasar untuk disiplin dan patuh menjalankan aturan, kebijakan, himbauan dalam segala bidang. Ikhtiar  terlihat sederhana, tetapi berkontribusi besar untuk Indonesia menjadi lebih tangguh dan terus tumbuh.

Hakikat dari pergantian tahun dan pertambahan usia adalah perubahan. Tentunya ke arah dan kondisi yang lebih baik. Hakikat itu  telah dituangkan dalam tema Peringatan Hari Ulang Tahun  ke-76 Kemerdekaan, yaitu “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh”. Ini menjadi tugas dan kewajiban seluruh rakyat Indonesia untuk mewujudkannya. Upaya itu bisa dibuktikan dengan mendukung  program percepatan vaksinasi. Melakukan kreasi dan inovasi  untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi yang terdampak Covid-19. Dengan ikhtiar seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali, diiringi dengan keyakinan dan doa, Insya Allah Indonesia akan semakin tangguh bisa segera keluar dari pandemi Covid-19, dan tumbuh dalam segala sektor.

05
August

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dan membutuhkan kemampuan militer yang kuat untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negara.  Selain membutuh alat utama sistem senjata yang canggih -alutsista sebagai salah satu syarat pertahanan menjaga kedaulatan, Indonesia juga melakukan latihan militer bersama dengan negara lain guna meningkatkan kemampuan militer baik dari segi taktik, penggunaan persenjataan dan kemampuan personel. Untuk mewujudkan hal tersebut, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat –TNI AD melakukan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat di Sumatera Selatan. Latihan bersama ini bertajuk Garuda Sheild 15 / 2021’ yang merupakan latihan terbesar yang pernah dilakukan oleh kedua negara dan melibatkan 2.161 prajurit TNI AD dan 1.547 personel AD AS. Latihan ini diselenggarakan pada 1-14 Agustus 2021.

Dikutip dari Kompas (4/8), Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Andika Perkasa didampingi Commanding General The United States Army Pacific, Jenderal Charles A Flynn saat membuka latihan bersama TNI AD dan Angkatan Darat Amerika Serikat, Rabu (4/8) di Pusat Latihan Tempur TNI AD, Martapura-Baturaja, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, mengatakan bahwa Garuda Shield ke-15 tahun 2021 merupakan latihan terbesar sepanjang sejarah kerjasama militer antara Indonesia dan AS.

Sementara itu, berdasarkan informasi Kedutaan Besar Amerika Serikat, latihan militer ini bertujuan memperkuat Kemitraan Pertahanan Utama AS-Indonesia serta mendorong kerjasama dalam mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Selain itu, Amerika Serikat  juga meyakini Garuda Shield 2021 dapat memberikan peluang yang sangat baik untuk pertukaran profesional dan budaya yang memperkuat kemitraan kedua negara melalui pembelajaran dan pelatihan bersama.

Sejatinya, latihan bersama Garuda Shield yang pertama dilakukan di Bandung, Jawa Barat pada 2009 bertujuan untuk mempererat hubungan bilateral dan dapat pula dikatakan sebagai bentuk riil dari diplomasi pertahanan untuk memperkuat hubungan militer kedua negara.  Selain dengan Amerika Serikat, Indonesia juga membangun latihan gabungan militer dengan berbagai negara tetangga seperti MALINDO dengan Malaysia yang kadang mengikut-sertakan negara lain seperti Singapura, Australia dan beberapa negara ASEAN lain. Tujuan  latihan militer ini adalah membangun kerjasama dan kemitraan strategis dengan berbagai negara. Selain itu, meningkatnya ketegangan di Laut Tiongkok Selatan bisa jadi latihan militer bersama dengan negara besar akan menambah kewaspadaan dan meningkatkan kemampuan personel militer Indonesia dalam menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dari segi keamanan dan efek-efek ancaman dari luar wilayah Indonesia. Selain melakukan latihan militer bersama di Baturaja, Sumatera Selatan, TNI AD dan AD Amerika Serikat juga melakukan latihan di Amborawang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dan Makalisung, Minahasa, Sulawesi Utara.

11
August

LATIHAN MILITER GABUNGAN AMERIKA SERIKAT-KORSEL, DAN TIONGKOK-RUSIA DALAM PERSPEKTIF GEOPOLITIK.

Unjuk kekuatan dan Kerjasama militer sedang  terjadi di Asia. Tiga negara besar, Amerika Serikat, Tiongkok, dan Rusia menggelar latihan militer besar-besaran. Jika Rusia menggelar Latihan militer gabungan dengan Tiongkok. Amerika Serikat menggandeng Korea Selatan, sekutunya di semenanjung Korea.

Sebagaimana diberitakan kantor berita Perancis, AFP, Korea Selatan dan Amerika Serikat mulai  menggelar Latihan militer gabungan awal  Selasa, 10 Agustus  2021 sebelum memasuki Latihan besar-besaran tanggal 16-26 Agustus.  Aksi gabungan kedua negara itu, langsung ditanggapi Korea Utara. Kim Yo-Jong, adik pemimpin Korut, Kim Jong-Un, menganggap latihan militer gabungan itu sebagai wujud penghianatan Korea Selatan. Tuduhan itu dilontarkan,  atas dasar telah dibukanya kembali komunikasi antara Seoul dan Pyong Yang yang sempat terputus. Bulan lalu komunikasi kembali dibuka dengan harapan akan terjadi perbaikan hubungan.

Dalam waktu yang hampir bersamaan dua negara tetangga dekat kedua Korea, yaitu Tiongkok dan Rusia juga  menggelar Latihan militer. Lokasinya  memang tidak  di bagian Timur yang dekat dengan semenanjung Korea. Latihan gabungan Rusia dan Tiongkok yang dilakukan dalam skala besar itu berlangsung di wilayah barat laut Tiongkok dan melibatkan sedikitnya 10 ribu tentara.

Melihat pemilihan lokasi yang jauh dari Semenjang Korea ketika Amerika Serikat dan Korea Selatan juga menggelar Latihan militer, dapat kemudian diperkirakan adanya tujuan yang berbeda. Walaupun sama sama mempunyai kepentingan dan pengaruh terhadap kedua Korea, nampaknya Latihan gabungan Rusia dan Tiongkok kali ini lebih kepada memberi isyarat unjuk kekuatan terhadap Eropa dan Amerika.

Perang dingin  yang memunculkan istilah blok barat dan blok timur, secara politik memang sudah berakhir dengan bubarnya Uni Soviet.  Namun perebutan pengaruh antar negara negara besar tetap masih dan akan terus berlangsung. 

Yang menjadi menarik sekarang adalah bergabungnya Rusia dan Tiongkok melalui Latihan militer dalam skala besar. Walau baru sekedar Latihan militer gabungan, hal ini  dapat saja membuat Amerika Serikat melakukan strategi dan kebijakan luar negeri baru, sebagai antisipasi gerakan Tiongkok dan Rusia. Sebagaimana diketahui, hubungan antara Tiongkok dengan Amerika Serikat, masih mempunyai masalah. Demikian juga antara Washington dan Moscow.

Upaya mencari perimbangan kekuatan dan pengaruh antara negara negara besar itu menjadikan perkembangan politik internasional lebih dinamis. 

Demikian komentar. 

02
August

Pemerintah Indonesia memacu program vaksinasi untuk mengendalikan pandemi  Covid-19 dan menekan tingkat keparahan akibat Covid-19. Tetapi, pemerataan program vaksinasi di sejumlah daerah di Indonesia menghadapi masalah. Padahal vaksinasi adalah salah satu kunci penting dalam penanganan pandemi Covid-19. Berdasarkan pengalaman di sejumlah negara, semakin tinggi rasio penduduk yang divaksinasi, maka tingkat fatalitas dapat dikurangi.

Pemerintah pun menggencarkan program vaksinasi untuk mencapai target minimal 70% dari total populasi guna menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yang dirilis dalam laman Kemenkes.go.id Kamis (29/7), baru 44,6 juta penduduk yang telah divaksinasi. Jumlah itu setara dengan 16,5% dari total penduduk Indonesia yang sebanyak 270,2 juta jiwa pada 2020. Sementara yang sudah mendapatkan vaksinasi kedua sebanyak 17,9 juta penduduk atau 6,6% dari populasi.

Masalah Logistik  juga menjadi faktor lain ketidakmerataan, karena belum semua Puskesmas di seluruh Indonesia memiliki logistik yang mendukung program vaksinasi. Keterbatasan jumlah tenaga vaksinator,juga juga menjadi alasan  belum meratanya cakupan vaksinasi di Indonesia. Hingga saat ini, Kemenkes memang belum merilis secara khusus  data jumlah vaksinator corona yang berada di seluruh provinsi. Namun, sebaran jumlah vaksinator itu dapat diperkirakan dari data tenaga kesehatan yang ada saat ini, mengingat tenaga kesehatan merupakan profesi utama yang direkrut untuk melakukan vaksinasi.

Berdasarkan rilis Kemenkes, Juru Bicara untuk Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengakui pasokan vaksin memang terbatas, baru berjumlah 30 persen atau 151,9 juta dari total kebutuhan sekitar 462 juta dosis serta masih adanya berbagai kendala, khususnya terkait distribusi vaksin. Dengan demikian, seluruh stakeholders perlu bergandengan tangan dan bekerja keras untuk dapat mengatasinya.

Kita Berharap berbagai permasalahan tersebut, mulai dari distribusi vaksin dan kesiapan logistik, khususnya keterbatasan jumlah vaksinator harus segera  diatasi dan diminimalisir untuk memastikan vaksinasi corona merata di seluruh Indonesia. Selain itu, penetapan  skala prioritas daerah yang menerima vaksin yaitu di daerah dengan jumlah kasus penularan tinggi dapat terselesaikan. Dengan demikian, target herd immunity yang ditetapkan oleh pemerintah dapat dicapai dengan segera.

  

29
July

 

 

 

VOI KOMENTAR Koperasi secara umum telah memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah per Desember 2020,  Koperasi aktif di Indonesia yang berjumlah total 127.124 unit mampu memberikan kontribusi terhadap Produk Domestic Bruto (PDB) sebanyak 5,2 persen dan menyerap 0,45 persen dari total angkatan kerja di Indonesia. 

Dalam rencana pengembangan ekonomi Indonesia dalam lima tahun ke depan, pemerintah Indonesia menargetkan peningkatan kontribusi Koperasi terhadap PDB nasional menjadi sebesar 5,5%, dan pengembangan 500 Koperasi modern pada akhir 2024.

Pandemi Covid-19 menjadi tantangan berat untuk mencapai target peningkatan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 5,5%. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki menyebutkan, terdapat 1.785 Koperasi terdampak pandemi. Menurut Teten Masduki, permasalahan utama yang dihadapi koperasi di masa pandemi Covid-19 adalah kekurangan permodalan (47%), penjualan menurun (35%), dan produksi terhambat (8%).

Dengan adanya permasalahan tersebut, koperasi harus melakukan kreasi baru agar kegiatan penjualan lebih aktif secara online ditengah pandemi Covid-19. Untuk itu, koperasi dapat tetap produktif dan  berkontribusi terhadap PDB nasional yang telah ditargetkan. 

Pemerintah Indonesia, seperti disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Airlangga Hartarto pada Rabu (28/7/2021), tengah mendorong modernisasi Koperasi untuk meningkatkan kualitasnya agar tetap produktif dan mampu bersaing baik secara offline maupun online. Tentunya, Koperasi modern dengan tata kelola yang baik atau Good Cooperative Governance -GCG akan mampu meningkatkan daya saingnya karena adaptif terhadap perubahan baik pemasaran maupun teknologi.

Dalam upaya modernisasi Koperasi, pemerintah juga perlu melibatkan kalangan milenial mengingat generasi milenial sangat akrab dengan teknologi. Tentunya, keterlibatan kalangan milenial profesional dan fasih teknologi digital dalam Koperasi sangat membantu percepatan tumbuhnya Koperasi modern yang siap bersaing di kancah nasional dan internasional.

Page 12 of 64