Akbar

Akbar

28
September

 

(voinews.id)- Duta Besar RI untuk Bulgaria, Albania dan Makedonia Utara Iwan Bogananta bertemu dengan Perdana Menteri Albania Edi Rama dan keduanya sepakat untuk meningkatkan kerja sama Indonesia-Albania di bidang perdagangan, pariwisata, dan investasi.

Pertemuan Dubes Iwan dengan PM Rama itu berlangsung di kantor Perdana Menteri Albania di Tirana pada Senin (26/9), menurut keterangan KBRI Sofia yang diterima di Jakarta, Rabu. Peningkatan kerja sama dengan Albania itu akan turut mendorong peningkatan kerja sama Indonesia dengan negara-negara kawasan Balkan, kata KBRI Sofia.

Dalam pertemuan tersebut, Dubes Iwan menyampaikan beberapa agenda penting di antaranya tentang perkembangan kerja sama bilateral Indonesia-Albania, khususnya di bidang perdagangan, pariwisata dan investasi.

"Dengan bangga kami menyampaikan akan ada rencana penandatangan investasi di sektor renewable energy atau green energy oleh perusahaan Indonesia di Tirana, Albania," kata Iwan.

Menurut Dubes Iwan, investasi itu merupakan investasi keluar (outbound investment) yang dilakukan oleh perusahaan Indonesia dengan tujuan untuk membuka ruang dan peluang baru bagi pasar Indonesia di wilayah Balkan dan sebagai bentuk dukungan pengembangan ekonomi di tanah air.

"Kami yakin, investasi tersebut akan banyak mendatangkan sumber daya dari tanah air, baik itu dari material sampai ke sumber daya manusia," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Perdana Menteri Albania Edi Rama menyambut baik dan berterima kasih atas kunjungan Dubes Iwan serta kepercayan Indonesia terhadap Albania. "Albania akan terus mendukung rencana kerja sama bilateral dengan Indonesia ke depan, khususnya dalam sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi," katanya.

 

Albania merupakan negara berpenduduk 2,7 juta orang dengan populasi Muslim sebesar 56 persen. Albania berpotensi untuk dijadikan pusat kegiatan perdagangan produk Indonesia untuk masuk ke wilayah negara-negara Balkan.

 

antara

28
September

 

(voinews.id)- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa panen biji-bijian Rusia dapat mencapai rekor 150 juta ton tahun ini.

"Hingga saat ini, sebanyak 138,7 juta ton biji-bijian telah ditebah dari tangkainya. Itu kurang lebih sepertiga lebih banyak daripada (angka yang tercatat pada) periode yang sama tahun lalu," lapor Kremlin pada Selasa (27/9), mengutip ucapan Putin dalam pertemuan tentang kemajuan pengelolaan pertanian musiman.

"Menurut para pakar, total panen biji-bijian dapat mencapai 150 juta ton," tutur Putin, yang menyampaikan bahwa panen akan sepenuhnya memenuhi permintaan domestik dan meningkatkan ekspor.

Putin memperingatkan bahwa sanksi Barat yang dijatuhkan terhadap biji-bijian dan pupuk Rusia menimbulkan ancaman yang semakin besar bagi keamanan pangan global. Dia menambahkan bahwa negara-negara Barat seharusnya bertanggung jawab atas situasi yang semakin memburuk itu.

 

antara

28
September

 

(voinews.id)- Staf Khusus Menteri ESDM Sripeni Inten Cahyani mengatakan biaya konversi motor konvensional berbahan bakar fosil ke motor listrik masih menjadi salah satu tantangan terbesar dalam akselerasi ekosistem kendaraan elektrifikasi Indonesia.

Menurut Inten, biaya konversi motor dari berbahan bakar fosil menjadi motor listrik dapat menyentuh angka Rp15 juta per unit pada saat ini masih menjadi pertimbangan masyarakat untuk mengalihkan kendaraan lamanya ke kendaraan listrik.

"Kesulitannya adalah bagaimana kita mengajak masyarakat untuk mau (konversi ke motor listrik). Mereka mau melakukannya jika (biaya konversi) berada di angka Rp6 hingga 7 juta," kata Inten saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Tak hanya itu, ia berpendapat motor bekas yang sudah eksis bertahun-tahun tersebut perlu diberikan standardisasi, agar konversi-nya efisien, dan pengujian tipe di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga bisa berjalan lancar. "Selain itu, kalau tidak sama, biayanya menjadi tidak seragam.

Sehingga, penting untuk diseleksi di awal," ujar Inten. Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa Kementerian ESDM menargetkan peralihan penggunaan motor listrik berbasis baterai sebanyak 6 juta unit pada 2025.

Target itu dipatok untuk mempercepat program transisi energi bersih sembari menekan impor dan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang terlanjur lebar cukup besar pada tahun ini. Adapun ESDM turut menargetkan konversi motor BBM ke motor listrik sebanyak 1.000 unit pada tahun ini.

"Seharusnya, tahun ini ada 1.000 (unit yang dikonversi). Tapi, kendaraan konversi ini banyak effort-nya. Pertama, menggerakkan bengkel yang tersertifikasi, karena di sini kita bicara soal keselamatan. Kedua adalah teknisi, dimana persyaratannya harus memenuhi Permenhub 65/2020," jelas Inten.

"Kemudian adalah pengujian tipe. Selain itu, target 1.000 unit sepertinya mundur karena ketersediaan material, komponen dan chip, serta ketersediaan anggaran," ujarnya menambahkan. Adapun Kementerian ESDM telah bekerja sama dengan bengkel-bengkel kecil (UMKM) untuk melakukan pelatihan konversi motor BBM ke listrik.

Kerja sama dengan produsen komponen juga dilakukan untuk mendapatkan harga komponen yang ekonomis. Kementerian ESDM sebelumnya telah meluncurkan pilot project program konversi 100 unit dengan 10 tipe (jenis sepeda motor) pada 17 Agustus 2021.

Proses konversi tersebut mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai. Motor listrik tersebut telah lolos uji endurance 10.000 km selama 48 hari dengan menempuh jalan menanjak, turunan dan macet, baik dalam kondisi hujan maupun panas.

Setelah berhasil melaksanakan Program Konversi 100 unit Sepeda Motor Penggerak BBM menjadi Motor Listrik, tahun 2022 Kementerian ESDM melanjutkan konversi tersebut menjadi 1.000 motor listrik dan 13 juta motor listrik pada tahun 2030. Hal ini merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mengakselerasi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.

 

antara

28
September

 

(voinews.id)- Presiden Joko Widodo menyebutkan sekitar 19,9 juta orang atau 96,6 persen dari total penerima manfaat sudah menerima bantuan langsung tunai dampak pengalihan subsidi bahan bakar minyak.

"Sudah di 508 kabupaten dan kota. Ini (jumlah penerima) juga sudah hampir 20 juta, sudah 19.955.471 penerima, sudah,” kata Presiden Jokowi usai penyerahan bantuan subsidi upah di Ternate, Maluku Utara, Rabu, sebagaimana tayangan yang disiarkan Sekretariat Presiden.

Jokowi mengharapkan penyaluran bantuan langsung tunai pengalihan subsidi bahan bakar minyak atau disebut BLT BBM ini dapat meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi akan terjaga.

"Daya beli, konsumsi masyarakat bisa terangkat lebih baik. Itu akan memunculkan, mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara makro yang kita inginkan," ujarnya.

Sedangkan untuk bantuan subsidi upah (BSU), Presiden Jokowi menjelaskan hingga Rabu ini sudah tersalurkan kepada sekitar 48,34 persen dari target penerima.

Jokowi mengatakan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah akan terus mempercepat penyaluran BSU di seluruh daerah. "Ini akan terus dipercepat oleh Bu Menteri, utamanya yang jauh-jauh dari ibu kota dan saya akan pantau," ujarnya.

Program BLT BBM dan BSU merupakan bagian dari bantalan sosial yang diberikan pemerintah setelah pengalihan belanja subsidi BBM yang mengakibatkan kenaikan harga pertalite dan solar. Jumlah bantuan sosial dampak pengalihan subsidi BBM itu ditetapkan pemerintah sebesar Rp24,17 triliun.

 

antara