Hari Ini dalam Sejarah kami awali dengan peristiwa 8 Oktober 1912, Perang Balkan I dimulai.
Perang Balkan I adalah suatu rangkaian pertempuran yang berlangsung antara 8 Oktober 1912 sampai 18 Mei 1913 antara Liga Balkan (Serbia, Montenegro, Yunani, dan Bulgaria) melawan Kekaisaran Ottoman Turki. Perang ini merupakan bagian pertama dari Perang Balkan di Semenanjung Balkan dan bertujuan merebut Makedonia yang dikuasai oleh Turki. Perang berakhir dengan kemenangan di pihak Liga Balkan dan ditandatanganinya Perjanjian London. Setelah berakhirnya perang, terjadi perselisihan mengenai batas wilayah kekuasaan antara anggota liga, yang menyebabkan pecahnya Perang Balkan II.
Beralih ke peristiwa 8 Oktober 1929, Stasiun Jakarta Kota diresmikan.
Stasiun Jakarta Kota yang dikenal juga dengan sebutan Beos atau Batavia Zuid, awalnya dibangun sekitar tahun 1887, kemudian ditutup pada tahun 1926 untuk direnovasi menjadi bangunan yang kini ada. Sekitar 200 m dari stasiun yang ditutup ini dibangunlah Stasiun Jakarta Kota yang sekarang. Pembangunannya selesai pada 19 Agustus 1929 dan secara resmi digunakan pada 8 Oktober 1929. Acara peresmiannya dilakukan secara besar-besaran dengan penanaman kepala kerbau oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda A.C.D. de Graeff yang berkuasa pada 1926 hingga 1931.
Kami akhiri Hari Ini dalam Sejarah dengan peristiwa 8 Oktober 2009, meteor jatuh di Bone, provinsi Sulawesi Selatan.
Peristiwa ledakan meteor Bone adalah kejadian alam yang terjadi tanggal 8 Oktober 2009 menjelang pukul 11.30 WITA berupa masuknya sebuah pecahan asteroid ke dalam atmosfer bumi dan meledak di angkasa. Ledakan ini menimbulkan kecemasan pada warga sekitarnya. Kejadian ini menelan satu korban jiwa tidak langsung akibat gangguan jantung karena terkejut. Pada tanggal 23 Oktober 2009 NASA mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa ledakan itu terdeteksi oleh analisis infrasonik dari beberapa lembaga pemantau ledakan nuklir ilegal. Kekuatan ledakan diperkirakan mendekati 50 kiloton TNT atau sekitar tiga kali kekuatan bom atom Hiroshima. Sekian hari ini dalam sejarah.
VOI KOMENTAR Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja resmi disahkan menjadi Undang-Undang pada Senin (5/10) sore, setelah melalui 7 bulan lebih pembahasan RUU antara DPR dengan Pemerintah. Undang-Undang Cipta Kerja yang juga sering disebut Omnibus Law akan memberikan perubahan signifikan terhadap sektor penyiaran dan telekomunikasi, termasuk migrasi siaran televisi dari analog ke digital.
Migrasi televisi analog ke digital sebenarnya sudah dicanangkan sejak 2009. Tetapi tidak kunjung terwujud karena tidak adanya payung hukum yang mengatur pelaksanaannya. Akibatnya, Indonesia jauh tertinggal dalam proses digitalisasi televisi sistem terestrial. Beberapa Negara Eropa sejak World Radiocommunication Conferences di tahun 2007 sudah selesai dengan proses digitalisasi televisi lebih dari satu dekade lalu. Sedangkan, negara-negara di Asia seperti Jepang telah menyelesaikan proses digitalisasinya di tahun 2011 dan Korea Selatan di tahun 2012. Thailand dan Vietnam pun sudah memulai penyelesaian digitalisasi televisi yang dikenal sebagai Analog Switch-Off atau ASO secara bertahap di tahun 2020 ini. Malaysia dan Singapura sudah selesai dengan ASO secara nasional di tahun 2019.
Percepatan digitalisasi televisi merupakan agenda besar pembangunan Indonesia yang harus segera diwujudkan. Ada beberapa alasan mengapa percepatan digitalisasi televisi penting untuk dilakukan segera. Pertama, dari sisi kepentingan publik, proses digitalisasi televisi harus segera dilakukan untuk menghasilkan kualitas penyiaran yang lebih efisien dan optimal. Selama ini, masyarakat merasa tertinggal akibat kualitas penayangan yang tidak sesuai dengan perangkat teknologi mutakhir. Merujuk pada data dari Nielsen, 69% masyarakat Indonesia masih menonton televisi lewat sistem terestrial (free-to-air) dengan teknologi analog. Ini adalah sebuah ironi, di mana masyarakat sudah memiliki perangkat televisi pintar (Smart TV ) namun belum dapat memanfaatkan siaran digital. Kedua, dari sisi nilai tambah dalam penataan frekuensi, dengan percepatan digitalisasi, frekuensi dapat ditata ulang dan dimanfaatkan untuk penyediaan layanan lain, terutama untuk layanan publik dan layanan internet cepat. Beberapa negara telah memanfaatkan hasil efisiensi spektrum frekuensi yang dihasilkan dari digitalisasi penyiaran televisi untuk meningkatkan akses internet kecepatan tinggi.
Diharapkan, para pengusaha dan investor di sektor industri penyiaran perlu segera membangun sinergi untuk mendukung suksesnya migrasi penyiaran televisi analog ke digital.
29 September lalu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) meluncurkan kapal pintar nirawak atau Intelligent Boat (I-Boat) di PT Galangan Kapal Madura, Bangkalan, Jawa Timur. Kapal ini didesain untuk mampu menghadapi aneka cuaca saat dikirim ke lokasi dengan koordinat tertentu semisal untuk kepentingan evakuasi korban kecelakaan pelayaran. Rektor ITS Surabaya, Mochamad Ashari, menerangkan bahwa I-Boat dibuat oleh tim dosen dan mahasiswa yang seluruhnya berjumlah 41 orang. Diresmikan dalam rangkaian Lustrum XII ITS, kapal itu disebutnya melengkapi produk-produk sebelumnya seperti Robot Raisa dan mobil pintar (I-Car).
Mochamad Ashari menjelaskan, dengan dikendalikan teknologi cerdas, I-Boat dirancang dapat diperintah untuk menuju lokasi koordinat tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Tujuannya, menghilangkan risiko keselamatan awak saat mengirim kapal itu menembus berbagai cuaca dan menunggang gelombang tinggi. Jika terdapat koneksi internet di wilayah operasionalnya, pengguna dapat mengendalikan melalui aplikasi user interface. Baik yang bersifat web-based maupun yang beroperasi melalui gadget android.
Dalam pengembangan penelitian tahap berikutnya, I-Boat akan memiliki fitur berupa pemanggilan dan penetapan koordinat tujuan untuk areal laut yang lebih luas. Saat ini, kemampuan I-Boat sudah bisa menempuh hingga lebih dari 10 kilometer dengan dikoordinir oleh operator menggunakan aplikasi tertentu. I-Boat bisa dijalankan sendiri dan akan kembali dengan otomatis. Jadi operator menjalankan melalui aplikasi tertentu seperti aplikasi ojek online, namun I-Boat bisa kembali ke tempat semula. Dengan dilengkapi kamera yang beresolusi tinggi, I-Boat mampu memilih obyek mana yang harus diangkut terlebih dahulu saat evakuasi korban kecelakaan di laut. Dalam simulasi yang sudah dilakukan, I-Boat bisa memilih mana yang harus diselamatkan lebih dulu di antara orang dan boks. I-Boat juga bisa memilih titik aman saat menemukan korban tenggelam.
Berbatasan langsung di sebelah barat dengan Samudera Hindia, Bengkulu dianugerahi deretan pantai-pantai cantik. Sebut saja salah satunya Pantai Padang Betuah. Lokasi ini tidak jauh dari pusat kota, hanya sekira 44 menit berkendara atau sejauh 29 kilometer dari Kota Bengkulu. Lokasi persisnya berada di Desa Padang Betuah Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu. Untuk masuk ke Pantai Padang Betuah, anda cukup membayar Rp10.000 per kendaraan roda empat dan Rp 5.000 per satu motor. Jika ingin berkunjung taati protokol kesehatan.
Pantai Padang Betuah memiliki keunikan tersendiri, dimana di lokasi pantai ini juga terdapat danau di pinggir pantai, yang dikenal dengan nama Danau Gedang. Berkunjung ke sini, tentu anda akan mendapatkan dua keindahan alam sekaligus. Bagi anda yang hobi memancing, pantai ini merupakan lokasi yang tepat untuk anda kunjungi. Disini ada beberapa lokasi yang pas untuk memancing. Bagi anda yang suka fotografi, Pantai Padang Betuah juga menawarkan beragam spot instagenik.
Pantai Padang Betuah dikelilingi tebing. Anda juga bisa melihat panorama keindahan pantai ini dari atas tebing. Sebagai salah satu tujuan wisata unggulan Kabupaten Bengkulu Tengah, Pantai Padang Betuah sudah dilengkapi berbagai fasilitas seperti, mushala, kamar mandi, pondok-pondok untuk tempat beristirahat dan warung-warung kuliner.