Suprapto

Suprapto

19
August


VOI PESONA INDONESIAN Pantai Tanjung Layar adalah objek wisata di kawasan Desa Wisata Sawarna, Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Nama pantai ini diambil dari gambaran dua buah batu karang raksasa yang berbentuk seperti layar kapal yang terkembang. Di sisi timur pantai ini terdapat gugusan karang yang berbentuk seperti jejak kaki sebelah kiri berukuran dua kali satu meter yang dinamai Jejak Kaki Kabayan. Kabarnya, jejak kaki lainnya ada di daerah Jampang
, Sukabumi. Saat ini, Pantai Tanjung Layar dan pantai lainnya di kawasan Desa Wisata Sawarna dikelola oleh BUMdes Sawarna. Di masa Hindia Belanda, tanjung ini dikenal dengan nama Java’s Eerste Punt atau “ujung pertama Pulau Jawa. Sejarah tentang Pantai Tanjung Layar juga terdapat dalam babad sunda dan legenda (dongeng) pesisir selatan.

:
Menurut dongeng dan cerita para terdahulu, dua buah karang raksasa di kawasan Tanjung Layar adalah jelmaan dari dua buah kekuatan yang akan dijadikan layar kapal Sangkuriang untuk berlayar mengarungi Samudera Selatan ketika akan melangsungkan pernikahan dengan Ibunya, Dayang Sumbi, tetapi Sang Hyang Widi tidak mengizinkan kehendak Sangkuriang, maka diamuklah semua peralatan kapal termasuk layarnya, konon kapal tersebut ditendang ke sebelah utara menjadi Gunung Tangkuban Perahu, sedangkan layar-layar yang besar dilempar ke bagian selatan pulau Jawa menjadi karang yang kokoh dan tegar di pantai selatan Provinsi Banten. Meskipun sebenarnya karang kembar berbentuk kerucut ini terjadi karena perubahan alam ratusan tahun lalu.
Untuk mencapai Tanjung Layar ada beberapa rute yang dapat dicoba yaitu dari arah Timur, Barat. Apabila anda melakukan perjalanan dari Timur,  anda bisa melalui jalur dari kota Jakarta menuju jalur arah kota Sukabumi, Namun sebelum memasuki kota Sukabumi tepatnya di daerah Cibadak lalu berbelok ke kanan ke arah Cikidang menuju arah Pelabuhan Ratu. Rute dari Barat dimulai dari Jakarta untuk kemudian menuju arah Pandeglang. Dari Pandeglang ini selanjutnya anda langsung lanjut ke Saketi hingga sampai di Malingping. Dari kota itu, kemudian ke kecamatan Bayah dan segera ke Sawarna. Alternatif lainnya, anda bisa memilih arah dari kota Bogor kemudian menuju daerah Rangkasbitung ke arah Gunung Kencana. Kemudian ikutilah penunjuk jalan ke desa Sawarna. Sepanjang perjalanan menuju Pantai Layar anda akan disuguhkan pemandangan bukit dan gunung dan Pantai.


Di samping pantai, daerah pantai Layar juga dikenal sebagai "daerah seribu gua". Karena sekitar pantai ini memang memiliki ribuan gua yang terbentuk dari batuan kapur di pegunungan yang membentang dari Pelabuhanratu sampai Bayah dan Malingping. Di sekeliling kolam laut alam ini terdapat berbagai jenis hewan laut yang biasa menghuni karang. Juga terdapat ganggang hijau di sebagian kawasan ini. Meskipun pantai ini tidak dapat digunakan untuk berenang atau berselancar namun pantai Tanjung Layar merupakan sebuah "surga dunia" bagi para pecinta fotografi. Banyak tempat di Pantai Tanjung Layar yang cocok dijadikan objek fotografi. Untuk fotografer profesional akan lebih mudah menemukan objek eksotis di kawasan wisata ini. Bahkan oleh sebagian wisatawan, Tanjung Layar disebut sebagai surga tersembunyi di wilayah Pantai Selatan Pulau Jawa.

19
August

WARNA WARNI Usai sejumlah inovasi untuk membantu penanganan Covid-19, kini Institut Teknologi Sepuluh Nopember-ITS meluncurkan karya teranyarnya berupa mobil listrik pintar yang diberi nama Intelligent Car (i-Car). Mobil kebanggaan ITS ini  diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia ke-75, Senin (17/8), di Taman Alumni ITS. Peluncuran oleh Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng ini juga disaksikan oleh Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro secara virtual dan Wali Kota Surabaya Dr (HC) Ir Tri Rismaharini yang langsung hadir di lokasi acara.

Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS Bambang Pramujati PhD menjelaskan, i-Car merupakan prototype mobil listrik otonom, yaitu mobil listrik yang dapat berjalan sendiri tanpa pengemudi dengan bantuan kombinasi teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan Internet of Things (IoT). Hal ini memungkinkan mobil pintar tersebut membantu pengemudi mengenali potensi bahaya, mencegah tabrakan, dan mengurangi risiko kecelakaan, serta mampu mengoptimalkan tenaga dari penggerak motor listrik. Dijelaskannya, i-Car saat ini memang berbasis mobil golf karena bentuknya yang relatif sederhana, sehingga dapat dimodifikasi dengan mudah

i-Car dilengkapi dengan berbagai sensor mulai dari pemanfaatan GPS (Global Positioning System) dengan ketelitian tinggi serta sensor LiDAR atau Light RADAR. Kedua sensor tersebut kemudian digabungkan dengan kamera beresolusi tinggi untuk digunakan dalam pengumpulan data sebagai bagian dari big data analysis yang selanjutnya diproses oleh komputer berspesifikasi tinggi yang tertanam di dalam mobil. Dengan sensor-sensor tersebut, mobil pintar i-Car dapat berfungsi secara otonom. Mobil ini dirancang berhenti di halte hingga dipanggil untuk menuju halte tertentu. Di masa mendatang, pemanggilan dan tujuan bisa dilakukan tidak hanya dari halte ke halte, tetapi bisa dari seluruh area yang dapat dijangkau oleh mobil pintar i-Car. Nantinya mobil ini akan dijadikan mobil komuter di dalam area kampus. Mahasiswa dapat pergi dari satu halte ke halte yang lainnya menggunakan mobil ini yang dipanggil dari aplikasi i-Car. (voi)

18
August

VOI WARNA WARNI Setiap sektor dan industri merasakan dampak dari pandemi Covid-19, termasuk industri mode. Karenanya diperlukan kreatifitas dan dukungan semua pihak agar industri mode tanah air tetap terus bertahan. Untuk itu digelar perhelatan Nusantara Fashion Festival (NUFF 2020), yang berlangsung selama bulan Agustus ini. Ini merupakan perhelatan mode virtual terbesar di Indonesia. Nusantara Fashion Festival - NUFF 2020 bertujuan untuk memperlihatkan talenta dan karya pegiat mode serta kualitas produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia. Selain itu NUFF juga menjadi bukti bahwa ekosistem digital dapat menjadi media untuk berkolaborasi dan mempresentasikan karya mode. NUFF 2020 juga akan mempersembahkan inovasi digital terbaru.

berkolaborasi dengan lebih dari 300 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta pegiat industri mode seperti desainer tanah air dan label lokal, NUFF akan menjadi panggung untuk merek-merek lokal.  Diharapkan, keterlibatan UMKM dalam kegiatan ini apat menjadi sarana promosi sekaligus membantu penjualan produk lokal buatan Indonesia. CEO Samara Media & Entertainment sebagai penyelenggara gelaran ini, Ben Soebiakto mengatakan, NUFF 2020 akan menghadirkan konsep ekosistem online yang terintegrasi, mulai dari live streaming sampai e-commerce, yang dapat dimanfaatkan sebagai platform bagi UMKM serta pelaku industri mode untuk bertemu, berkolaborasi, dan bertumbuh bersama. Setiap desaner akan tampil di panggung virtual dengan tema berbeda. Beberapa desainer ternama yang terlibat antara lain Sebastian Gunawan, Didi Budiardjo, Ghea Panggabean, Eddy Betty, dan masih banyak lagi.

Virtual Fashion Show dan Virtual Gala Show pada 16 dan 17 Agustus 2020 akan mempresentasikan karya dari 75 desainer dan label mode dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun/ HUT Republik Indonesia ke-75. Selain itu, ada juga Fashion Talks yang menghadirkan lebih dari 50 pembicara. NUFF 2020 juga akan menggelar pengumpulan dana Charity Auction sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku industri mode yang terkena dampak dari pandemi. Program ini akan melelang produk mode hasil kolaborasi spesial antara seniman dan label lokal. Seluruh rangkaian NUFF 2020 ini dapat disaksikan secara live stream di nusantarafashionfestival.com.(VOI)

 

 

18
August

VOI PESONA INDONESIA Memperingati hari Kemerdekaan 17 Agustus, setiap tahunnya pemerintah menggelar upacara kenegaraan di lapangan Istana Merdeka di kawasan kompleks Istana Jakarta. Tahun ini upacara kenegaraan tetap berlangsung, meski dalam kondisi terbatas, karena pandemic Covid-19. Sejatinya, di kompleks istana tersebut, selain istana Merdeka, terdapat satu istana lagi. Namanya Istana Negara. Istana Negara kini digunakan sebagai tempat penyelenggaraan acara-acara yang bersifat kenegaraan, antara lain pelantikan pejabat-pejabat tinggi negara, rapat kerja nasional, kongres bersifat nasional dan internasional, dan jamuan kenegaraan. Istana Negara terletak di Jalan Rijswijk (sekarang Jalan Veteran) No. 17, Jakarta Pusat. Gedungnya berhadapan dengan Kali Ciliwung, diapit oleh gedung Bina Graha dan Sekretariat Negara. Istana ini letaknya bertolak belakang dengan Istana Merdeka, sehingga sering kali dijuluki sebagai "Istana Kembar". Bangunannya berwarna putih. Arsitektur bangunannya mengambil gaya Eropa dan bersumber dari seni arsitektur Yunani. Ia tidak mempunyai serambi yang luas dan terbuka seperti banyak rumah kediaman atau Indisch Woonhuis di Jakarta. Pintunya ada lima dan cukup lebar. Di tengah-tengah gedung terdapat ruang makan dengan gaya klasisme dengan pilar-pilar di sepanjang kedua sisi ruangan. Terdapat dua paviliun di kiri dan kanan yang menghadap ke gedung induk. Paviliun ini semula digunakan sebagai tempat tinggal staf dan ajudan Gubernur Jenderal Belanda dan kini kantor bagi staf rumah tangga kepresidenan.

Istana Negara dibangun pada tahun 1796 sebagai rumah peristirahatan luar kota. Pada mulanya milik van Isseldijk, seorang pejabat Raad van Indie kemudian kepemilikan berpindah pada JA. van Braam. Saat Indonesia berada di bawah kekuasaan Inggris itulah Gedung Istana Negara dibangun menjadi sebuah istana yang megah dengan gaya arsitektur Neoklasik dan dijadikan tempat terhormat. Di Istana inilah, Letnan Jenderal Raffles sejak tahun 1811 hingga 1816 tinggal bersama orang-orang penting lainnya. Tahun 1821 Istana ini dibeli oleh pemerintah kolonial Belanda untuk dijadikan tempat kediaman gubernur jenderal, jika sedang berada di Batavia, karena kediaman resmi Gubernur Jendral Belanda di Istana Bogor, Jawa Barat. Karena gedung Istana Negara dirasa sudah terlalu sempit, maka pada abad ke-19 ditambahkan istana baru pada wilayah yang sama, khususnya untuk berbagai upacara resmi yang dihadiri banyak orang. Istana tambahan ini menghadap ke Lapangan Merdeka dan kemudian lebih dikenal dengan nama Istana Merdeka.

Istana Negara dimanfaatkan sebagai tempat tinggal, sekaligus kantor oleh Gubernur Jenderal Baron van Der Cappellen. Selain itu Istana ini juga sering dipergunakan untuk tempat menginap para pegawai tinggi pemerintah Hindia Belanda setelah mengikuti sidang Dewan Hindia Belanda (Raad van Indie) setiap kali diadakan di Batavia. Hingga masa Gubernur Jenderal Du Bus de Ghisignies tahun 1826 hingga 1830  Istana Negara masih berfungsi sebagai tempat tinggal, kantor, dan tempat sidang. Pada tahun 1942, Gubernur Jenderal Tjarda Van Starkenborch menandatangani perjanjian menyerahkan pemerintahan Hindia Belanda kepada bala tentara Jepang di Istana ini. Sejak itu, istana dihuni oleh panglima Angkatan Perang Jepang yang menguasai wilayah Jawa dan Madura. Istana ini pernah menjadi tempat tinggal Siko Shikikan atau panglima Tentara Jepang yang berkuasa atas wilayah Indonesia, yaitu Hitosji Imamura (1942-1943), Kumakichi Harada (1943-1945), dan Jenderal Yamaguchi. Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Presiden Soekarno juga tinggal di Istana Negara sampai pengakuan kedaulatan 27 Desember 1949. Istana ini pula, pernah menjadi saksi bisu penandatanganan perjanjian Linggarjati. Kemudian juga menjadi tempat penandatanganan naskah perundingan antara Indonesia-Belanda pasca Konferensi Meja Bundar.(VOI)