Suprapto

Suprapto

28
July

14 Juli lalu, Pemerintah Kota (pemkot) Madiun, Jawa Timur meluncurkan bus wisata Madiun Bus on Tour (Mabour) di halaman Balai Kota Madiun. Meski sudah diluncurkan, pemkot belum akan membuka pelayanan bus wisata tersebut. Walikota Madiun, Maidi menuturkan, untuk pelayanan bus wisata ini masih akan melihat perkembangan situasi pandemi Covid-19 di Kota Madiun. Namun, ketika nanti pelayanan dibuka, maka akan tetap mengacu pada protokol kesehatan. Untuk setiap bus hanya mengangkut 50% dari total kapasitas penumpang dan akan disiapkan masker, dan hand sanitizer. Bus ini siap mengantarkan masyarakat ke beberapa destinasi mulai dari wisata kuliner, bangunan bersejarah, hingga kecantikan tata ruang kota pendekar secara gratis.

Bus Mabour memiliki keunikan bentuk yang tak  biasa. Bentuk bus ini didesain memiliki bentuk balok yang klasik dengan warna merahnya yang mencolok. Dinas Perhubungan Kota Madiun menciptakan armada ini dengan tampilan yang menarik agar tak terlihat seperti bus biasa yang beroperasi di jalan raya. Interior dalam bus juga dibuat sedemikian rupa agar membuat nyaman penumpangnya ketika berkeliling Kota Madiun. Interior dalam bus dibuat tidak menyerupai bus biasanya. Mabour dirancang dengan beragam fasilitas menarik bagi penumpangnya, seperti karaoke, pendingin udara, hingga menggunakan pintu hidrolik. Kepala Dinas Perhubungan Kota Madiun Ansor Rasidi mengatakan, untuk menjalankan armada Mabour ini telah tersedia sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni sebagai supir dan pramugari bus. Pramugari  bertugas menceritakan tempat-tempat wisata yang dilalui rute bus baik menggunakan Bahasa Indonesia maupun Inggris

Bus Mabour tidak beroperasi setiap hari, melainkan setiap Sabtu dan Minggu mulai pukul 09.00 sampai pukul 16.00 WIB.  Mabour memiliki tiga armada yaitu dua medium bus berkapasitas 30 orang dan satu armada jenis mikro bus berkapasitas 18 orang. Tiga armada ini memiliki rute yang berbeda, namun saling berhubungan. Medium bus akan akan mengantarkan wisatawan ke beberapa titik destinasi seperti Tugu Pendekar Proliman, Busbow, Dumilah Park, hingga kawasan destinasi Jalan Pahlawan. Sementara itu, mikro bus akan mengantarkan wisatawan ke lokasi yang sulit dilalui medium bus seperti Masjid Kuno Kuncen atau Masjid Kuno Taman. Satu harinya, setiap armada akan mengelilingi rute sebanyak lima kali putaran, di mana jarak tempuh sekali putaran bus sekitar 21,6 kilometer dengan memakan waktu 90 menit. Untuk mikro bus, jarak tempuhnya mencapai 18,2 kilometer dengan waktu tempuh 80 menit. Wisatawan bisa menunggu bus datang sekitar 45 menit. Pemberangkatan bus Mabour ini berada di depan Balai Kota Madiun. Tak hanya ongkosnya yang gratis, wisatawan yang naik Mabour juga akan mendapatkan minuman gratis. (VOI0

 

 

28
July

17 Juli lalu, Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu atau TNLL kembali membuka destinasi wisata Danau Tambing. Objek wisata alam yang terletak di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, ini sudah tutup selama tiga bulan karena pandemi Covid-19. Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, Jusman mengatakan wisata Danau Tambing dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 dan membatasi jumlah pegunjung. Para wisatawan Danau Tambing wajib mengisi data diri, seperti nama, alamat, nomor telepon, dan membeli karcis masuk. 

Danau Tambing berada di ketinggian sekitar 1.700 meter dari permukaan laut. Suasana di sana masih asri dan segar. Danau ini menjadi “surga” burung. Terdapat sekitar 260 jenis burung dan 30 persen diantaranya adalah endemik Danau Tambing. Artinya 30 persen jenis burung yang ada di sekitar Danau Tambing hanya ada dan berkembangbiak di alam setempat. Keunikan yang ada lainnya adalah adanya tanaman anggrek dan tumbuhnya pohon Leda, salah satu pohon endemik yang hanya ada di Sulawesi Tengah.

Dari kota Palu, ibukota provinsi Sulawesi Tengah, Danau Tambing dapat diakses sekitar 3 jam melintasi jalan trans Palu-Napu. Sampai di pelataran parkir kendaraan Danau Tambing, anda diwajibkan melapor kepada petugas penjaga Taman Nasional Lore Lindu. Dari pos penjagaan keberadaan Danau Tambing belum terlihat, namun setelah berjalan beberapa puluh meter ke dalam taman hutan, barulah tampak sebuah danau indah yang diselimuti kabut. Anda akan disambut udara dingin dan kicauan burung-burung. Anda bisa menikmati keindahan alamnya dengan mengelilingi danau yang luasnya tak sampai 1 hektar ini. Bagi anda yang hobi memancing, anda bisa memancing di danau ini. Berwisata ke Danau Tambing sebaiknya di pagi hari saat burung-burung keluar dari sarangnya. (voi)



27
July

Tim mahasiswa pascasarjana ITB menggorekan prestasi di tingkat dunia dalam ajang Imperial Barrel Award (IBA) Competition dan mendapatkan penghargaan di kategori Teamwork Excellent atau setara dengan Juara Harapan. Imperial Barrel Award (IBA) ini sendiri merupakan ajang kompetisi tingkat dunia yang diadakan oleh American Association of Petroleum Geologist (AAPG) tiap tahunnya. Dalam kompetisi ini, setiap peserta akan diberikan sebuah kasus dan data tentang industri minyak dan gas bumi. Kasus ini akan dianalisis berdasarkan aspek geologi dan geofisika.

Kelima mahasiswa pascasarjana ITB yang didampingi oleh Prof.Ir. Benyamin Sapiie Ph.D. ini telah berhasil melewati beberapa babak perlombaan dari babak penyisihan pada 17 Desember 2019 - 23 Januari 2020 hingga babak semi final pada tanggal 26 Maret 2020, pada akhirnya tim dari ITB ini berhasil dinobatkan sebagai pemenang di tingkat Asia Pasifik dan menjadi perwakilan dari Asia Pasifik di tingkat dunia dalam babak final pada tanggal 6 Juni 2020. Pada awalnya, babak final akan diadakan di Houston, USA. Namun, dikarenakan adanya social-distancing akibat COVID-19, acara final telah berlangsung secara virtual

Tim ITB harus bersaing dengan peserta yang berasal dari seluruh dunia. Mereka dinilai pleh juri yang merupakan ahli dan petinggi di perusahaan-perusahaan besar seperti Saudi Aramco, Chevron, Schlumberger, dan Shell. juri mengevaluasi hasil interpretasi geologi yang tim lakukan dan menetapkan tim ITB sebagai juara harapan mengalahkan peserta lain dari berbagai kawasan dunia.

 

 

27
July

Taman Wisata Kambang Iwak merupakan  taman kota yang asri dengan danau ditengahnya yang kini semakin ramai, dan tiap hari dikunjungi oleh warga Palembang maupun wisatawan.

Kawasan yang terletak di Jalan Tasik, Palembang, ini menjadi salah satu objek wisata favorit untuk menikmati suasana hijau dan beberapa bangunan peninggalan Belanda. Kambang Iwak pun kini menjadi salah satu fasilitas publik bagi warga Palembang untuk berkumpul, karena ia dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung.

letak taman ini, tidak jauh dari pusat kota Palembang membuat Kambang Iwak mudah dijangkau, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Tak ada tiket untuk masuk ke kawasan ini. Memasuki Kambang Iwak anda akan disambut dengan rimbunan pepohonan hijau. Di tengah-tengah taman terdapat danau yang bersih dilengkapi air mancur yang hidup setiap jam sepanjang hari.

Selain itu juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang bisa membuat wisatawan betah berlama-lama bercengkrama di sana. Ada trek jogging bagi anda yang ingin berolahraga, kemudian tempat duduk yang banyak terdapat dipinggiran danau taman tersebut. Di area taman itu juga banyak terdapat warung atau kedai makan yang menyajikan berbagai menu.

waktu yang tepat untuk mengunjungi Kambang Iwak adalah pagi dan sore hari, karena saat itu udara cukup sejuk dan nyaman untuk menikmati taman ini.

Karena letaknya yang strategis, taman ini menjadi tempat berkumpulnya para anak muda untuk melangsungkan kegiatannya, seperti bermain skateboard, menari, bermain gitar, berfoto, dan sebagainya.

Di malam hari, taman ini pun masih ramai dikunjungi oleh wisatawan karena sangat gemerlap dengan lampu-lampu hias yang mengelilingi hampir disetiap sudut tamannya.