26
November

 

VOInews, Jakarta: RRI Voice of Indonesia menggelar dialog Parlemen Menjawab dengan tema Mendongkrak Partisipasi Pemilih Luar Negeri, yang disiarkan di Jakarta, Minggu (26/11/2023). Kepala RRI Voice of Indonesia Soleman Yusuf mengatakan, Parlemen Menjawab adalah program dialog yang menjadi bagian dari program Gerakan Cerdas Memilih RRI dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat baik di dalam maupun di luar negeri tentang penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Kita pernah laksanakan di Kuching, Malaysia ketemu dengan WNI terutama disana dan juga dari PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri), dari KJRI, dan dari semua yang memiliki peran penting dalam mensukseskan Pemilu. Kemudian kita juga melaksanakan Gerakan Cerdas Memilih di Hongkong bersama dengan 100 lebih PMI (Pekerja Migran Indonesia) kita yang ada di Hongkong bahkan dari Macau mereka juga datang ke KJRI,” kata Soleman Yusuf dalam sambutannya pada pembukaan Parlemen Menjawab.

Soleman Yusuf juga menggaris bawahi potensi permasalahan yang dapat terjadi dalam pemilihan di luar negeri. Salah satunya adalah tantangan yang dihadapi PPLN di Hongkong.

“Yang kami temui saja misalnya besarnya jumlah WNI pemilih sekitar 164.000 di Hongkong itu tetapi tempat pencoblosannya TPS nya itu hanya diberikan 1 tempat yakni di KJRI Hongkong. Padahal itu tersebar ada di Macau dan sebagainya. Bayangkan 100 ribu orang datang dalam 1 atau 2 hari ke KJRI itu pemandangan yang luar biasa,” katanya.

Dirinya berharap Parlemen Menjawab dapat menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan bukan hanya untuk meningkatkan partisipasi pemilih di luar negeri namun juga mengatasi sejumlah potensi tantangan yang akan dihadapi demi kelancaran proses pemungutan suara.

Dialog Parlemen Menjawab menghadirkan narasumber Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos, Anggota Komisi XI DPR RI Eriko Sotarduga dan Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani, dan Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini.

26
November

 

VOInews, Jakarta: Indonesia berhasil meraih 4 trofi, 10 medali emas, 9 medali perak dan 10 medali perunggu pada ajang The ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-31 pada 16-25 November 2023 di Bangkok, Thailand.

 

“Kesepuluh medali emas tersebut berasal dari 3 (tiga) emas pada kompetisi perorangan, 4 (empat) emas pada kompetisi tim, dan 3 (tiga) emas pada eksebisi tim,” tulis KBRI Bangkok dalam keterangan yang diterima pada Sabtu (25/11/2023) di Jakarta.

 

Kompetisi diikuti oleh 200 petembak dari 10 negara di Asia Tenggara yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Adapun cabang yang dipertandingkan yaitu Senapan, Karaben, Senapan Otomatis, Pistol Putera dan Pistol Puteri.

 

Selain itu, pada kompetisi perorangan, hasil baik diraih pada cabang Pistol Putra yang berhasil menyapu bersih ketiga medali yang diperebutkan oleh 40 orang petembak tersebut. Pada cabang Pistol Putri juga menorehkan prestasi membanggakan dengan perolehan 1 emas dan 1 perak. Pada cabang Senapan, Indonesia menambah medali yaitu 1 emas dan 1 perunggu.

 

“Dengan hasil tersebut, Indonesia mengukuhkan diri sebagai Juara Umum dan menggeser Vietnam sebagai juara bertahan pada kompetisi tahun lalu,” tulis KBRI.

 

Sementara itu, Vietnam mengejar dengan ketat di posisi ke-2 dengan 1 trofi, 10 emas, 7 perak dan 7 perunggu. Kemudian disusul oleh Filipina di posisi ke-3 dengan 1 trofi, 10 emas, 6 perak dan 7 perunggu. Menyusul Filipina secara berurutan yaitu Myanmar, Laos, tuan rumah Thailand, Brunei, Kamboja, Malaysia, dan Singapura.

 

AARM merupakan ajang kompetisi tembak Angkatan Darat antar negara-negara ASEAN yang diselenggarakan secara tahunan. Pada AARM ke-31 ini, Indonesia menerjunkan 45 orang peserta yang merupakan prajurit TNI Angkatan Darat terbaiknya dan 2 (dua) orang pendukung dari PT. Pindad.

 

Secara keseluruhan, Indonesia telah membuktikan diri sebagai hegemoni di antara negara-negara ASEAN dengan menjadi juara umum sebanyak 14 kali dari total 31 gelaran AARM yang telah dilaksanakan sejak tahun 1991.

25
November

 

 

 

 

VOInews, Jakarta: Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah meresmikan Surau Sydney, Australia. Surau yang berdiri di Bankstown, New South Wales ini dibangun oleh Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS) Sydney dengan dukungan berbagai pihak, baik yang berada di Australia maupun di tanah air.  

"Dengan peresmian ini, pemanfaatan Surau dapat difungsikan secara baik dan maksimal oleh warga-warga minang dan diaspora Indonesia lainnya di Sydney," kata Mahyeldi saat meresmikan Surau Sydney, Jumat (24/11/2023), dikutip dari keterangan resmi KJRI Sydney.

Mahyeldi mengatakan, Surau ini sebagai simbol dari eratnya rasa persaudaraan, persatuan dan kesatuan warga minang di Sydney sekaligus menjadi jembatan antara Ranah dan Rantau. Terwujudnya Surau Sydney merupakan buah dari budaya minang yang ditanamkan dari generasi ke generasi. 

Ia menjelaskan masyarakat minang memiliki kecerdasan sosial, sehingga akan dengan mudah membaur dengan masyarakat lokal. Selain itu menurutnya perantau minang adalah etalase minangkabau dimanapun mereka berada. 

"Ini semua tidak terlepas dari buah budaya minangkabau yang diturunkan dari generasi ke generasi," katanya. 

Novri Latif, Ketua Surau Sydney mengatakan bahwa Surau Sydney, selain berfungsi sebagai rumah ibadah, juga digunakan untuk pusat budaya dan pendidikan.  

"Bagi masyarakat minang, Surau tidak saja menjadi simbol agama, tetapi juga menjadi simbol adat minang. Artinya, untuk tempat ibadah, dan pendalaman nilai-nilai agama serta menjadi semacam pusat pendidikan budaya dan adat istiadat," ungkap Novri latief.  

Ditambahkan oleh Novri, selain fungsi tersebut, Surau juga menyediakan tempat bagi generasi muda minang di Sydney, untuk memanfaatkannya sebagai tempat bertemu dan berdiskusi untuk kemaslahatan bersama. Keresahan kita akan lunturnya nilai dan adat minang pada generasi-generasi selanjutnya terjawab dengan berdirinya surau Sydney ini.

"Berdirinya Surau Sydney menjawab kegelisahan kita akan pudarnya adat dan budaya minang pada generasi kita selanjutnya," ujar Novri. 

Surau Sydney dibangun di atas lahan seluas 450 meter persegi. Sementara luas bangunannya sebesar 400 meter persegi.

Konjen RI, Sydney Vedi Kurnia Buana, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Surau Sydney tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat minang tapi juga menjadi kebanggaan kita diaspora Indonesia yang ada di Australia. Surau ini juga menjadi sarana untuk memperkokoh jati diri bangsa. 

"Iya, menjadi kebanggan kita dan (berfungsi) sangat penting untuk semakin memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan komunitas kita serta (memperkuat) jati diri bangsa" katanya. 

Selain peresmian Surau Sydney, Gubernur Sumatera Barat berada di Sydney, Australia dalam rangka keikutsertaan Pemprov Sumatera Barat dalam Pameran Indonesia bertajuk Indonesia by the Harbour di Sydney 2023. 

Gubernur juga melakukan pertemuan dengan diaspora Indonesia untuk menjajaki kerja sama dengan Universitas New South Wales di Sydney-Australia, penandatangan Letter of Intent (LOI) pengembangan bahasa dan budaya serta promosi potensi investasi dan pariwisata yang ada di Sumatera Barat.

23
November

Menlu RI Retno Marsudi dalam Press Briefing Rabu (22/11/2023) di London

 

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyambut baik pernyataan Presiden Emmanuel Macron yang menegaskan bahwa Prancis tidak menganut standar ganda dalam melihat situasi di Palestina.

 

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang turut hadir dalam pertemuan para Menlu OKI dengan Presiden Prancis tersebut mengatakan para Menlu OKI berharap agar Prancis menggunakan pengaruhnya kepada negara lain untuk tidak menerapkan standar ganda untuk kasus Palestina.

 

“Para Menlu mengharapkan agar Perancis menggunakan pengaruhnya terhadap negara lain untuk tidak terapkan double standard untuk kasus Palestina. Para Menlu OKI kembali menekankan pentingnya ceasefire dan unhindered humanitarian assistance,” kata Retno Marsudi dalam keterangan yang diterima Rabu (23/11/2023) di Jakarta.

 

Sementara itu, dalam pertemuan dengan Menlu Prancis Catherine Colonna, dibahas lebih lanjut mengenai harapan para Menlu OKI mengenai perlunya sebuah Resolusi Dewan Keamanan PBB yang lebih kuat dan komprehensif, terutama mengenai masalah bantuan kemanusiaan, dan OKI sangat mengharapkan dukungan dari Perancis.

 

Perancis menjadi negara terakhir yang dikunjungi oleh para Menlu OKI dan Sekjend Liga Arab. Sebelumnya, para Menlu OKI telah mengunjungi Republik Rakyat Tiongkok, Rusia dan Inggris untuk menggalang dukungan untuk dilakukannya gencatan senjata dan pentingnya memegang teguh hukum humaniter internasional dalam konflik Palestina-Israel.