pesona indonesia

pesona indonesia (547)

13
March

Kuningan merupakan sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Kuningan selain dikenal sebagai kota Kuda. Ternyata, Kuningan memiliki banyak tempat wisata Air Terjun (bahasa Sunda = Curug) yang eksotis dan menakjubkan. Salah satunya adalah Curug Putri Palutungan. Curug sangat cocok dikunjungi bagi Anda yang memiliki jiwa berpetualang, Curug juga bisa memberikan sensasi berlibur yang berbeda dan Menyenangkan.

Curug Putri Palutungan terletak dikawasan hutan wisata di kaki gunung Ciremai. Curug Putri juga merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Ceremai. Walaupun jalurnya terpanjang, namun kebanyakan pendaki lebih memilih lewat curug ini karena rutenya paling mudah. Jarak air terjun dari pos penjagaan Taman Nasional Gunung Ceremai tidak terlalu jauh, hanya beberapa puluh meter saja. Hutan wisata yang memiliki luas areal 50 hektar ini dikelola oleh Perum Kehutanan Kabupaten Kuningan.

Curug setinggi 20 meter ini sebenarnya memiliki banyak nama lain. Ada yang menyebutnya Curug Putri, Curug Ciputri, Curug Siputri dan Curug Putri Palutungan. Apabila diperhatikan secara seksama, bentuk curug ini menyerupai pengantin dengan gaun putihnya. Hal inilah yang membuatnya dinamakan Curug Putri.

Selain itu, masyarakat juga mempercayai legenda yang tersebar yakni Curug Putri adalah tempat pemandian para bidadari dari kahyangan. Ketika hujan gerimis dan matahari bersinar, Curug Putri akan menampilkan indahnya pelangi dari sela-sela pepohonan. Pelangi itulah yang diyakini sebagian besar masyarakat sebagai jembatan bagi para bidadari untuk turun ke bumi.

Curug Putri dipercaya memiliki khasiat, yakni menyembuhkan penyakit tulang dan mampu mendekatkan jodoh serta pekerjaan. Namun, banyak juga yang mempercayai Curug Putri bisa menyembuhkan 1001 penyakit. Intinya, banyak yang datang ke Curug Putri untuk meminta berkah. Maka tidak heran jika pengunjung membiarkan tubuhnya terkena cipratan air terjun.

Letak Curug Putri menjorok ke dalam dan dikelilingi rimbunnya pepohonan serta tebing-tebing terjal. Di sebelah kiri curug, pengunjung akan menemukan pohon beringin besar yang bisa dipakai untuk berteduh.Di depannya ada kolam untuk menampung air terjun yang tidak terlalu dalam, kurang lebih sepinggang orang dewasa. Karena cukup dangkal, maka bisa digunakan untuk berendam dan berenang. Apalagi airnya sangat jernih, jadi pengunjung tidak perlu ragu untuk menyelaminya.

Jarak Curug Putri dari pusat Kota Kuningan tidak terlalu jauh, hanya 10 km dan bisa ditempuh kurang lebih 30 menit perjalanan. Akses menuju lokasi tidak sulit dijangkau, karena jalanannya sudah beraspal. Walaupun tidak terlalu lebar dan berkelok-kelok, tapi cukup memadai untuk dilalui segala jenis kendaraan. Jalan menuju Curug Putri sejalur dengan Goa Maria yang terletak di Totombok, Cisantana. Jarak lokasi dari Goa Maria hanya beberapa kilometer saja.

Fasilitas umum di Curug Putri sudah cukup lengkap, ada toilet umum, tempat ibadah, tempat parkir, warung makan dan pusat informasi. Fasilitas pelengkap lainnya adalah sarana olahraga, area camping ground serta outbond. Curug Putri memang memiliki pesona tersendiri. Legenda tentang adanya bidadari dan khasiat air terjun yang dapat mendekatkan jodoh membuat siapapun penasaran ingin mengunjunginya.//

12
March

Nusa Tenggara Barat memiliki dua pulau utama, yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Saat ini terdapat 3 suku utama yang merupakan penduduk asli Nusa Tenggara Barat, yaitu, Suku Sasak yang berasal dari Pulau Lombok, dan Suku Mbojo dan Sumbawa yang berasal dari Pulau Sumbawa. Masing-masing suku ini, memiliki senjata tradisional khas yang memiliki nilai budaya maupun nilai sejarah. Salah satu senjata tradisional itu adalah Tulup, milik Suku Sasak.

Tulup adalah salah satu senjata tradisional Suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara barat, yang mereka gunakan untuk berburu. Senjata ini terbuat dari kayu Meranti yang dilubangi. Sedangkan pelurunya disebut Ancar, terbuat dari pelepah pohon Enau yang berbentuk seperti mata panah. Biasanya mata Ancar diolesi racun dari getah pohon Tatar. Getah ini sangat ampuh untuk membunuh binatang buruan. Tulup milik suku Sasak memiliki tiga komponen penting yang harus dibawa saat berburu, yaitu gagang Tulup, Ancar, dan Terontong atau tempat menyimpan Ancar.

menurut sejarah, Tulup sudah dikenal lama dalam kebudayaan suku-suku yang tinggal di daerah pedalaman Indonesia seperti, Kalimantan, Sumatera, Papua, dan Nusa Tenggara. Biasanya mereka menggunakan Tulup untuk berburu binatang seperti babi, kera, macan atau gajah.

Masyarakat suku Sasak menggunakan Tulup untuk berburu babi dan kera yang banyak ditemukan di hutan Lombok. Bagi para pemburu suku Sasak, Tulup dianggap sebagai benda yang sakral. Menurut mereka, berburu merupakan matapencaharian mereka, dan Tulup adalah alat yang membantu mencari nafkah, karena itu perlu dihargai dan dihormati.

hingga saat ini, kelompok orang-orang yang tinggal di dekat hutan rimba, masih menggunakan Tulup untuk berburu. Hutan Lombok yang lebat serta banyak babi dan kera berkeliaran membuat kegiatan berburu ini masih diminati oleh sebagian masyarakatnya. Namun, sejak pemerintah provinsi bekerja-sama dengan Departemen Kehutanan melarang perburuan kera karena termasuk hewan yang dilindungi, jumlah pemburu tradisional semakin berkurang.// Ihsan

11
March

 

Kabupaten Pacitan di Jawa Timur tidak hanya terkenal sebagai tempat kelahiran presiden Indonesia yang ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono tetapi tempat ini juga mempunyai sebutan kota seribu gong. Tidak itu saja, kabupaten Pacitan juga mempunyai banyak pantai-pantai yang cantik. Salah satu pantai yang tidak boleh dilewatkan adalah Pantai Srau yang terletak di Dusun Srau, Desa Candi, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur.

hampir semua pantai yang ada di Pacitan memiliki pasir putih dengan ombak yang cukup besar. Termasuk di Pantai Srau. Deburan ombak yang ada di pantai Srau membuat pantai ini sangat cocok untuk surfing. Selain ombak besar dan pasir putih lembut yang menggoda, daya tarik lain dari pantai Srau adalah tebing-tebingnya yang menjulang tinggi dan menjorok ke arah laut. Tebing-tebing tinggi yang mengitarinya ini, benar-benar mampu menyempurnakan keindahan Pantai Srau. Keindahan lain dari pantai ini juga akan terlihat jika air laut sedang surut. Pada saat itu anda dapat menuju ke arah batu karang yang terlihat karena air laut surut, dan di sinilah anda dapat mencari spot terbaik untuk mengabadikan saat yang indah di pantai ini .

Pantai Srau berjarak sekitar 25 Km dari kota Pacitan. Butuh waktu kurang lebih 1,5 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor untuk bisa sampai ke lokasi pantai Srau. Jika anda menggunakan transportasi darat selain kendaraan bermotor, dari arah Yogyakarta dan Solo anda bisa menuju Pacitan dengan menggunakan kereta api dan berhenti di stasiun Tugu.

Sedangkan jika anda menggunakan transportasi udara, anda dapat mendarat di bandara Yogyakarta dan melanjutkan perjalananan dengan menyewa kendaraan menuju Pacitan. Setiba di Pantai Srau anda cukup membayar Rp. 5000 perorang untuk dapat masuk ke area wisata Pantai Srau ini.

Lokasinya yang cukup tersembunyi membuat pantai Srau tidak terlalu ramai dikunjungi Karena di sekitar pantai ini tidak ada penginapan resmi, selain bisa tidur dengan menumpang di rumah-rumah penduduk yang ada di sekitar pantai, anda juga bisa mendirikan tenda di pantai Srau ini Karena pantai Srau ini juga cocok untuk berkemah.

Pantai Srau memiliki tiga lokasi yang membuat hati para pengunjung   akan terpesona melihat keindahannya. Tiga lokasi tersebut meliputi: lokasi pertama terletak di timur pantai, di sini terdapat pos penjagaan, di lokasi yang pertama anda akan melihat beberapa batu karang yang membentuk bukit di bibir pantai, ada juga batu karang yang berbentuk seperti terowongan, dan ini menjadi keunikan tersendiri di pantai Srau. Anda dapat melihat pemandangan matahari terbit yang cantik sekali. Lokasi ke dua, berupa tempat duduk-duduk santai yang terbuat dari beton serta merupakan lokasi favorit pengunjung. Pengunjung bisa bersantai sambil melihat keindahan pantai Srau. Di tempat ini biasanya banyak pengunjung melakukan aktifitas surfing atau selancar. Sedangkan di lokasi ke tiga terdapat anjungan kecil yang disediakan oleh pengelola untuk melihat keindahan sunset di Pantai Srau. Dari lokasi ke tiga ini, anda juga bisa melihat batu karang yang menonjol yang bentuknya mirip dengan ikan hiu.

09
March

 

 

 

Hari ini kami ajak anda berwisata ke Demak. Demak, sebuah kabupaten yang terletak di pesisir utara provinsi Jawa Tengah. Berbicara mengenai pariwisatanya, Kabupaten ini dikenal sebagai destinasi wisata religi. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Demak untuk ziarah ke makam Sunan Kali Jaga, Raden Fatah atau bahkan mengunjungi Masjid Agung Demak. Selain wisata religi, Demak sebenarnya punya beragam destinasi wisata alam yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Ekowisata Rumah Edukasi Silvofishery (Reduksi). Selain bisa menikmati keindahan alamnya, disini anda akan mendapatkan edukasi tentang pohon Mangrove.

Ekowisata Rumah Edukasi Silvofishery (Reduksi), berlokasi di Desa Kedungmutih, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak. Lokasi hutan mangrove ini, tepat di antara perbatasan antara Kecamatan Wedung (Demak) dengan Kedung (Jepara). Jaraknya dari pusat Kota Demak sekitar 35 kilometer. Jika anda datang dari Kota Jepara, maka jaraknya sekitar 30 kilometer. Untuk masuk ke objek wsiata ini, anda hanya perlu membayar seharga Rp 2.000 per orang. Jam bukanya dari pukul 08.00 sampai jam 17.00 WIB.Ekowisata Rumah Edukasi Silvofishery (Reduksi) merupakan kawasan wisata hutan Mangrove. Hutan mangrove seluas setengah hektar ini juga merupakan tempat edukasi mangrove dan mitigasi bencana. Ekowisata ini dikelola Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) desa setempat. Hutan mangrove mulanya tercipta dari program Amcross 2016 hingga 2017 dengan penanaman 25 ribu pohon Magrove. Di hutan ini, ada lima jenis mangrove yang ditanam. Yakni bakau panjang, bakau pendek, bakau pendek merah, bakau api-api dan bakau Rhizophora Apiculata. Setelah penanaman itu, masyarakat setempat kemudian mengembangkannya menjadi ekowisata edukasi tentang mangrove dan mitigasi bencana. Hutan mangrove ini kemudian dibuat trek, dan sejumlah sarana lain seperti gazebo, tempat selfie, pembelajaran pembibitan dan penanaman mangrove. Selain itu ada kafe yang dijadikan tempat materi pembelajaran bagi pengunjung.

masuk ke Ekowisata Rumah Edukasi Silvofishery (Reduksi), pemandangan hijau hutan mangrove langsung dapat anda saksikan. Anda bisa berkeliling menikmati keindahan hutan mangrove dengan berjalan kaki di treck yang sudah disediakan. Di tengah trek (berupa jembatan yang terbuat dari bambu dan kayu), terdapat gazebo yang terbuat dari limbah kayu dan bambu. Anda bisa beristirahat di gazebo tersebut. Di sisi hutan mangrove, yang berbatasan langsung dengan Sungai Wulan Drainese (SWD) I, tersedia spot foto yang menarik. Anda bisa berfoto sembari melihat perahu nelayan yang melintas. Bagi yang tertarik mengenal lebih jauh tentang mangrove, anda bisa mengikuti program edukasi yang tersedia. Dengan membayar sebesar Rp. 15.000 per orang, anda akan belajar mulai dari mengenal mangrove, pembibitan, penanaman serta mitigasi bencana.

08
March

 

Banda Aceh merupakan salah satu kabupaten di provinsi Aceh. Lokasinya di ujung pulau Sumatera. Secara geografis, kabupaten ini berbatasan langsung di sebelah barat, timur dan utara dengan Samudera Indonesia, Teluk Bengala dan Selat Malaka. Karenanya tak heran jika kabupaten ini dianugerahi pantai-pantai yang indah. Bagi anda pencinta wisata bahari, kami rekomendasikan anda mengunjungi pantai-pantai di Aceh Besar. Salah satunya yang bisa anda kunjungi adalah Pantai Kuala Leupung.

Pantai Kuala Leupung terletak di pinggir jalan lintas Nasional Meulaboh-Banda Aceh. Beberapa waktu terakhir ini, pantai Kuala Leupung menjadi primadona banyak wisatawan, karena selain menawarkan keindahan alamnya, pantai ini juga mempercantik diri dengan berbagai ornamen indah dan romantis di sekitar pantai. Olehkarena itu di pantai ini Anda dapat menemukan banyak spot berswafoto indah. Bagi anda yang tertarik berkunjung ke Kuala Leupung, pantai ini mudah di akses dari kota Banda Aceh. Anda harus menempuh perjalanan sekitar satu jam dari Kota Banda Aceh. Untuk memasuki wilayah Pantai Kuala Leupung ini, Anda harus membayar tiket sebesar Rp20 ribu per orang. Biaya tersebut sudah termasuk biaya parkir kendaraan.

Tiba di pantai Kuala Leupung, anda akan merasakan sejuknya udara pantai. Pemandangan air lautnya yang biru dan pasir pantainya yang bersih. Selain itu, di pantai ini anda akan menikmati pemandangan payung bewarna-warni yang digantung. Spot ini menjadi lokasi berswafoto yang unik bagi para pengunjung. Bukan hanya itu, pantai ini juga menawarkan tempat duduk dari sofa di bibir pantai yang menghadap ke lautan bebas. Ada pula ayunan yang dimodifikasi layaknya sangkar burung, dan ayunan yang menghadap persis pada matahari tenggelam, serta bingkai berbentuk ‘love’ dan pernak pernik lainnya. Semua ornamen tersebut menjadi spot foto menarik bagi wisatawan.

selain berfoto di spot-spot fotonya yang unik, di pantai ini tentunya anda bisa merasakan pula kesegaran air lautnya dengan berenang. Anda pun bisa bermain atau bersantai di sepanjang bibir pantai. Pantai Kuala Leupung sudah dilengkapi fasilitas yang cukup lengkap, seperti kamar mandi, lapangan parkir, tempat beristirahat dan rumah makan.

07
March



Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa. Tak heran jika Indonesia kaya akan seni dan budaya. Namun tak sedikit kesenian yang hampir punah. Oleh karena itu, agar tetap lestari, berbagai upaya dilakukan. Seperti di daerah Pamekasan, Madura, Jawa Timur, yang melestarikan salah satu kesenian unggulan daerahnya. Nama kesenian tersebut adalah Tari Topeng Gethak.

tari topeng gethak merupakan salah satu tari tradisional yang menjadi bagian dari seni pertunjukan Ludruk Sandur. Seni pertunjukan Ludruk Sandur atau kesenian Sandur merupakan jenis kesenian rakyat yang paling banyak digemari di Pamekasan, Madura. Kesenian Sandur selalu hadir dalam setiap acara seperti pesta perkawinan, khitanan dan lain-lain. Maka tak heran semua masyarakat di wilayah Pamekasan mengenal kesenian ini. Dalam pertunjukan Ludruk Sandur, tari topeng gethak hadir sebagai pembuka pertunjukan kesenian tersebut.

Tari Topeng Gethak awalnya dikenal dengan nama Tari Klonoan. Setiap gerakan dari Tari Klonoan selalu tergantung pada bunyi kendang yang berbunyi “Ge” dan “Tak”. Bunyi kendang itulah yang menjadikan tari tradisional ini dinamakan Tari Topeng Gethak. Hingga saat ini, nama Klonoan sudah tidak lagi digunakan dan berubah menjadi Topeng Getak.

Seni tari tradisional ini menggambarkan sosok seorang tokoh bernama Prabu Baladewa dalam pertunjukan Topeng Dhalang Madura. Tokoh tersebut merupakan tokoh yang sangat dibanggakan oleh masyarakat Madura. Baladewa merupakan tokoh dengan karakter yang kuat, kaku, berpikiran terbuka dan lurus dalam mengungkap setiap masalah. Karakter tersebut dianggap menggambarkan karakter orang Madura pada umumnya.

pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan telah menetapkan Tari Topeng Getak sebagai Tari Khas Unggulan Kabupaten Pamekasan. Sejak tahun 2010, tari topeng gethak mulai diajarkan kepada siswa sebagai kegiatan kurikuler. Hal ini dinilai cukup efektif untuk menjaga kelestarian tari tradisional tersebut.

demikian edisi Pesona Indonesia kali ini dengan topik Tari Topeng Gethak dari Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Besok kita akan berjumpa kembali pada edisi Pesona Indonesia berikutnya dengan topik menarik lainnya. 

06
March

Pecel

Written by
Published in pesona indonesia

 

Berwisata kuliner ke kota-kota di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta, anda akan menemukan beragam kuliner yang hampir sama. Sebut saja salah satunya kuliner bernama Pecel. Pecel atau Pecal merupakan makanan yang menggunakan bumbu sambal kacang sebagai bahan utamanya yang dicampur dengan aneka jenis sayuran. Biasanya sayuran yang dipakai berupa bayam, kangkung, ubi jalar, daun ketela, daun beluntas, daun pegagan, kecombrang, polong, kacang panjang, kecipir, kecambah. Bahan pecel umumnya didapat di pekarangan, pinggir sawah, bahkan kadang tumbuh liar di tepi jalan.

Ketika akan disajikan, sayuran terlebih dahulu direbus, lalu disiram dengan sambel pecel. Sambel pecel terbuat dari campuran kencur, gula merah, garam, cabai, kecombrang, daun jeruk perut dan kacang tanah sangrai. Semua bumbu ini kemudian diulek. Sambel pecel memiliki cita rasa manis, asam, pedas, dan gurih. Sambel pecel kini berkembang di berbagai daerah. Ada yang bercita rasa daun jeruk purut, ada yang bercita rasa kencur, ada pula yang bercita rasa manis asam yang tinggi. Sambel pecel ini terbilang lebih praktis, karena disimpan dan disantap di lain waktu. Di berbagai daerah, kini sudah ada yang menjual sambel pecel dalam bentuk padat. Saat akan disantap, sambal ini tinggal ditambahkan air saja.

Pecel biasanya dijadikan sarapan dan makan siang. Bisa disantap pecelnya saja atau dengan tambahan nasi, serta lauk lainnya. Setiap daerah memiliki ciri khas pecel tersendiri. Misalnya di Yogyakarta dan sekitar, pecel disajikan dengan tempe dan tahu bacem. Di Solo dan Madiun, pecel disajikan dengan kerupuk karak. Harganya relatif murah, sekitar Rp.5000 hingga Rp.10.000 per porsi.

Menurut ahli gastronomi dari Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito, Hidangan sayur rebus yang disiram sambel kacang ini tak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Jawa Tengah dan sekitar. Menurut Babad Tanah Jawi, pecel asal muasalnya dihidangkan di daerah Yogyakarta. Dipecel berarti daun-daunan yang direbus kemudian dibuang airnya dengan diperas. Murdijati menambahkan Pecel juga menjadilambang kesederhanaan dan perjalanan. Salah satu buktinya pecel adalah hidangan yang paling sering ditemui di sepanjang perjalanan kereta api. Pecel disantap oleh berbagai kalangan masyarakat dan dijual oleh pedagang kaki lima sampai hotel bintang lima.

05
March

 

 

Tuhan menciptakan makhluk hidup secara berpasangan. Di era modern seperti saat ini, sudah banyak cara yang dapat dilakukan orang untuk menemukan jodohnya, contohnya menggunakan berbagai sosial media. Indonesia kaya akan budaya, adat istiadat dan tradisi. Salah satu tradisi yang terdapat di daerah di Indonesia adalah tradisi yang menyangkut perjodohan.

Tradisi mencari jodoh dari daerah Wakatobi, Sulawesi Tenggara dinamakan tradisi Kabuenga, tradisi kawin colong yang masih dilestarikan oleh suku Osing (Using) di Banyuwangi, tradisi omed-omedan dari Bali, terutama di daerah Banjar Kaja, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan, dan masyarakat Lakudo, kabupaten Buton Tengah, provinsi Sulawesi Tenggara memiliki tradisi pencarian jodoh yang bernama Kamomose.

Kamomose berasal dari kata “Komomo” yang berarti bunga yang sedang kuncup atau hampir mekar, dan kata “Poose ose” yang artinya berjejer secara teratur. Jadi secara harafiah, Kamomose adalah sebuah tradisi dimana para gadis yang menginjak usia remaja duduk berjajar untuk kemudian dikenalkan kepada pemuda desa. Tradisi ini biasanya dilaksanakan setelah masyarakat setempat merayakan hari raya Lebaran.

diawal prosesi tradisi ini, para gadis desa dipingit selama 6 hari 6 malam oleh para orang tua atau tetua desa yang diberi kepercayaan untuk mengasuh mereka. Setelah itu, para gadis akan dirias seperti seorang pengantin dengan baju adat khas Buton. Kemudian, mereka keluar dari rumah dan berjajar dengan gadis lainnya dengan cara berhadap-hadapan sambil membawa wadah seperti baskom.

Prosesi ini merupakan pertemuan antara gadis dan pemuda desa. Jika pemuda tertarik dengan seorang gadis, ia akan melemparkan kacang ke dalam wadah yang dibawa oleh gadis tersebut. Selain kacang, pemuda juga dapat meletakkan uang atau benda berhaga lainnya.

prosesi berikutnya adalah anak gadis berunding dengan keluarganya untuk memilih dan meminta persetujuan dari keluarganya. Jika sudah sepakat, maka acara akan dilanjutkan dengan tahap perkenalan, dan kemudian kejenjang yang lebih serius, seperti lamaran atau bahkan menikah. Tradisi ini hingga sekarang masih dilakukan oleh masyarakat lokal.

04
March

 

 

Kabupaten Brebes merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Jawa Tengah dan berbatasan langsung dengan kabupaten Cirebon, provinsi Jawa Barat. Brebes terkenal dengan sebutannya sebagai kota bawang dan kota telor asin. Secara geografis desa Ciseureuh merupakan desa paling selatan dan salah satu dari tiga (3) desa di kecamatan Ketanggungan .   Walaupun kabupaten Brebes terletak di Jawa Tengah, tetapi bahasa yang dipakai masyarakat Desa Ciseureuh adalah bahasa Sunda, yaitu bahasa yang biasa digunakan oleh masyarakat di Jawa barat, tetapi dengan dialek Brebes.

Upacara adat Ngasa ini telah dilaksanakan oleh warga Jalawastu secara turun temurun sejak ratusan tahun silam. Upacara ini sebagai symbol tanda terimakasih kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas segala nikmat yang telah dikaruniakan. Di daerah pantai ada sedekah laut ada juga sedekah bumi dan yang dilaksanakan oleh masyarakat Jalawastu adalah sedekah gunung. Upacara adat ini digelar setiap Selasa Kliwon . Upacara adat Ngasa ini diadakan dalam kurun satu tahun sekali.

Pada hari Selasa Kliwon sejak jam 05.00 W.I.B puluhan ibu-ibu menggendong bakul dan tangan kanannya menjinjing rantang seng. Sampai di tempat yang menjadi pusat upacara adat Ngasa, beberapa lelaki menggelar tikar dan ibu-ibu menaruh makanan di atas tikar dan diatur sejajar. Ketua adat dan beberapa ketua lainnya berpakaian putih-putih dan menyusul   di belakang rombongan ibu-ibu pembawa makanan. Menurut ketua adat, masyarakat Jalawastu pantang makan nasi , lauk daging dan ikan . Makanan pokoknya adalah jagung yang ditumbuk halus serta umbi-umbian dan sebagai lauknya adalah lalapan dedaunan, pete, terong, sambal dan dedaunan terutama daun reundeu yang dipercaya hanya tumbuh di gunung Kumbang ini.

masyarakat Jalawastu juga tidak menggunakan piring , sendok dan rantang yang terbuat dari kaca . Piring, sendok dan rantang yang digunakan   terbuat dari seng, plastic atau dedaunan . Rumah mereka pun masih menggunakan dinding kayu dan atap seng, karena mereka pantang menggunakan semen. Rumah mereka juga tidak boleh menggunakan keramik. Selain itu mereka juga tidak boleh menanam kedelai serta memelihara kerbau, domba dan angsa; dan bila pantangan itu dilanggar, maka mereka percaya akan ada bencara yang menimpa. Yang paling unik, walaupun Brebes terkenal sebagai kota Bawang merah , tetapi mereka tidak boleh menanam tanaman khas tersebut , tanaman lain yang juga tidak boleh ditanam adalah kedelai.

Dalam upacara Ngasa juga ada beberapa kesenian lain yang menyertainya, seperti Perang centong yang merupakan peperangan yang menggambarkan keangkaramurkaan dan kebaikan, tari Nenandur yang menggambarkan aktivitas warga Jalawastu sebagai petani, tari Dendong yang menggambarkan para ibu yang sedang menumbuk padi di lesung serta tari rotan gila atau yang dikenal dalam bahasa sunda dengan sebutan tari Hoe Gelo, hoe berarti rotan dan gelo berarti gila. Tarian ini menunjukkan kegembiraan pemuda setelah panen serta mengasah kekuatan setelah makan hasil bumi. Tarian yang ditarikan oleh lima orang pemuda ini mengakhiri upacara adat Ngasa.

Upacara adat Ngasa ini merupakan bentuk puji syukur kepada Tuhan atas segala limpahan nikmat yang diberikan kepada masyarakat Jalawastu serta   memohon agar dilindungi dari segala marabahaya.

01
March

Mamuju Utara merupakan salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Barat. Ibukota kabupaten ini terletak di Pasangkayu. Lokasinya berjarak 276 Kilometer dari kota Mamuju, ibukota provinsi Sulawesi Barat. Lokasi kabupaten Mamuju Utara yang berbatasan dengan selat Makassar di sebelah barat, membuat kabupaten ini dianugerahi beragam pantai indah yang menjadi destinasi wisata unggulan Kabupaten Mamuju Utara. Salah satu yang kami rekomendasikan untuk anda kunjungi, jika berkunjung ke Mamuju Utara adalah Pantai Tanjung Babia. Berwisata ke pantai Tanjung Babia, anda tidak hanya dapat menikmati keindahan alamnya saja, melainkan juga beragam kuliner khas masyarakat Mandar, salah satu penduduk asli Sulawesi Barat.

 

Objek Wisata pantai Tanjung Babia terletak di wilayah Kecamatan Pasangkayu, berjarak 2 kilometer dari Ibukota Kabupaten Mamuju Utara. Pantai Tanjung Babia ini merupakan salah satu destinasi wisata Unggulan di kabupaten Mamuju Utara, karena paling sering dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara setiap minggunya. Dari pusat kota Pasangkayu, anda bisa menggunakan kendaraan roda dua atau empat menuju pantai Tanjung Babia. Tiba di objek wisata ini , anda bisa langsung menikmati keindahan pantai dengan garis pantai sejauh 3 kilometer . Garis pantai yang panjang ini membuat siapapun akan puas bermain di hamparan pasir pantainya.

 

Pantai Tanjung Babia punya air laut biru nan jernih yang dapat memanjakan mata anda dan membawa ketenangan hanya dengan memandangnya. Dengan tinggi ombak yang bisa mencapai 2 meter, anda bisa berperahu, berlayar, memancing, atau berolahraga air. Selain itu, anda juga bisa menikmati kesegaran air Pantai Tanjung Babia dengan berenang. Namun anda harus berhati-hati. Lelah berenang atau berolahraga air di pantai ini, anda bisa beristirahat di gazebo yang tersedia di sepanjang pantai Tanjung Babia.

 

Pantai Tanjung Babia tak hanya menawarkan pesona pantai yang asri dan indah. Kawasan obyek wisata bahari ini juga menawarkan aneka kuliner tradisonal khas Mandar seperti jepa. Makanan khas ini terbuat dari parutan singkong dicampur kelapa parut. Jepa biasa disajikan hangat dengan ikan bakar segar atau ikan masak bopiapia yang baru saja ditangkap nelayan. Selain menikmatinya, anda pun bisa menyaksikan langsung bagaimana proses pembuatan makanan khas jepa, ikan bakar segar atau ikan masak bobiapia yang dimasak khusus dengan tungku.