Sumatra Barat terkenal dengan keindahan alamnya。 Keindahannya tersebar di setiap kabupaten maupun kota. Salah satunya yang dijuluki “Negeri Seribu Danau”, yaitu Kabupaten Solok. Di sini terdapat beberapa danau dengan keindahan yang luar biasa, contohnya: Danau Kembar. Danau Kembar terletak di daerah Bungo Tanjung, Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Indah sekali pemandangan di sini, karena Danau Kembar berlatar belakang Gunung Talang dan bertahtakan rimbunnya kebun teh di Solok. Karena letaknya di dataran tinggi, maka daerah wisata ini memiliki udara yang sangat dingin.
di katakan Danau Kembar adalah karena letaknya saling berdekatan dan ke dua danau yang tampak identik ini berada di kawasan Bukit Barisan. Masyarakat Sumatra Barat mengenalnya dengan nama Danau Diateh yang berarti danau di atas dan Danau Dibawah. Jarak dari kota Padang, Sumatra Barat sekitar 60 Km. Jika anda ingin melihat kemiripan kedua danau tersebut, naiklah ke atas puncak bukit di antara Danau di Atas dan Danau di Bawah. Bukit tersebut masih bagian dari Bukit Barisan. Sedangkan bila anda ingin mengelilingi Danau di Atas, anda bisa ikut kapal motor yang disebut Kapal Motor Antarnagari yang biasa digunakan petani setempat. Pada hari Minggu atau libur nasional, kapal secara khusus melayani rute wisata. Sedangkan untuk Danau di Bawah, anda tidak bisa mengelilinginya.
seperti apakah danau Diatas dan danau Dibawah itu? Bagaimana posisinya? Apakah ada yang di atas dan ada yang di bawah? Yang jelas kedua danau ini saling berdekatan dan bisa dinikmati sekaligus. Ketika kita ada di Danau Dibawah, Danau Diatas seperti ada diatas bukit. Ketika kita ingin melihat Danau Diatas, kita bisa melihatnya di atas bukit atau titik yang sudah ada di sana. Memang agak susah untuk dimengerti. Olah karena itu , untuk menghilangkan rasa penasaran anda, lebih baik suatu saat anda langsung datang dan membuktikan sendiri keajaiban yang ada di tempat ini. Kedua danau ini memiliki air yang sangat jernih. Dari dekat kita seolah-olah bisa bercermin. Sedangkan dari kejauhan, airnya seperti berwarna biru.
apabila dari Kota Padang ingin berwisata ke Danau Kembar, diperlukan waktu kurang lebih hanya 1,5 jam . Dengan bus travel jurusan Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Wisatawan akan dibawa menyusuri jalan berkelok-kelok sepanjang 60 Km. Sepanjang perjalanan, anda dapat melihat jurang terjal di kawasan Hutan Raya Bung Hatta. Menjelang Danau Kembar, panorama pedesaan dan kebun teh yang indah akan menyambut anda. Di sekitar danau Kembar anda juga bisa menemukan banyak penjual markisa, kesemek, strawberry dan terong belanda juga pedagang bunga dalam pot. Dan yang semakin membuat wisatawan akan betah berlama-lama adalah suara musik saluang. Saluang adalah alat musik tiup khas Minang.
Gunung Salak yang terletak di Bogor, Jawa Barat menawarkan banyak tempat eksotis dan berkesan serta bisa menjadi referensi untuk para wisatawan yang mempunyai hobi menelusuri alam . Banyak mitos yang beredar di kalangan masyarakat mengenai misteri kawah Ratu gunung Salak yang terkenal angker . Di luar mitos , taman nasional gunung Salak sampai saat ini masih menjadi tempat wisata favorit dan menjadi icon wisata alam kota Bogor, Jawa Barat. Salah satu tempat yang memiliki pesona eksotis di area gunung Salak adalah pesona kawah Ratu dan menjadi incaran para pecinta alam.
Untuk menuju Kawah Ratu harus menelusuri hutan dan sungai yang cukup jauh. Terdapat 3 alternatif rute untuk sampai kawah Ratu dari Bogor melalui Sukabumi yang bisa anda pilih . Jalur pertama melalui gunung Bunder lewat pasir Reungit dengan jarak sekitar 3,5 Km dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih sekitar 2,5 jam. Jalur berikutnya masih melalui arah bumi perkemahan Cidahu-Sukabumi dengan panjang jalur sekitar 4,5 Km. Akses menuju Kawah Ratu memang cukup menantang walupun tidak terlalu terjal karena berada di ketinggian 800-900 meter di atas permukaan laut. Tingkat kerapatan pepohonan masih sangat natural dengan berbagai jenis pepohonan. Dan anda akan mendapati jalur sungai dan lumpur yang menjadi tantangan tersendiri untuk menuju kawah ini.
Kawasan wisata Kawah Ratu masih aktif mengeluarkan asap. Waktu yang tepat untuk mengunjungi kawah ini sebaiknya di pagi hari ketika asap belerang tidak begitu kuat. Jika di sore hari asap yang dikeluarkannya biasanya akan semakin tebal dan kuat. Namun pada kenyataannya masih banyak orang yang ingin berwisata ke kawah Ratu ini , untuk menikmati keindahan alamnya yang memukau.
Banyuwangi memiliki banyak wisata yang potensial. Saat ini, Kabupaten yang berasal di Provinsi Jawa Timur ini sedang memperbanyak fasilitas di beberapa tempat wisata. Tujuannya adalah untuk menjadi kota favorit wisatawan untuk berwisata. Tak hanya itu, Banyuwangi juga mengenalkan banyak kuliner khas mereka yang istimewa. Salah satunya adalah kuliner yang diperkenalkan dalam acara Festival Banyuwangi Kuliner (Bakul) 2018 pada tanggal 12 April lalu. Dalam acara yang digelar rutin setiap tahun sejak 2013 itu, mereka memperkenalkan Ayam Kesrut.
Ayam Kesrut juga biasa disebut dengan Uyah Asem. Kata kesrut sendiri diambil dari cara makan masakan ini yang diseruput atau masyarakat setempat menyebutnya kesrut. Sementara nama Uyah Asem diambil dari rasanya yang asin dan segar asam serta bumbu yang digunakan. Sesuai dengan namanya, kuliner Ayam Kesrut ini berbahan dasar ayam. Kuliner khas Banyuwangi ini umumnya memakai ayam kampung yang masih muda agar rasa yang didapat lebih istimewa.
Ayam Kesrut sebenarnya sudah populer sejak tahun 1950-an. Setelah kedatangan penjajah Jepang, isi makanan ini menjadi semakin beragam. Saat itu Ayam Kesrut tak hanya berisi daging, tapi juga ditambahkan balungan (tulangan) ayam seperti ceker dan sayap. Hal itu karena saat zaman Jepang, masyarakat sulit mencari bahan makanan sehingga mereka membuat masakan dengan bahan makanan yang ada.
Ayam Kesrut memiliki rasa kuah yang gurih dan pedas asam. Rasa gurih ini didapat dari kuah kaldu ayam, sedangkan rasa pedas asamnya dari bumbu yang digunakan. Bumbu-bumbu untuk membuat Ayam Kesrut antara lain cabai, bawang merah, bawang putih, lengkuas, terasi, dan belimbing wuluh. Cara memasaknya tidak terlalu sulit. Mula-mula, rebus ayam hingga empuk. Kemudian tumis bumbu-bumbu hingga harum. Setelah itu, masukan rebusan ayam dalam tumisan bumbu tersebut. Terakhir, masukan belimbing wuluh yang dipotong kecil-kecil agar mendapatkan rasa kuah yang asam.Ayam Kesrut biasany disajikan bersama dengan nasi, lauk puk seperti tahu, tempe atau pepes tahu.
Pulau Jawa ini sebenarnya memiliki banyak tempat menarik untuk dikunjungi, seperti Geopark Ciletuh di Sukabumi misalnya. Jadi, buat yang ingin merasakan ketenangan alam yang damai, namun tidak punya waktu yang banyak, sebenarnya tidak perlu bingung. Ada yang namanya Geopark Ciletuh yang bisa kalian kunjungi ketika akhir pekan tiba.
Geopark Ciletuh Sukabumi ini adalah salah satu lokasi liburan keren yang patut untuk anda pertimbangkan. Terutama untuk kalian yang ingin berwisata alam dengan tantangan. Geopark Ciletuh Sukabumi atau taman alam batuan tua yang ada di Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat ini adalah tempat wisata alam yang keren di Jawa Barat.
Narator: Pendengar, Sebenarnya seperti apa yang namanya Geopark Ciletuh itu? Disebutkan kalau menurut para ahli geologi yang pernah meneliti Geopark Ciletuh Sukabumi, tempat ini adalah salah satu kawasan wisata di Sukabumi dengan batuan tertua yang ada di Pulau Jawa.Geopark Ciletuh Sukabumi, Masuk Ke Kawasan Batuan Tertua Di Pulau JawaDisebutkan juga kalau tempat ini dulunya adalah laut. Namun kini telah terangkat dari bawah laut, dan kemudian terkenal sebagai Geopark Ciletuh. Bentang alam di Teluk Ciletuh ini memang menarik. Lansekap yang membentang berbentuk menyerupai amfiteater raksasa yang mirip seperti tapal kuda yang menghadap langsung ke arah Samudera Hindia.
Idealnya, ketika kalian mengunjungi Geopark Ciletuh ini akan memerlukan waktu 3-4 hari jika ingin menikmati sebagian besar wisata alam yang ada di geopark. Tapi jika kalian mungkin hanya punya waktu terbatas, kalian masih bisa mengunjungi beberapa lokasi utama di Geopark Ciletuh yang bisa dijangkau dalam waktu satu hari. Misalnya seperti Panenjoan, Pantai Palangpang, Curug Cimarinjung, Curug Awang, Curug Sodong, dan Puncak Darma.
Geopark Ciletuh ini memang tempat wisata keren di jawa yang menawarkan pemandangan hamparan batu karang laut serta beberapa air terjun pegunungan yang cantik. Jadi geopark yang ada di Sukabumi ini bisa anda nikmati pemandangan alami yang ditawarkan. Lengkap dari gunung, air terjun dan lansekap indah yang berlatar belakang laut.
Hari ini kami akan memperkenalkan Mitoni di Yogyakarta. Masyarakat Jawa, khususnya Yogyakarta memiliki berbagai macam upacaya adat yang sampai saat ini masih mereka lakukan. Salah satunya adalah Upacara yang dilakukan saat usia kandungan wanita yang baru pertama kali hamil mencapai tujuh bulan ini.Dalam tradisi masyarakat Yogyakarta, baik dari golongan rakyat biasa maupun golongan bangsawan yang hidup di lingkungan Kraton, upacara ini merupakan upacara terpenting diantara upacara-upacara tradisional yang lain. Jika upacara ini diabaikan, masyarakat percaya bahwa hal buruk akan terjadi pada ibu dan anak yang dikandungnya. Menurut tradisi, upacara Mitoni dapat dilaksanakan pada tanggal 7, 17, dan 27 sebelum bulan purnama pada penanggalan Jawa. Upacara ini dilaksanakan di kiri atau kanan rumah menghadap ke arah matahari terbit.
Upacara Mitoni tidak dilakukan secara sembarangan, tetapi ada cara dan urutan dalam pelaksanaan upacaranya. Dimulai dari “Siraman”. Siraman ini dilakukan oleh tujuh orang kerabat terdekat dengan tujutan meminta keselamatan bagi bayi dalam kandungannya. Air yang digunakan merupakan air yang diambil dari tujuh sumber dengan ditampung pada ember yang terbuat dari kuningan. Kemudian dicampur dengan berbagai macam bunga seperti, mawar, melati, kantil, dan kenanga. Dilanjutkan dengan “Brojolan”. Brojolan biasanya dipimpin oleh ibu dari wanita yang sedang hamil tersebut. Wanita yang sedang mengandung ini akan mengenakan kain jarik yang dililitkan sepotong tali bernama letrek. Letrek merupakan benang berwarna merah, putih, dan hitam. Kemudian ibu dari wanita yang hamil tersebut memasukkan tropong (alat tenun) atau telur ayam ke dalam lilitan kain jarik dan dijatuhkan agar nantinya proses persalinan berjalan lancar. Dilanjutkan dengan meneroboskan dua buah kelapa gading yang telah digambar sepasang tokoh pewayangan dengan rupa tampan dan cantik, dengan harapan anak yang lahir akan memiliki wajah yang tampan dan cantik.
Selanjutnya adalah prosesi “Angreman” yang menandakan kasih sayang seorang ibu dan bapak kepada bayi. Wanita hamil tersebut akan dituntun ke ruang lain untuk berganti baju dengan tujuh kain jarik berbeda. Terakhir adalah “Dodol Rujak”. Prosesi dimana wanita hamil tersebut akan membuat rujak dengan didampingi suaminya dan para tamu akan membeli dengan kereweng sebagai mata uangnya. Maksudnya adalah agar kelak anak yang dilahirkan dapat rejeki yang banyak dan mampu menghidupi keluarganya. Pada dasarnya, pelaksanaan upacara ini adalah suatu ungkapan syukur dan permohonan kepada Tuhan yang Maha Esa untuk keselamatan dan ketentraman, namun diungkapkan dalam bentuk lambang yang masing-masing mempunyai arti dan makna tersendiri.
Desa adat Kemiren terletak di Banyuwangi provinsi Jawa timur. Desa ini memiliki makanan yang khas dengan nama Pecel Pitik. Dalam bahasa setempat , pitik berarti ayam. Tidak seperti makanan khas dari daerah-daerah lain yang dijual di warung-warung atau di pasar, Pecel Pitik ini hanya disajikan oleh warga di desa adat Kemiren pada waktu menjelang ritual adat seperti bersih desa atau acara syukuran . Tetapi anda tidak perlu khawatir, apabila anda ingin mencobanya, anda bisa langsung memesan kepada warga kemiren.
Pecel Pitik adalah makanan berbahan utama ayam kampung yang masih muda. Cara pembuatannya memerlukan beberapa hal khusus. Ayam yang telah disembelih lalu dibersihkan dan dipanggang utuh di perapian. Api yang digunakan untuk membakar harus dijaga agar daging ayam tidak gosong tetapi matang dengan merata. Sesuai dengan tradisi yang sudah berlangsung di Suku Osing, yang merupakan penduduk asli Banyuwangi, orang yang memasak tidak boleh banyak berbicara bahkan cenderung diam dan berdoa. Proses memasak Pecel Pitik ini menjadi bagian dari rangkaian ritual adat.
Pecel pitik bagi suku Osing merupakan akronim dari “diucel-ucel hang perkara apik”, yang dalam bahasa Indonesia berarti dilumuri dengan berbagai perkara yang baik. Pecel Pitik ini didominasi parutan kelapa. Sedangkan bumbu yang digunakan adalah kemiri, cabai rawit, terasi, daun jeruk dan gula. Bahan-bahan tersebut dihaluskan lalu dicampurkan dengan parutan kelapa muda. Ayam yang telah selesai dipanggang lalu disuwir menjadi bagian kecil-kecil. Dagingnya dipisahkan dengan tulang. Proses pemisahan tulang tidak boleh menggunakan pisau atau alat yang lain, tetapi harus menggunakan tangan. Kemudian daging suwir inilah yang dicampur dengan parutan kelapa dan bumbu- bumbu lain baru dihidangkan. Pecel pitik memang merupakan perpaduan yang unik. Rasa lembut daging ayam muda yang dipanggang akan berpadu dengan gurih parutan kelapa muda dan pedasnya cabai serta aroma dari perasan jeruk nipis. Pecel pitik dan ritual di Banyuwangi memang menjadi dua hal yang saling terkait. Sebab setiap kali ada ritual, maka pecel pitik akan menjadi pengiring setia yang hadir. Makanan ini akan disantap bersama di akhir acara ritual. pada waktu hajatan biasanya pecel pitik disertai dengan makanan lain untuk melengkapinya. Di antaranya tumpeng srakat yang berisi segala macam sayuran, nasi Sego Golong yang berisi telur dan dibungkus dengan daun pisang, jajanan Poro Bungkil seperti lepet dari ketela pohon yang dihaluskan hingga tape yang dibungkus dengan daun kemiri khas Desa Kemiren.itulah Pesona Indonesia yang berjudul Sego Pitik makanan khas Desa Kemiren, Banyuwangi provinsi Jawa Timur.
Rendang (bahasa Minang : Randang) adalah salah satu masakan tradisional Minangkabau , Sumatra Barat yang menggunakan daging dan santan kelapa sebagai bahan utama dengan kandungan yang kaya akan bumbu rempah-rempah. Masakan dengan cita rasa yang pedas ini digemari oleh seluruh kalangan masyarakat, dan dapat ditemukan di seluruh Rumah makan Padang di Indonesia, Malaysia ataupun di negara lainnya. Rendang terkenal di seluruh Indonesia bahkan kelezatannya sudah sampai ke dunia internasional . Hal ini terbukti dengan dinobatkannya rendang Sumatra Barat sebagai makanan paling lezat di dunia oleh survei yang dilakukan oleh CNN, bahkan sebuah Burger Restoran pernah membuat rendang Burger pada tahun 1987. Masakan ini kadang lebih dikenal dengan nama Rendang Padang, padahal rendang merupakan masakan khas Minang secara umum.
catatan mengenai rendang sebagai kuliner tradisional Minang mulai ditulis pada awal abad ke 19. Namun menurut Sejarawan dari Universitas Andalas, Padang Gusti Asnan, rendang diperkirakan telah ada sejak abad ke 16. Karena perjalanan melewati sungai dan memakan waktu lama, rendang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal. Hal ini karena rendang kering sangat awet, tahan disimpan hingga berbulan-bulan lamanya. Sehingga tepat dijadikan bekal kala merantau atau dalam perjalanan niaga.
Rendang juga disebut dalam kesusastraan Melayu klasik seperti Hikayat Amir hamzah . yang membuktikan bahwa rendang sudah dikenal dalam seni masakan Melayu sejak tahun 1550 atau pertengahan abad ke 16.
Rendang kian terkenal dan tersebar luas jauh melampaui wilayah aslinya berkat budaya merantau suku Minangkabau. Orang Minang yang pergi merantau selain bekerja sebagai pegawai atau berniaga, banyak diantara mereka berwirausaha membuka Rumah makan Padang di seluruh nusantara , bahkan meluas ke negara tetangga hingga Eropa dan Amerika. Rumah Makan Padang inilah yang memperkenalkan rendang serta hidangan Minangkabau lainnya secara meluas .Demikian pengenalan tentang Rendang, hidangan daging khas Minangkabau yang mendunia. semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda tentang kuliner Indonesia.
Edisi kali ini, akan memperkenalkan Rendang, hidangan daging khas Minangkabau yang mendunia.
Rendang (bahasa Minang : Randang) adalah salah satu masakan tradisional Minangkabau , Sumatra Barat yang menggunakan daging dan santan kelapa sebagai bahan utama dengan kandungan yang kaya akan bumbu rempah-rempah. Masakan dengan cita rasa yang pedas ini digemari oleh seluruh kalangan masyarakat, dan dapat ditemukan di seluruh Rumah makan Padang di Indonesia, Malaysia ataupun di negara lainnya. Rendang terkenal di seluruh Indonesia bahkan kelezatannya sudah sampai ke dunia internasional . Hal ini terbukti dengan dinobatkannya rendang Sumatra Barat sebagai makanan paling lezat di dunia oleh survei yang dilakukan oleh CNN, bahkan sebuah Burger Restoran pernah membuat rendang Burger pada tahun 1987. Masakan ini kadang lebih dikenal dengan nama Rendang Padang, padahal rendang merupakan masakan khas Minang secara umum.
catatan mengenai rendang sebagai kuliner tradisional Minang mulai ditulis pada awal abad ke 19. Namun menurut Sejarawan dari Universitas Andalas, Padang Gusti Asnan, rendang diperkirakan telah ada sejak abad ke 16. Karena perjalanan melewati sungai dan memakan waktu lama, rendang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal. Hal ini karena rendang kering sangat awet, tahan disimpan hingga berbulan-bulan lamanya. Sehingga tepat dijadikan bekal kala merantau atau dalam perjalanan niaga.
Rendang juga disebut dalam kesusastraan Melayu klasik seperti Hikayat Amir hamzah . yang membuktikan bahwa rendang sudah dikenal dalam seni masakan Melayu sejak tahun 1550 atau pertengahan abad ke 16.
Rendang kian terkenal dan tersebar luas jauh melampaui wilayah aslinya berkat budaya merantau suku Minangkabau. Orang Minang yang pergi merantau selain bekerja sebagai pegawai atau berniaga, banyak diantara mereka berwirausaha membuka Rumah makan Padang di seluruh nusantara , bahkan meluas ke negara tetangga hingga Eropa dan Amerika. Rumah Makan Padang inilah yang memperkenalkan rendang serta hidangan Minangkabau lainnya secara meluas .Demikian pengenalan tentang Rendang, hidangan daging khas Minangkabau yang mendunia. semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda tentang kuliner Indonesia.
Indonesia terkenal akan kulinernya yang lezat dan kaya akan cita rasa. Tanpa terkecuali kuliner di Provinsi Sumatera Utara. Ada salah satu kuliner khas Batak yaitu Arsik, yang begitu lezat dan menggugah selera.
Arsik merupakan kuliner khas Batak yang begitu lezat karena kaya akan bumbu rempah. Nama lain dari kuliner berbahan dasar ikan mas berwarna merah ini ialah Na Niarsik. Nama ini diambil berdasarkan proses memasaknya. Na Niarsik berarti proses memasaknya dengan cara dimarsik atau dikeringkan. Jadi, ikan ini dimasak secara terus menerus sampai kuahnya kering hingga bumbunya menyerap ke ikan tersebut.
Arsik begitu penting dalam adat Batak. Menurut kepercayaan masyarakat, ikan yang dimasak secara utuh ini merupakan perlambang keutuhan hidup manusia. Oleh karena itu, Arsik bukan sekedar hidangan biasa karena erat kaitannya dengan filosofi adat masyarakat Batak.
dalam upacara adat tertentu ada tata cara khusus dalam menyajikan kuliner Arsik ini. Salah satunya adalah tata cara penataan kuliner ini. Selain ikannya harus berbentujk utuh dari kepala hingga ekor, sisiknya pun tak boleh dibuang. Selain itu, posisi kepala ikan tersebut disajikan menghadap ke pihak yang menerima. Jumlah yang diberikan pun harus ganjil, seperti, satu, tiga, lima, dan tujuh. Satu ekor diberikan untuk pasangan pengantin baru. Tiga ekor untuk pasangan suami-istri yang sudah memiliki anak. Sedangkan lima ekor untuk pasangan atau orang tua yang sudah memiliki cucu, dan tujuh ekor adalah untuk pemimpin masyarakat Batak.
jumlah Arsik yang diberikan beragam karena ada maksud di dalamnya. Misalnya, tiga ekor ikan diberikan untuk pasangan suami-istri yang telah memiliki anak. Hal itu adalah untuk melambangkan jika anggota keluargamereka bertambah satu orang. Satu untuk sang Ayah, satu untuk sang Ibu dan satu lagi untuk sang anak yang baru lahir tersebut. Sedangkan, bagi pasangan yang baru menikah, jumlah ikan yang diberikan orang tua si gadis hanya satu ekor karena untuk melambangkan kedua orang yang mengikat diri dalam jalinan pernikahan tersebut telah menjadi satu.
Edisi kali ini, akan memperkenalkan “Tradisi Ngaturan Buah atau tradisi persembahan durian di desa Sidatapa , Bali.
Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, merupakan salah satu desa yang kaya dengan produksi durian lokal. Pada musim panen tiba ada ritual unik yang dilakukan warganya.Ritual itu dilakukan dengan persembahan durian yang dihasilkan melalui sebuah upacara “Ngaturan Buah.”. Tradisi ini sudah berlangsung secara turun temurun. Kemungkinan sejak tahun 735 saka atau sekitar tahun 767 masehi. Upacara Ngaturan buah biasanya akan dilangsungkan selama tiga hari. Ritual itu dilangsungkan sebagai wujud ucapan syukur dan ungkapan terima kasih pada Dewa yang memelihara tumbuhan.
Ritual “Ngaturan Buah “ itu dilangsungkan sebagai wujud ucapan syukur dan ungkapan terima kasih pada Dewa yang memelihara tumbuhan. Ritual Ngaturan Buah dilakukan di Pura Bale Agung. Masing-masing warga membawa tiga butir buah durian. Para perempuan membawa durian dengan menempatkannya dalam besek. Sementara para pria membawanya dengan menggunakan kisa, atau sangkar ayam yang terbuat dari daun kelapa. Setelah upacara di Pura Bale Agung ini, baru dilanjutkan dengan upacara di kebun di rumah.
Pada hari pertama, warga desa wajib membawa tiga butir buah durian. Apabila ada yang memiliki buah-buahan lain, dipersilahkan mengumpulkan ke pura. Biasanya masyarakat yang memiliki buah manggis, akan membawa sedikitnya tiga kilogram manggis.
Sementara yang memiliki buah rambutan, membawa sedikitnya tiga ikat.Hari kedua, masyarakat kembali wajib membawa dua buah durian. Sedangkan pada hari ketiga, hanya satu buah durian yang wajib dibawa.Warga tidak berani melanggar dan mereka mengerti betul sehingga kalau kebetulan di kebun tidak ada buah, maka bisa membeli atau bahkan meminta ke kerabat atau tetangga.
Tradisi ritual diakhiri dengan sembahyang bersama. Habis sembahyang, warga desa dipersilakan pulang ke rumah masing-masing dengan membawa kembali buah yang sudah mereka haturkan. Berdasarkan kepercayaan kami, sebelum ada tradisi ngaturan buah dilakukan, warga tidak boleh menghaturkan buah hasil panennya di rumah ataupun di kebun. Persembahan pertama harus di Pura Desa, sebagai wujud syukur kepada Sanghyang Sangkara, dewa tumbuh-tumbuhan, dan juga leluhur yang berasal dari Gunung Raung.
salah satu tokoh warga Desa Sidatapa I Wayan Ariawan mengatakan ritual yang tidak ada di daerah lain ini layak untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Untuk itu, dia mencoba merintis agar setiap ada ritual ini , digelar juga festival. Selain untuk melestarikan tradisi, pengunjung bisa menikmati durian yang dihasilkan petani. Dampaknya akan memberikan keuntungan dari penjualan durian yang lebih banyak dari biasanya.