Komentar

Komentar (898)

13
January

VOI KOMENTAR Pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat 20 Januari mendatang, akan mendapat pengawalan dan pengamanan ketat. Ini   berbeda dengan peristiwa yang sama di masa-masa   sebelumnya. Kerusuhan di gedung wakil rakyat, Capitol Hill, Washington, baru-baru ini diperkirakan akan berdampak pada pelantikan Presiden Amerika Serikat. Biro Investigasi  Federal (FBI) mendapatkan informasi adanya kemungkinan terjadi protes pada acara pelantikan, yang sesungguhnya merupakan peristiwa penting dan sakral. FBI telah memperingatkan kemungkinan adanya protes lebih keras dari pendukung Donald Trump.  Seperti diberitakan, sebagian dari mereka telah berbuat rusuh ketika Kongres bersidang untuk menetapkan hasil pemilu Amerika Serikat.  

Peristiwa yang merupakan aib bagi negara yang dianggap penjunjung utama  demokrasi itu, memberikan citra sangat buruk bagi Donald Trump yang kalah dalam pemilu. Selain mendapat kecaman luas, Doland Trump juga terancam diberhentikan  sebelum habis masa jabatannya melalui   pemakzulan yang diinisiasi kalangan legislator dari Partai Demokrat. Jika usulan itu berlanjut, maka Donald Trump merupakan satu satunya Presiden Amerika Serikat yang mengalami pemakzulan dua kali.

Upaya pemberhentian Donald Trump sebagai Presiden, hanya beberapa hari jelang pelantikan Presiden baru dianggap perlu, baik oleh kalangan internal pemerintah, anggota senat dan kongres khususnya dari Partai Demokrat.  Dikawatirkan, Donald Trump akan menggunakan kekuatannya untuk mengacaukan pelantikan presiden. Dalam pernyataan melalui twitter pribadinya, Donald Trump menegaskan tidak akan hadir dalam acara pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris. Walaupun memang tidak diatur dalam perundangan bahwa mantan Presiden harus hadir, ketidak hadiran Donald Trump akan menjadi catatan sejarah. Sebelumnya mantan Presiden dan Wakil Presiden selalu hadir dalam acara pelantikan penggantinya, yang merupakan peristiwa sakral bagi bangsa Amerika.

Donald Trump akhirnya memang mempunyai reputasi sangat buruk sebagai Presiden Amerika Serikat, di ujung masa pemerintahannya. Tidak adanya pidato pengakuan atas kemenangan Joe Bidden, kontroversi yang ditimbulkannya mengenai hasil pemilu serta seruannya secara terbuka yang mendorong pendukungnya mendatangi Capitol Hill, tidak hanya berdampak bagi dirinya sendiri. Citra buruk AS sebagai negara demokrasi terbesar dan suasana tidak kondusif jelang alih kekuasaan kepada Presiden terpiliih, akan menjadi beban tambahan bagi Presiden dan Wakil Presiden yang baru. Joe Bidden dan Kamala Harris harus mampu menyatukan kembali rakyat Amerika Serikat yang masih terbelah. Pemerintahan yang baru inipun masih  harus  berkonsentrasi melawan pandemi Covid 19 yang semakin parah mendera, serta memulihkan kepercayaan luar negeri.  Baik yang selama ini menjadi mitra maupun lawan.




 

12
January

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan secara resmi meluncurkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia 2021 – Gernas BBI 2021, Senin (11/1). Peluncuran Gernas BBI 2021 dilakukan di tiga tempat yaitu Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bandara Yogyakarta International Airport, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Tahun ini, Gernas BBI bertema  'Produk UMKM Indonesia Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri'. Melalui Gernas BBI, Pemerintah Indonesia menargetkan untuk menambah 6,1 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah  -UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital (onboarding) setiap tahun.

Dalam sambutannya, Menteri Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, rasa bangga dan ingin menggunakan produk lokal merupakan bentuk perjuangan bangsa yang  dapat dilakukan saat ini. Ia juga  mengimbau para pejabat pemerintah menjadi duta produk lokal untuk mendukung UMKM.

Ada harapan besar dari Gerakan Nasional yang pertama kali diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada Mei 2020. Apalagi melihat banyaknya dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak. Seperti yang diberikan oleh Bank Indonesia yang berkomitmen akan terus mengambil peran sebagai Movement Leader melalui berbagai program kreatif yang mengedepankan digitalisasi UMKM. Melalui 46 Kantor Perwakilan di daerah akan terus bersinergi mendukung tercapainya 30 juta UMKM terhubung dengan ekosistem digital pada tahun 2023. 

Komitmen dukungan juga diberikan oleh pihak swasta dengan memfasilitasi UMKM program kredit yang akan membantu permodalan yang memadai dan kelengkapan infrastruktur pembayaran agar memudahkan UMKM berwirausaha.

Dukungan dari berbagai pihak agar produk UMKM bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri, tentu tak akan optimal, tanpa adanya dukungan dari rakyat Indonesia. Karena, pada kenyataan, merekalah kunci utama keberhasilan program ini. Bangga saja tidak cukup untuk menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Yang paling penting adalah tindakan untuk mengkonsumsi dan menggunakan produk lokal. Jangan sampai kebanggaan memakai produk lokal yang sudah dilebel brand internasional, lebih tinggi daripada memakai produk lokal dengan merek lokal buatan rakyat Indonesia.

Secara kualitas, tak usah diragukan, banyak produk Indonesia mampu bersaing secara global. Tetapi, yang juga harus dipikirkan bersama adalah bagaimana agar produk lokal bisa bersaing secara harga dengan produk sejenis dari luar negeri. Pada saat ini, mendapatkan harga yang lebih murah, tentu menjadi realita yang tidak bisa dinafikan. Kebijakan untuk membatasi pembelian barang dari luar negeri melalui market place, mungkin bisa meningkatkan penjualan produk UMKM di dalam negeri.

Tindakan nyata seluruh rakyat Indonesia mengambil peran dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia harus terus dibuktikan. Mengutip pesan Presiden Joko Widodo pada acara Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2020, pada  Desember tahun lalu, Jika 270 juta rakyat Indonesia merasa bangga, mencintai, membeli, dan menggunakan produk-produk buatan Indonesia, maka akan membantu menekan defisit transaksi berjalan, dan akan membuat industri kreatif nasional berkembang cepat dan pesat. Semoga Gerakan Bangga Buatan Indonesia sukses di dalam negeri, dan juga bisa mengglobal.

08
January

Beberapa negara telah mulai melaksanakan vaksinasi pada  warganya dalam rangka menanggulangi pandemi Corona Covid19 yang masih melanda dunia.

Israel termasuk negara yang pertama melaksanakan vaksinasi covid19. Hingga kini lebih kurang 1 juta orang sudah divaksinasi di sana. Disusul oleh Bahrain dan Inggris, meski jumlahnya belum signifikani. Sementara beberapa negara lain masih mempersiapkan atau baru memulai proses vaksinasi. Belanda misalnya, baru memulai vaksinasi tanggal 6 Januari 2021. Indonesia  rencananya  pada  pertengahan bulan Januari 2021 ini.

Yang dikejar oleh berbagai negara adalah pelaksanaan vaksinasi mencapai angka minimal 70 Persen dari populasi hingga  tercapai kekebalan kawanan atau  Herd Immunity.

Israel berharap mencapai herd immunity pada Februari 2021.  Berbeda dengan Inggris yang terpaksa melakukan lockdown kembali   karena jumlah pasien yang terpapar  di negara itu  terus bertanbah. Pada 4 Januari, ada hampir 22 ribu  pasien dirawat di rumah sakit karena kasus Covid-19 di Inggris. Ini merupakan  peningkatan 30 persen dalam seminggu yang diduga  karena lonjakan infeksi dari jenis varian  baru yang menyebar lebih cepat. Kekhawatiran akan sebaran virus covid19 beserta varian barunya ini bahkan  sudah menyebar ke negara-negara lain.

Banyak yang mempertanyakan, akankah herd immunity segera tercapai setelah vaksinasi dilakukan?

Epidemiolog dari Global Health Security Griffith University, Dicky Budiman mengatakan meskipun saat ini sudah ada vaksin, namun perlu diketahui efek vaksin belum diketahui sepenuhnya. Sehingga  vaksin tidak bisa menjadi jawaban penuntasan kasus Covid 19. Gaya hidup New Normal yang mengikuti protokol Kesehatan  masih tetap diperlukan.

Perlu upaya-upaya sinergis agar vaksin bisa efektif. Angka sebaran Covid paling tidak harus bisa dikendalikan terlebih dulu. Persepsi masyarakat tentang covid19 sebagai virus berbahaya juga harus disatukan dulu.

Dengan begitu seharusnya negara2 tidak cuma fokus pada distribusi vaksin ke berbagai tempat. Upaya-upaya lain harus tetap dilakukan seiring dengan program vaksinasi. Termasuk komunikasi publik yang baik agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan walaupun vaksinasi sudah dilakukan.

07
January

Harapan baru untuk keluar dari pandemi virus corona sudah terbuka lebar, menyusul kesiapan vaksin untuk melawan Covid-19. Sejak akhir Desember 2020, beberapa negara sudah mulai menyuntikkan vaksin kepada warga dan pejabat negaranya. Pada 6 Desember 2020, Indonesia menerima  sebanyak 1,2 juta dosis dan 31 Desember 1,8 juta dosis dari Tiongkok. Selain ketersediaan 3 juta dosis dari Tiongkok, Pemerintah Indonesia juga telah memesan vaksin dari berbagai produsen vaksin.  Untuk tahap pertama pada pertengahan Januari, Indonesia akan segera memberikan vaksinasi kepada para tenaga kesehatan, dokter, dan petugas keamanan sebagai garda terdepan dan pada akhir Januari kepada golongan muda dan tua.

Terkait dengan pemberian vaksin, Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Istana Negara Rabu (6/1) mengatakan pemerintah  menyiapkan lebih sekitar 329,5 juta dosis vaksin dari berbagai produsen untuk dilakukan vaksinasi di seluruh Indonesia. Menurut rencana vaksinasi perdana akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dengan vaksin Covid-19 buatan Sinovac pada 13 Januari 2021. Pemberian vaksin perdana kepada Presiden Joko Widodo diharapkan dapat memberikan semangat kepada warga negara Indonesia di seluruh Tanah Air.  

Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM, Penny K Lukito memastikan bahwa vaksin Covid-19 produksi Sinovac terdiri dari bahan-bahan aman bagi manusia. Pihak BPOM menjamin mutu vaksin asal Tiongkok, karena bahan baku, proses pembuatan hingga produk jadi telah dievaluasi sesuai standar internasional di Tiongkok.

Walaupun saat ini uji klinis tahap 3 belum selesai, kehadiran vaksin cukup memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga negara Indonesia. Apalagi di beberapa negara, pelaksanaan vaksinasi sudah diadakan.  Selain itu, strategi Indonesia yang akan memberikan vaksin pada golongan muda dan tua  mendapat pujian dari pihak luar negeri. Karena di luar negeri, vaksin diprioritaskan untuk golongan tua. Menurut para ahli kesehatan Australia dan Singapure, apa yang dilakukan pemerintah Indonesia harus menjadi acuan kedepan.  Sejatinya, Pemerintah Indonesia tidak akan gegabah melaksanakan skenario vaksinasi tanpa pemikiran matang. Hal ini juga merujuk pada hasil uji klinis tahap tiga yang akan segera keluar pekan ini. Selain itu, vaksinasi perdana dilakukan oleh Presiden Joko widodo adalah salah satu respon positif untuk memberikan kepercayaan terhadap pentingnya dan amannya vaksin. Namun menurut petunjuk WHO, penggunaan vaksin harus ada jeda antara 21 – 28 hari, terutama pada produk vaksin Pfizer dan BioNTech. Hal ini dilakukan setelah di banyak negara kesulitan melakukan vaksinasi menangkal virus Covid-19, menyusul adanya temuan varian baru virus yang lebih mudah menyebar.

05
January

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali tahun 2021 dengan meluncurkan Bantuan Sosial Tunai ke seluruh Indonesia pada Senin (4/1). Peluncuran program bantuan tunai tersebut dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dan masyarakat penerima bantuan sosial, baik yang hadir secara langsung di Istana Negara maupun yang hadir secara virtual.

Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp110 triliun untuk seluruh penerima dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote. Demikian dikatakan oleh Presiden Jokowi dalam acara peluncuran bantuan tersebut yang juga ditayangkan Youtube Sekretariat Presiden. 34 Provinsi di Indonesia serentak meluncurkan bantuan tunai tersebut pada hari yang sama.

Bantuan tunai tersebut disalurkan dalam tiga program, yaitu Program Keluarga Harapan, Bantuan Sosial Tunai dan Program Sembako. Presiden Jokowi berharap, bantuan ini dapat meringankan keluarga-keluarga yang terdampak pandemi Covid-19 dan diharapkan menjadi pemicu untuk menggerakkan ekonomi nasional, mengungkit ekonomi nasional dan memperkuat daya beli masyarakat.

Dalam kesempatan itu, dia menegaskan bahwa bantuan ini diberikan secara utuh, tidak ada potongan sama sekali. Dia juga mengingatkan, bantuan ini tidak boleh digunakan untuk membeli rokok. Bantuan ini harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok dan pangan untuk keluarga.

Namun hal paling penting disini adalah instruksi Presiden terhadap para Menteri dan Gubernur, agar mengawasi proses penyaluran bantuan secara ketat. Sebab selama ini, berbagai masalah dan ketidakpuasan penerima bantuan sosial berpusat pada prosesnya penyalurannya yang tidak transparan, lama dan berbelit-belit. Hal lebih menyakitkan hati rakyat adalah korupsi bantuan sosial yang dilakukan tidak hanya di jajaran pejabat yang paling rendah, tetapi juga sampai ke tingkat menteri.

Memang, mengawali tahun baru dengan penyaluran bantuan sosial tunai adalah kebijakan tepat. Pemerintah juga perlu menyiapkan mekanisme penyaluran tepat dan sederhana, sehingga bantuan ini dapat diluncurkan dengan cepat dan masyarakat yang membutuhkan dapat menerima dengan cepat pula. Tentu saja, sebagaimana Presiden Joko Widodo tegaskan, bantuan sosial tunai ini tidak boleh dipotong sama sekali.

04
January

Dalam rapat Kabinet Terbatas tanggal 28 Desember lalu, pemerintah Indonesia memutuskan untuk melarang warga negara asing masuk  ke Indonesia mulai tanggal 1-14 januari 2021. Pengecualian diberikan  bagi pejabat setingkat menteri ke atas, pemegang visa diplomatic dan beberapa pemegang izin lainnya  dengan  tetap menerapkan  protokol pencegahan Covid-19 secara ketat.

Munculnya varian mutasi baru virus corona yang diberi nama VUI-202012/01 dan  memiliki daya tular yang sangat cepat,  menjadi alasan pemerintah untuk memberlalukan kebijakan larangan tersebut.

Virus yang awalnya diidentifikasi di Inggris bagian tenggara itu menyebar dengan lebih cepat dibanding virus corona SARS-CoV-2. Varian baru Covid-19 ini juga telah ditemukan di beberapa negara lainnya.  

Kondisi ini pastinya kembali memukul sektor pariwisata. Meskipun selama pandemik kunjungan wisatawan asing memang menurun tajam. Bahkan di beberapa wilayah tidak ada yang berkunjung. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, saat ini pemerintah fokus pada kunjungan wisatawan domestik khususnya di sektor ekonomi kreatif Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Langkah ini paling tidak membuat dunia pariwisata bisa sedikit bernafas kembali. Pembenahan UMKM yang dilaksanakan mulai dari sekarang tentu akan menjadi potensi besar saat pariwisata dibuka secara utuh.

Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali, Putu Winastra bahkan menyebut pengetatan masuknya warga negara asing ke Indonesia selama 14 hari akan ada efeknya secara positif terhadap masyarakat Bali. Hingga kini penerbangan internasional ke Bali memang belum dibuka. Larangan tersebut akan menjadi kesempatan untuk mensterilkan Pulau Dewata dari penularan Covid-19.

Kebijakan pemerintah melarang masuk warga negara asing selama 14 hari  memang sudah tepat dalam mengantisipasi dan meminimalisasi penularan varian baru Covid-19 yang saat ini sudah terjadi di beberapa negara Eropa dan Afrika.

01
January

Selamat Datang 2021

Written by
Published in Komentar

Menyambut pergantian tahun dalam kondisi pandemi tentu tak terbayangkan sebelumnya.  Ada negara yang berusaha menahan tidak melakukan perayaan pergantian tahun secara besar-besaran untuk menghindari terjadinya kerumunan masyarakat yang membahayakan sebaran covid19, seperti Indonesia . Namun beberapa negara tetap menyelenggarakan perayaan malam pergantian tahun.  Di New York Amerika Serikat misalnya Hitungan mundur ke 2021 tetap dilakukan penurunan bola besar di Times Square, Kota New York. Meski kerumunan yang berjarak secara sosial akan lebih sedikit tahun ini Waterford tetap memegang tradisi yang sudah dijalaninya selama ini. Atau perayaan yg sudah direncanakan beberapa waktu sebelumnya, Seperti yang dilansir dari ABC News, pada Rabu, 30 Desember 2020,  Perth akan menjadi tuan rumah di pertunjukan jalanan dan hiburan, yang akan menampilkan pertunjukan seperti pemain sirkus, pengamen, wahana karnaval, dan pasar di North. 

Bagaimanapun cara penyambutannya mau tak mau, siap tidak siap, waktu sudah berganti. 

Pertanyaan besarnya adalah 2021, apakah Covid masih akan menghantui? Tentu semua pihak berharap vaksin yang ditemukan akan menjadi jawaban dari persoalan covid19 di berbagai negara. 

Program vaksinasi virus corona sudah dimulai di sejumlah negara seperti Inggris dan Amerika Serikat. Sementara beberapa negara masih baru mulai mempersiapkan pemberian vaksin ini.  Mungkinkah persoalan Covid 19 di tahun 2021 teratasi  seiring dengan vaksin yang segera dibagikan?   Dr. Soumya Swaminathan dari WHO mengharapkan masyarakat dunia tidak lengah meski ada  vaksin covid19.  Karena belum semua orang bisa mengakses vaksin ini  sehingga herd immunity tidak bisa segera datang. herd immunity sendiri bisa didefenisikan sebagai   ‘kekebalan populasi’.  Konsep yang digunakan untuk imunisasi, di mana suatu populasi dapat terlindung dari virus tertentu jika suatu ambang cakupan imunisasi tertentu tercapai. 

Namun tentu kita paham, khusus untuk Indonesia misalnya tentu butuh banyak sekali jumlah vaksin agar sekitar 200 juta masyarakat Indonesia bisa kebal terhadap virus Covid 19 ini. Tentu bukan hal yang gampang dan mudah untuk mendapatkan vaksin sebanyak ini. Belum lagi persoalan distribusi vaksin yang tentu memakan waktu dan mungkin hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya. 

Sepertinya dengan kondisi ini 2021 masih akan banyak mengalami Naik turun tantangan penanganan masalah Covid19ini. 

Namun demikian setelah vaksin diberikan sebenarnya sudah hampir terlihat jalan keluar Utama  yang dibutuhkan dalam penanganan Covid 19 ini. Hanya saja memang segala sesuatunya membutuhkan waktu.

28
December

Jumlah kasus COVID-19 yang merebak di Indonesia sejak awal Maret 2020 semakin hari semakin meningkat. Sampai Minggu (27/12/2020) jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 bertambah lebih dari 6500 kasus, sehingga total positif kasus COVID-19 di Indonesia mencapai lebih dari 713 ribu kasus. 

Meningkatnya kasus positif COVID-19 akhir-akhir ini salah satunya disebabkan oleh klaster keluarga yang mulai muncul pada September 2020. Hal tersebut dikatakan  spesialis paru dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia  Dr. Anna Rozaliyani di Jakarta, Minggu. Ia mengingatkan masyarakat perlu mewaspadai penularan COVID-19 yang terjadi pada klaster keluarga.  

 

Selama ini masyarakat menganggap keluarga merupakan tempat yang aman dari penularan COVID-19.  Padahal, menurut dr. Anna, lingkungan keluarga juga memiliki risiko penularan COVID-19 . Terutama apabila ada anggota keluarga yang masih bekerja atau berkegiatan di luar rumah dan tidak menerapkan protokol kesehatan dengan benar ketika di luar ataupun saat kembali ke rumah. Dokter ini menyebut kemungkinan anggota keluarga bisa menjadi "super spreader", yaitu pembawa virus dan bisa menularkan ke banyak anggota keluarga lainnya tanpa tahu dirinya telah terinfeksi virus COVID-19.  

Aktivitas masyarakat karena faktor ekonomi dan alasan lain seperti bosan atau stress berkepanjangan karena terlalu lama berdiam di rumah tidak dapat dihindarkan. Masyarakat mulai jenuh di rumah terus.     Di samping itu banyak yang memang tetap harus ke luar rumah karena membutuhkan pemasukan keuangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Restoran, bioskop dan tempat wisata mulai dibuka agar roda ekonomi dapat berjalan, walau dengan protocol Kesehatan yang ketat. Apalagi menjelang libur akhir tahun, ketika sebagian masyarakat merasa membutuhkan penyegaran dan pemerintah daerah serta pelaku bisnis hiburan dan pariwisata membutuhkan pemasukan agar bisa bertahan di tengah pandemi. 

 

Memang merupakan sebuah dilema. Di satu sisi, masyarakat harus sehat dan terhindar dari virus mematikan itu dengan membatasi gerak sosial dan ekonomi. Namun di sisi lain, masyarakat juga membutuhkan pemasukan untuk bisa bertahan hidup.   

 

Meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia pada klaster keluarga mengharuskan masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan dengan benar dan disiplin. Jangan sampai seseorang pulang ke rumah dengan membawa virus dan menganggap dirinya sehat karena tidak merasakan gejala, sehingg akhirnya menulari angggota keluarga yang lain. Kepatuhan dan kedisplinan masyarakat harus ditingkatkan. Memang tidak mudah untuk melaksanakan hal tersebut, karena masih banyak masyarakat yang abai dan menganggap virus COVID-19 tidak ada.  

Selain patuh dan disiplin pada protokol kesehatan, masyarakat juga harus meningkatkan imun tubuh dengan pola makan atau asupan nutrisi yang baik, berjemur serta berolahraga. 

25
December

Varian Baru Corona

Written by
Published in Komentar


Suasana perayaan Natal di Inggris Selatan di tengah merebaknya Varian Baru Corona yang disebut berasal dari kawasan itu sungguh sukar dibayangkan. Walaupun belum ada data resmi apakah corona Varian Inggris ini lebih berbahaya dari Covid19, namun daya tularnya sudah terbukti dahsyat. Saat ini lebih dari 1000 orang di Inggris Selatan sudah terjangkit. Bahkan konon kabarnya, keresahan tentang strain baru Corona ini sudah mulai menjalar ke Amerika. Perayaan natal kali ini pun  pun terasa sepi  karena  masyarakat memilih di rumah saja, mewaspadai virus baru. Kemungkinan masuknya virus ini ke Amerika Serikat merupakan prediksi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Covid-19  varian baru yang  diberi nama SARS-CoV-2 ini  bahkan dikabarkan  sudah merebak hingga Afrika dengan temuan sementara banyak menyerang pemuda disana. Tapi belum bisa dibuktikan apakah Sars-Cov_2 ini lebih mematikan atau tidak. Namun  daya sebarnya konon sangat   cepat. Hari Kamis kemarin virus ini sudah ditemukan di Singapura.

 

Mengantisipasi sebaran Sars-Cov2 ini pemerintah Indonesia pun menghimbau agar masyarakat tidak melakukan perjalanan jauh dan tetap berada di rumah selama libur dan perayaan Natal dan Tahun Baru.

Berbagai negara saat ini  telah  mulai melakukan  vaksinasi  ke penduduknya.  Diharapkan,  vaksin ini nantinya akan bisa mengatasi Covid 19 termasuk  berbagai kemungkinan munculnya varian2 baru lainnya seperti  Sars-Cov2.
Perayaan Natal 2020 ini sepertinya memang harus dilalui dengan doa dan pengharapan yang lebih dalam, agar virus  mematikan ini terhapus  dari muka bumi.

24
December

Setelah mengumumkan secara resmi rencana Reshuffle kabinet pada hari Selasa di Istana Bogor, Jawa Barat pada Hari Rabu 23 Desember, Presiden Joko Widodo resmi melantik 6 menteri baru  dan 5 wakil menteri di kabinetnya. Pergantian ini berlangsung di kementrian Kesehatan, Kementrian Sosial, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, Kementrian Agama, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sebetulnya, isu reshuffle sudah berhembus cukup lama, terutama berkenaan penanganan pandemi  Covid-19 dan ditambah beberapa kasus yang melanda beberapa kementerian terkait kasus korupsi. Kinerja Kabinet Indonesia Maju Jilid II ini memang sudah dikritik oleh banyak pihak, terutama ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan para menterinya pada 2019 pasca- pelantikan menjadi Presiden. Kritikan ditujukan karena ada beberapa orang yang tidak sesuai dengan posisi dan latar belakang pengalaman kerja para pembantunya. Selain itu, dia juga melantik beberapa kepala Badan di lingkungan pemerintahannya.

 

Presiden Joko Widodo melakukan perubahan dan pergantian para menterinya untuk memberikan kepastian dan kenyaman kepada masyarakat Indonesia serta menjawab masukan dari banyak pihak.  Bagi para pelaku pasar, perombakan kabinet diharapkan memberikan rasa aman dalam iklim berusaha disaat badai ekonomi dikarenakan merebak pandemi virus corona. Usai pengumuman wabah corona menyerang Indonesia secara resmi pada akhir Februari tahun ini, Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi sebaran dan ancaman virus corona yang terus meningkat di akhir tahun ini.  Kerjasama dengan pabrik pembuat vaksin telah dilakukan dan kedatangan sekitar 1 juta dosis vaksin telah memberikan bukti keseriusan Pemerintah dalam penanganan Covid-19.

 

Walau terjadi kekhawatiran beberapa pihak, terutama ada penempatan menteri dengan latar belakang yang jauh dari kementrian yang diembannya, semua itu tidak menyurutkan harapan masyarakat atas perubahan di kabinet Indonesia Maju. Apalagi isu-isu keamanan dalam negeri juga telah menyita dan membelah fokus perhatian pemerintah dalam mengatur penyelenggara dan membangun Indonesia.  Beberapa target target ekonomi sudah banyak yang meleset dan tidak sesuai harapan. Pertumbuhan ekonomi juga sudah lebih dari minus 3 persen, sehingga ancaman resesi sudah di depan mata. Sebetulnya  bukan hanya Indonesia yang mengalami resesi ekonomi akibat epidemi corona yang melanda secara global. Jadi yang sekarang harus dilakukan adalah semua pihak bersatu padu dan bergotong royong untuk melawan penyebaran virus dengan patuh pada protocol kesehatan yang telah dicanangkan pemerintah. Selain itu stimulus stimulus yang telah dilakukan Pemerintah di masa pandemi untuk masyarakat menengah kebawah sangat membantu disaat masa masa krisis saat ini.  Kita tunggu perubahan dan gebrakan para menteri yang baru dengan ide ide yang lebih segar sehingga kegalauan dan keresahan masyarakat di masa pandemi dapat dijawab.