warna warni

warna warni (402)

06
February

Kota Cirebon, Jawa Barat memiliki berbagai destinasi menarik untuk dikunjungi. Untuk mempermudah wisatawan menjelajah berbagai tempat wisata di kota udang tersebut, Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik setempat telah meluncurkan aplikasi "Cirebon Wistakon”. Aplikasi Cirebon Wistakon merupakan singkatan dari wisata kota Cirebon, dimana aplikasi tersebut berisi berbagai informasi pariwisata Cirebon. Aplikasi ini menyediakan informasi wisata dalam 10 kategori, yakni Favorit, Even&news, Attractions, Foods, Hotels, Shops, Religious, Healthcare, Finance, dan Services.

Untuk lokasi wisata, ada sepuluh item yang ada dalam aplikasi tersebut, yakni Taman Sari Gua Sunyaragi, Keraton Kacirebonan, Wisata Kera Plangon, Keraton Kanoman Cirebon, Keraton Kasepohan, British American Tobacco Cirebon, Wihara Dewi Welas Asih, Cirebon Waterland Ade Irma Suryani, Pantai Kejawanan, dan Setu Sedong.

Bagi anda yang mencari tempat kuliner, anda  tinggal buka item Foods. Tersedia informasi mengenai penjual kuliner seperti Nasi Jamblang, Mie Koclok, dan Empal Gentong. Ada juga jenis makanan khas Cirebon serta lokasi penjualnya. Informasi tempat belanja tradisional maupun modern tersedia dalam aplikasi itu, seperti pasar Harjamukti, Pasar Batik Trusmi Cirebon, Pasar Pagi Cirebon, toko oleh-oleh Manisan Sinta, dan Pasar Mundu Cirebon. Aplikasi Cirebon Wistakon  bisa diunduh di Play Store bagi para pengguna android.

menurut Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Cirebon, Iing Daiman, Aplikasi Cirebon Wistakon merupakan implementasi Cirebon Smart City. Iing Daiman menambahkan bahwa keberadaan program Smart City  sangat penting untuk peningkatan layanan serta kesejahteraan masyarakat. Karena program ini menggabungkan berbagai elemen untuk mewujudkan Kota Cirebon lebih maju dengan teknologi yang terus meningkat tanpa meninggalkan kearifan lokal. Karena itulah nama sejumlah aplikasi tetap menggunakan bahasa Cirebon. Aplikasi Cirebon Wistakon ini melengkapi 7 aplikasi lainnya yang sudah ada di Kota Cirebon. Aplikasi tersebut yaitu CIREBON LENGKO (Layanan Elektronik Kesehatan Online), yakni sistem pelayanan antrean online berbasis Android dan informasi berbasis Android mengenai ketersediaan ruang rawat inap di RSUD Gunung Jati. CIREBON BROJOL AJA KLALEN (Akte Langsung Jadi Kalau Lapor lewat Online) dengan konsep one day service. Ada program CIREBON SEDULUR (Sistem Elektronik Pelayanan Digital Kelurahan), dan CIREBON SEGA JAMBLANG  (Sistem Elekronik Kepegawaian dan Evaluasi Kinerja Secara Gamblang). Program selanjutnya adalah PORTAL SATIN CIREBON PASTI WERU, yakni penyajian informasi Kota Cirebon dalam satu portal. PROGRAM WADUL BAE (Warga Peduli Bocah lan Emboke) yang merupakan konsep penanganan terpadu kekerasan terhadap anak dan perempuan.Demikian edisi Warna Warni kali ini dengan tema Aplikasi Cirebon Wistakon. 

04
February

Edisi kali ini mengetengahkan topik mengenai Buah Lindur Sebagai Beras Alternatif . padi atau beras masih menjadi sumber makanan pokok utama sebagian besar masyarakat Indonesia. Ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap beras merupakan yang tertinggi di dunia yaitu sebesar 139,5 kg /tahun. Untuk menjamin ketersediaan pangan, berbagai pihak terkait melakukan berbagai upaya. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian misalnya telah mencanangkan diversivikasi pangan yang akan dijalankan pada tahun 2018 ini. Program ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras dan terigu. Namun, pengganti beras dan terigu tersebut harus bersumber dari komoditas lokal bernutrisi dan aman untuk dikonsumsi.

untuk mendukung program diversivikasi pangan dan mengurangi konsumsi beras, dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Jawa Barat, memanfaatkan buah lindur (Bruguiera gymnorrhiza) sebagai bahan pembuatan beras analog dengan cara mengombinasikannya dengan sagu dan kitosan. Beras analog adalah beras yang diproduksi tidak dengan ditanam di sawah, melainkan diproduksi di pabrik dengan mengolah dari bahan-bahan pangan yang ada.

Inovasi ini dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Nurjanah, MS, dosen sekaligus Guru Besar Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) beserta dua rekannya Taufik Hidayat dan Pipih Suptijah. Penemuan ini merupakan salah satu dari empat karya Prof. Nurjanah yang berhasil terpilih sebagai empat dari 109 inovasi Indonesia tahun 2017 yang diumumkan oleh BIC (Business Innovation Center) pada 9 Agustus 2017 lalu.

Buah lindur yang digunakan merupakan salah satu jenis mangrove yang banyak ditemukan di Indonesia dan memiliki karbohidrat yang sama dengan beras. Menurut Nurjanah, timnya menggunakan buah lindur karena buah ini merupakan sumber karbohidrat, terlebih produksinya yang melimpah di Indonesia. Nurjanah menambahkan, salah satu upaya untuk menghindari ketergantungan beras masyarakat Indonesia adalah diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber karbohidrat lokal sebagai produk pangan misalnya beras analog.

Sementara itu, Taufik Hidayat menambahkan bahwa beras analog ini mengandung banyak serat dan sangat cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes. Tim memilih kombinasi buah lindur dengan sagu karena menurutnya sagu termasuk komoditas penting yang belum termanfaatkan secara optimal. Selain itu, Prof Nurjanah juga menggunakan kitosan sebagai bahan pengikat dan penstabil. Kitosan adalah senyawa polimer alam yang diisolasi dari limbah perikanan seperti udang, cangkang kepiting dan lain-lain.  Taufik menjelaskan, kitosan memiliki sifat yang sama dengan bahan pembentuk tekstur sintesis yang dapat memperbaiki penampakan dan tekstur suatu produk karena memiliki daya pengikat air dan minyak yang kuat dan tahan panas. Dari hasil penelitian Prof Nurjanah dan dua rekannya, didapati bahwa tepung buah lindur dapat menjadi alternatif subtitusi terigu karena mengandung karbohidrat yang tinggi yakni 86,10 persen. Sedangkan formulasi beras analog terbaik adalah kombinasi 70 persen tepung lindur, 30 persen tepung sagu, dan kitosan 0,5 persen.

03
February

Kabar pertama datang dari Gunung Kidul, Yogyakarta. Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membangun Embung Batur Agung di Desa Gedangrejo, Kecamatan Karangmojo untuk mengatasi kekurangan air pada musim kemarau dan menampung air saat musim hujan. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3AKBPMD) Gunung Kidul Sujoko di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan anggaran pembangunan Embung Batur Agung berasal dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonsia.

Menurut Sujoko pengelolaan air masih jauh dari yang diharapkan, sehingga air yang semestinya merupakan sahabat petani berubah menjadi penyebab bencana bagi petani. Indikatornya, di musim kemarau, ladang dan sawah sering kali kekeringan dan sebaliknya di musim penghujan, ladang dan sawah banyak yang terendam air. Sementara pada ekosistem tadah hujan atau lahan kering dengan intensitas dan distribusi hujan yang tidak merata, embung dapat digunakan untuk menahan kelebihan air dan menjadi sumber air irigasi pada musim kemarau.

Sujoko berharap pembuatan embung ini dapat meningkatkan produktivitas invensitas tanam, dan pendapatan petani untuk mendorong tumbuhnya geliat ekonomi masyarakat desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya mendukung program kedaulatan pangan masyarakat.

 

Kabar berikutnya datang dari Manokwari, Papua. Pemerintah akan membangun bandar udara baru di wilayah Distrik Missol Kabupaten Raja Ampat untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi udara dari dan menuju daerah tersebut. Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan di Manokwari, Rabu, mengatakan, pemerintah daerah setempat sudah memulai proses pematangan lahan di kawasan tersebut.

Meski dibangun Bandara Baru di Misol, Bandara Marinda akan tetap difungsikan untuk melayani penerbangan pesawat berbadan kecil. Penerbangan pesawat besar ke depan akan diarahkan di Misol. Menurut gubernur, Pemerintah kabupaten Raja Ampat telah mulai pematangan lahan seluas 3.000 meter. Penambahan pun siap dilakukan untuk lahan seluas 1.000 meter.

Mandacan menjelaskan, pembangunan bandara besar di Raja Ampat dilakukan untuk mendukung program pariwisata di daerah ini. Ia menginginkan, jumlah pengunjung ke Raja Ampat terus meningkat.

 

Kabar terakhir datang dari Bukittinggi, Sumatera Barat. Warga di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat mengantre menggunakan teropong untuk mengabadikan gerhana Bulan yang berlangsung pada Rabu(31/1) malam. Teropong tersebut merupakan peralatan yang disediakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Padang Panjang untuk mengamati peristiwa alam itu di pelataran Jam Gadang Bukittinggi. Warga bergantian mengambil kesempatan untuk memotret menggunakan telepon genggam melalui teropong. Selain teropong, BMKG juga menyediakan layar infocus agar proses gerhana Bulan dapat disaksikan oleh warga yang memadati objek wisata itu. Agar tidak mengganggu posisi teropong, petugas dari BMKG membantu memotret melalui teropong menggunakan ponsel pengunjung. Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Rahmat Triyono mengatakan pengamatan gerhana Bulan total di pelataran Jam Gadang juga sebagai sarana edukasi bagi warga mengenai fenomena alam itu. Proses gerhana sudah dimulai pada pukul 17.49 WIB dimana pada waktu itu terjadi kontak pertama kali antara bulan dan bayangan bumi. Namun proses ini tidak dapat dilihat di wilayah Sumbar karena Bulan baru terbit pada pukul 18.28 WIB. Sementara di lokasi berbeda, Shalat Khusuf dilaksanakan di masjid-masjid di daerah itu yang sebelumnyaa didahului oleh ceramah dan panduan pelaksanaan ibadah tersebut. Di Bukittinggi, pemerintah setempat memusatkan Shalat Khusuf di Masjid Agung. 

01
February

 

Setelah 17 Januari 2018 kemarin, Indonesia meraih penghargaan di bidang inovasi wisata internasional dari United Nation World Tourism Organization ( UNWTO/Organisasi Pariwisata Dunia PBB), kini kabar membanggakan datang kembali dari dunia pariwisata Indonesia, dimana Indonesia meraih tiga dari enam pengarhagaan di ASEANTA Awards 2018, di Chiang Mai, Thailand, 26 Januari kemarin. ASEANTA merupakan penghargaan di bidang pariwisata untuk kawasan Asia Tenggara. Ketiga penghargaan yang diraih ini membuktikan dominasi pariwisata Indonesia di tingkat Asia Tenggara.Penyerahan penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Pariwisata Indonesia Arief Yahya saat penutupaan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2018 di Chiang Mai, Thailand.

Kategori penghargaan yang diraih oleh Indonesia dalam ASEANTA di antaranya adalah Best ASEAN New Tourism Attraction (atraksi pariwisata terbaik yang paling baru di Asia Tenggara) diraih oleh Lintang Buana Tourism Services untuk aktivitas berselancar di Gumuk Pasir, Bantul, Yogyakarta. Best ASEAN Tourism Photo (foto pariwisata terbaik Asia Tenggara) diraih oleh Agung Parameswara untuk foto Upacara Melasti, dan Best ASEAN Airlines Program (program maskapai terbaik di Asia Tenggara) yang diraih oleh Garuda Indonesia dari program Ayo Liburan. Menurut Menteri Pariwisata, Arief Yahya, penghargaan ini memiliki 3 makna, yang sering disebut sebagai 3C. Yakni menaikkan confidence sebagai bangsa, mengangkat credibility sebagai negara, dan berfungsi sebagai calibration untuk memotret seberapa hebat Wonderful Indonesia. 

Selain 3 penghargaan tersebut, Indonesia juga mendapat 15 penghargaan lain di ASEAN Tourism Awards. Di kategori ASEAN Green Hotel Standard Award, ada Hyatt Regency Yogyakarta, Prime Plaza Hotel, The Dharmawangsa Jakarta, Melia Purosani Yogyakarta dan Turi Beach Resort Batam yang naik ke podium mewakili Indonesia. Kategori ASEAN MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) Venue Standard Award, Indonesia diwakili Bali Nusa Dua Hotel, Raffles Jakarta, Four Season Hotel Jakarta, The Trans Resort Bali dan Ayana Midplaza Jakarta. Sementara kategori ASEAN Clean Tourist City Standard Award, Indonesia diwakili, Bandung, Surabaya dan Banyuwangi. Dua gelar lainnya diraih oleh Desa Wisata Nglanggeran, Yogyakarta dan The Nusa Dua, Bali untuk kategori ASEAN Sustainable Tourism Award. Dora

 

31
January

pasar papringan

 

Dalam kehidupan sehari-hari, keberadaan pasar sangat lah penting. Hal ini karena, jika terdapat kebutuhan yang tidak dapat dihasilkan sendiri, maka kebutuhan tersebut dapat diperoleh di pasar. Para konsumen atau pembeli datang ke pasar untuk berbelanja dan memenuhi kebutuhannya dengan membawa sejumlah uang guna membayar harga barang yang dibelinya. Selain uang, umumnya para pedagang di pasar juga menggunakan kantong plastik untuk membungkus barang dagangan yang dijajakan atau yang telah dibeli konsumen. Hal-hal tersebut tidak ditemukan di pasar Papringan, Temanggung, Jawa Tengah.

Pasar yang berada di bawah rerimbunan bambu ini, terletak  Dusun Ngadiprono Desa Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, memiliki luas sekitar 1.500 meter persegi. Sesuai namanya, “papringan” (bahasa Jawa) artinya kebun bambu. Pasar yang hanya buka pada Minggu Pond an Minggu Wage menurut penanggalan Jawa atau setiap 35 hari sekali, menjual  makanan dan minuman tradisional yang kini sudah banyak dilupakan orang. Seperti gablok pecel, ndas borok, aneka keripik, grontol jagung. Semua makanan yang dijajakan di pasar ini tidak menggunakan MSG (Monosodium Glutamat) atau yang dikenal dengan sebutan Vetsin serta bahan-bahan kimia lainnya. 

Tempat pedagang menjajakan makanannya ditata sedemikian rupa di antara pokok-pokok bambu satu dengan lainnya. Pasar Papringan juga menyuguhkan aneka permainan tradisional. Alat pembayarannya merupakan potongan bambu yang disebut koin pring. Bentuknya mirip koin, namun terbuat dari kayu dan bambu berbentuk bulat atau kotak.

Nilai yang tertera pada koin pring itu ada empat, yaitu "1", "5", "10", dan "50". Nilai "1" itu sama dengan Rp 1.000, nilai "5" sama dengan Rp 5.000, nilai "10" sama dengan Rp 10.000, dan nilai "50" sama dengan Rp 50.000. Sebelum bertransaksi, pengunjung harus menukar terlebih dulu uang dengan koin pring ini.

Menurut Fransisca Callista, Manajer Proyek Pasar Papringan yang juga salah seorang  Pengurus Komunitas Spedagi (Sepeda Pagi), tujuan utama penyelenggaraan Pasar Papringan bukanlah bermotif ekonomi melainkan untuk konservasi tanaman bambu. Karena, melakukan konservasi pohon bambu dinilai penting. Sebab pohon bambu merupakan penghasil oksigen tertinggi, memberikan kesejukan bagi orang yang di dekatnya. Memiliki nilai visual yang indah. Siklus panennya lebih cepat dibandingkan pohon kayu, serta merupakan material bangunan masa depan sebagai pengganti fungsi kayu atau besi.

Jika kegiatan pasar papringan berdampak keuntungan ekonomi warga, diharapkan dapat memberikan motivasi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan pohon bambu.

 

30
January

Dalam edisi Warna Warni kali ini saya sajikan informasi mengenai  Juria, Kopi unik dari Flores. Indonesia kaya akan kopi lokalnya dengan berbagai kekhasan rasa dan pengolahan. Karena rasanya yang khas dan istimewa, sudah banyak kopi lokal indonesia yang mendunia. Sebut Saja seperti Kopi Toraja, Kopi Luwak, Kopi Gayo Aceh dan Kopi Kintamani. Selain jenis kopi yang sudah populer tersebut, sebenarnya Indonesia masih punya kopi lokal lainnya yang juga tak kalah istimewa. Salah satunya Kopi Juria dari Flores. Kopi ini terbilang langka dan unik. Terbilang unik, karena ada tiga cita rasa dalam satu seruput Juria, yakni karamel, cokelat dan tembakau. Sedang disebut langka, karena para petaninya hanya bisa panen setiap dua tahun sekali. Saat menuju matang, daun kopi gugur total, hanya terlihat buah kopinya.

Kopi Juria merupakan jenis kopi arabika. Perkebunan Kopi Juria hanya ditemukan di desa Colol, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur dengan ketinggian mencapai 1200 hingga 1400 meter diatas permukaan laut. Tanaman kopinya berusia lebih dari 50 tahun dengan ketinggian 4 hingga 5 meter. Juria yang dianggap sebagai "Mother of Coffee" dan dikeramatkan penduduk, hanya ada dalam jumlah yang terbatas karena beberapa kali diujicobakan untuk ditanam di daerah di luar Colol namun tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. Uniknya, tidak seperti tanaman kopi pada umumnya, panen buah kopi juria hanya berlangsung dipuncak musim panen untuk memastikan buah kopi pada keadaan matang yang tepat, dan dipilih manual dengan tangan.

Pemetikan dan pengolahan Juria memang cukup rumit. Biji kopi yang akan diolah haruslah biji kopi yang benar-benar merah, matang dan sedikit menghitam. Kemudian biji kopi diperam selama 36 jam di dalam karung. Biji kopi Juria harus dijauhkan dari tanah dan debu karena mudah menyerap bau. Ketika dijemur, tidak boleh langsung ditanah, namun di balai-balai hingga benar-benar kering. Kemudian biji kopi disortir dan disangrai dengan kematangan yang pas, agar tiga rasa dan aromanya terjaga. Menurut Bupati Manggarai Timur, Yoseph Tote, selama ini kopi Juria dipasarkan hingga ke Australia, diekspor oleh pengusaha lokal. Pemerintah senantiasa membantu mendapatkan pembeli yang mampu membeli dengan harga diatas Rp.30.000 hingga Rp.60.000 per kilogram.

Demikian edisi Warna Warni kali ini dengan tema Juria, Kopi unik dari Flores. Kita jumpa lagi dalam edisi Warna Warni berikutnya dengan tema-tema menarik lainnya.

29
January

Pada Warna Warni edisi kali ini kami akan mengajak Anda untuk mengetahui pesona seni lukis kaca. Kaca merupakan salah satu media lukis  yang jarang dipilih oleh pelukis. Seni Lukis Kaca adalah lukisan menggunakan kaca sebagai bidang gambar dan cara melukisnya pun menggunakan prinsip terbalik. Lukisan dimulai dengan membuat pola, kemudian mewarnai bagian belakang kaca menggunakan cat dengan kadar minyak sesedikit mungkin. Lukisan Kaca memberikan sensasi visual yang menarik dan menawarkan cara melihat yang berbeda dibandingkan ketika melihat karya dengan medium lain semisal kanvas.

Seni lukis kaca di Indonesia berkembang sejak masa Wali Songo atau 9 Wali yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. Sejak abad 17 Masehi silam, seni lukis kaca telah dikenal dan berkembang di Cirebon. Saat itu jenis gambar pada seni lukis kaca hanya ada dua yaitu gambar wayang dan kaligrafi. Ciri khas lukisan kaca Cirebon adalah Kaligrafi, Wayang dan Batik Cirebon. Ada 42 jenis kaligrafi peninggalan para Wali atau Sunan, khususnya Sunan Gunung Jati, semuanya mempunyai makna dan tujuan yang berbeda. Salah satunya adalah Macan Ali berupa tulisan arab dengan lafadz dua kalimat syahadat, kaligrafi ini bertujuan memberikan semangat atau memotivasi pemiliknya agar selalu ingat kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa.

Setelah muncul seni lukis kontemporer pada tahun 70-an, masyarakat di luar Cirebon mulai mengenal seni lukis kaca. Sebagian besar pelukis kaca Cirebon pernah melakukan pembersihan diri agar karya lukisannya mempunyai nilai-nilai yang lebih dari pada sekedar lukisan. Setiap daerah mempunyai tradisi dan kepercayaan yang berbeda, ini menandakan bahwa budaya Indonesia beragam. Terlepas dari semua itu, fenomena lukisan Cirebon ini merupakan budaya, sebuah karya seni bangsa yang harus di jaga dan diwariskan kepada anak cucu kita. Dan dengan pernah dieksportnya lukisan kaca Cirebon ke Korea, Belanda dan Dubai membuktikan bahwa bangsa Indonesia kaya akan budaya.

Untuk mempopulerkan kembali seni lukis kaca, empat orang pelukis kaca Ketut Santosa dari Bali, Hadi Koco (Surabaya), Rina Kurniyati (Yogyakarta), dan Nugroho (Magelang) menggelar pameran seni lukis kaca. Pameran yang bertajuk “Penjinak Kaca” ini digelar di Tembi Rumah Budaya, Yogyakarta. Pameran ini menampilkan 50 lukisan kaca dan akan berlangsung pada 11 Juli hingga 11 Agustus 2014. Empat pelukis ini terlahir dengan cara kerja yang berbeda dalam perkembangan seni lukis kaca di Indonesia. Mereka tidak melawan arus tetapi berupaya menciptakan kawasan kreatifnya tersendiri. Selain itu, karya empat pelukis ini adalah gambaran seni lukis kaca kontemporer Indonesia.

Mereka akan menyajikan perkembangan terbaru lukisan kaca di Indonesia dengan kuratornya adalah Mikke Susanto. Suasana keterbukaan dan demokratisasi medium dalam perkembangan seni rupa telah membuka peluang terjadinya berbagai terobosan dalam karya seni lukis kaca. Pameran Lukisan Kaca selain menjadi irisan terbaru perkembangan seni lukis kaca, juga bisa dianggap sebagai bagian dalam perkembangan seni rupa kontemporer Indonesia. Banyak yang menganggap lukisan kaca di Indonesia mengalami kemunduran. Akan tetapi, di tangan para pelukis muda itu lukisan kaca berkembang melampaui kebiasaan, konvensi, dan proses teknik yang selama ini terjadi. Baiklah pendengar, demikian informasi mengenai pesona seni lukis kaca. Terimakasih atas perhatian Anda dan sampai jumpa pada Warna Warni edisi berikutnya. //

28
January

Indonesia memiliki lahan perkebunan kelapa terluas di dunia, dengan luas areal mencapai 3,86 juta hektare (ha) atau 31,2 persen dari total areal dunia sekitar 12 juta hektar. Sekitar 98% dari total luas perkebunan kelapa di Indonesia merupakan perkebunan rakyat, dan sisanya berupa perkebunan negara dan perkebunan swasta.

Persebaran kebun kelapa hampir merata di seluruh Indonesia, dengan sebaran terbanyak berada di Sumatera mencapai 34,5 persen. Khusus di wilayah Sumatera barat, areal perkebunan kelapa terus diperluas sebagai bagian dari upaya pelestarian komoditi khas daerah tersebut.

buah kelapa adalah bagian yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Kelapa digunakan dalam berbagai makanan atau dapat dikonsumsi airnya tanpa diolah. Setelah dipetik, buah kelapa biasanya dibuang serabutnya. Serabut kelapa perlu dibuang untuk mendapatkan daging kelapa sebagai bagian utama dari buah yang diminati pasar. Resiko saat membuang serabut kelapa dapat terjadi kapan saja. Belum lagi, cara mengupas yang masih manual yang kurang efisien di tengah industri yang membutuhkan produksi kelapa skala besar, karena memakan waktu yang lama.

Melihat hal ini, seorang mahasiswa Politeknik Negeri Payakumbuh, Sumatera Barat, Ruri Jalil Jabar beserta teman-temannya berinovasi membuat alat pengupas serabut kelapa model roller silinder. Alat ini dapat membantu meningkatkan kinerja dan mengurangi resiko yang dialami buruh pengupas serabut kelapa.

bukan hanya membuat roller silinder, sebelumnya Ruri bersama timnya berusaha mencari teknik yang paling efisien agar serabut kelapa dapat terlepas secara otomatis melalui kerja mesin. Akhirnya, jadilah alat pengupas serabut kelapa yang prinsip kerjanya menggunakan putaran motor yang diteruskan ke speed reductor. Roller ini yang kemudian akan memisahkan kelapa dari serabutnya dengan sempurna. Menurut Ruri, alat pengupas serabut kelapa itu masih perlu disempurnakan agar dapat digunakan oleh industri-industri kecil.

Ruri mengatakan bahwa banyak temuan-temuan dari kampus Politeknik yang bermanfaat banyak bagi masyarakat sekitar. Menurutnya, yang paling penting mahasiswa politeknik harus peka terhadap permasalahan yang ada di masyarakat sehingga bisa berkarya untuk memberikan solusi teknis dari permasalahan tersebut.

Melalui penemuan ini, Ruri bersama timnya tidak hanya memberi solusi atas permasalahan di lapangan, tetapi juga mencetak prestasi sebagai juara pertama lomba desain alat dan mesin pertanian dalam Pekan Teknik Pertanian ke IX di Aceh.

 

27
January

Kebutuhan komunikasi selalu berkembang dari generasi ke generasi, mulai dari berkirim surat melalui kantor pos, email, sms, chatting, sampai video call. Merupakan sebuah tantangan bagi pengembang tekhnologi untuk memenuhi kebutuhan komunikasi masyarakat yang terus berkembang dan selalu menginginkan yang baru. 

Pengembang teknologi pun semakin tertantang untuk menciptakan aplikasi baru yang melengkapi kekurangan aplikasi yang sudah ada sebelumnya. Salah satu yang paling populer di Indonesia adalah  WhatsApp, yang memiliki beragam fitur, mulai telepon, video call, kirim berbagai file, foto, hingga video.  Baru-baru ini, lahir aplikasi dari perusahaan startup sejenis bikinan anak negeri bernama CALLIND atau Indonesia Memanggil.

Adalah Novi Wahyuningsih, perempuan asal Desa Tepakyang, Kecamatan Adimulyo, Kebumen, Jawa Tengah, berhasil menciptakan sebuah aplikasi pesan bernama Callind atau Indonesia Memanggil. Callind dikembangkan untuk menjawab kebutuhan berkomunikasi, bukan sekedar untuk chat tetapi bisa untuk telepon, video call, kirim berbagai file, foto, video, dan juga untuk pasang iklan atau jual beli produk.

Callind, menurut pembuatnya lebih bermakna menghubungkan seluruh masyarakat di Indonesia. Selain itu,  basis pengguna lokal akan sangat diandalkan oleh pengembang aplikasi pesan ini. Selain fungsi utamanya sebagai media komunikasi atau aplikasi pesan, Callind diklaim memiliki beragam kelebihan yang belum dimiliki oleh aplikasi lainnya. Salah satu fitur yang diandalkan adalah pengguna bisa memasang iklan dengan gratis di aplikasi Callind.

Meski Callind belum diluncurkan secara resmi, aplikasi ini sudah digunakan sejak Maret 2016.Hal itu jadi percobaan dalam perkembangannya. Hingga saat ini, pengguna aplikasi tersebut tercatat ada sekitar 50.000 orang. Dan, menurut rencana Callind akan resmi diluncurkan pada Februari 2018 di Jakarta.

Diharapkan ke depannya Callind bisa diterima oleh masyarakat Indonesia, menjadi raja di negeri sendiri dan diterima dunia. Bahkan,  ditargetkan bisa mencapai 10 juta pengguna dalam satu tahun. Lalu, tiga tahun ke depan, ditargetkan aplikasi ini bisa mencapai 50 juta pemakai.

 

25
January

Dalam edisi WarnaWarni kali ini saya sajikan informasi mengenai Indonesia promosikan Wisata Asian Games 2018 di ASEAN Tourism Forum 2018. Pastikan Anda tetap bersama kami diwww.voinews.id.

menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk ke ASEAN total sekitar 100 juta dengan rincian Thailand 30 juta, Malaysia 25 juta, Singapura 15 juta, Indonesia 10 juta, sisanya tersebar (di negara Asia Tenggara lain). Selama ini Indonesia baru mendapat 10 hingga 12 persen dari total kunjungan wisman ke Asia Tenggara. Padahal peluangnya sangat besar. Indonesia pun menargetkan bisa menaikkan target kunjungan wisman ke Indonesia dari seluruh wisman ke Asia Tenggara sebesar 20 persen. Untuk menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang berlibur ke negara-negara Asia Tenggara, Indonesia melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan mengikuti ajang Asean Tourism Forum (ATF) 2018. 

 

ATF merupakan usaha regional untuk mempromosikan kawasan ASEAN sebagai satu destinasi wisata. Ajang tahunan ini melibatkan semua sektor industri pariwisata dari 10 negara anggota ASEAN yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam ditambah tiga negara di Asia yakni China, India, dan Korea. Tahun ini, ATF digelar pada 22 hingga 26 Januari 2018 di Chiang Mai International Exhibition and Convention Centre (CMECC), Thailand. Pada ajang tahun ini, Indonesia menampilkan paviliun seluas 182 meter persegi, dengan kapasitas 21 stan pameran, yang menonjolkan Pelayanan Informasi Pariwisata dan Asian Games 2018.

tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah ASIAN GAMES 2018 di Jakarta dan Palembang. Dan ini menjadi momentum besar untuk mendulang devisi. Karenanya, pada gelaran ATF 2018 ini, selain promosi dan menjual paket wisata secara umum, Indonesia juga ikut mempromosikan Asian Games 2018, terutama destinasi wisata yang ada di Jakarta dan Palembang. Untuk itu, Kementerian Pariwisata membawa 42 industri pariwisata Indonesia (travel agent/travel operator, hotel, dan atraksi) yang berasal dari dari destinasi unggulan di Indonesia ke ATF. Termasuk Palembang, Sumatera Selatan sebagai penyelenggara Asian Games 2018.

 

Demikian edisi Warna Warni kali ini dengan tema Indonesia promosikan Wisata Asian Games 2018 di ASEAN Tourism Forum 2018. Kita jumpa lagi dalam edisiWarna Warni berikutnya dengan tema-tema menarik lainnya.